19

4.8K 473 36
                                    

Keesokan harinya, Zhou Zishu terbangun di pelukan Wen Kexing. Seketika Zhou Zishu terkejut saat melihat kepalanya bersandar di dada bidang Wen Kexing, sedangkan tangan Wen Kexing memeluk pinggangnya dengan erat. Jantung Zhou Zishu berdebar kencang dan mukanya sedikit memerah, dia benar-benar tidak menyangka bisa terbangun dalam keadaan ini. Kemudian Zhou Zishu mulai mengangkat kepalanya dan menatap wajah Wen Kexing yang masih tertidur.

'Lao Wen terlihat sangat tampan dari dekat, tubuhnya juga sangat hangat dan nyaman' batin Zhou Zishu sambil terus memandangi wajah Wen Kexing.

"Sampai kapan kau mau memandangi wajahku?" Mendengar suara Wen Kexing, Zhou Zishu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Melihat itu, Wen Kexing tersenyum gemas dan ingin sekali menarik tangan Zhou Zishu dari wajahnya. Tetapi dia urungkan dan kemudian melepaskan pelukannya.

"Maaf tapi waktumu untuk memandangiku sudah habis, aku sekarang harus bersiap dan pergi ke kerajaan barat. Tapi aku berjanji akan segera kembali. Dan setelah aku kembali, kau boleh memandangiku sepuasmu" ucap Wen Kexing menggoda Zhou Zishu.

Dengan wajah memerah, Zhou Zishu berkata dengan gugup, "A.. aku ti.. tidak seperti yang kau pikirkan. A.. aku hanya tidak sengaja memandangi mu"

Wen Kexing tersenyum dan kemudian berbisik, "Aku tahu kau tidak bermaksud memandangi wajahku. Tapi aku sangat senang melihat rona wajahmu saat ini"

Tubuh Zhou Zishu sedikit menegang dan warna merah sudah merambat sampai ke telinganya. Saat ini, dia ingin sekali menyembunyikan wajahnya yang sangat memerah bagaikan tomat. Zhou Zishu merasa sangat malu dan tidak berani menatap Wen Kexing.

'A Xu, kau sangat menggemaskan. Aku jadi tidak ingin pergi meninggalkan mu' batin Wen Kexing.

Lalu Wen Kexing turun dari ranjang dan bersiap-siap untuk pergi. Sementara Zhou Zishu masih terduduk di atas ranjang sambil memegang dadanya yang terus berdetak kencang.

*
*

Di depan gerbang, para pengawal sedang bersiap-siap untuk berangkat. Sementara Wen Kexing sedang berbicara dengan Shen Linyao.

"Linyao, bilang kepada semua penjaga dan pelayan untuk menjaga dan memperlakukan Wangfei dengan baik. Pasti juga dia tidak melakukan aktivitas berat dan jangan sampai lukanya terkena air. Dan satu hal lagi, jika terjadi sesuatu dengannya langsung kabari aku lewat surat" ucap Wen Kexing kepada Shen Linyao

Shen Linyao menunduk kepalanya dan berkata, "Baiklah Wangye, saya akan melakukan semua yang Anda perintahkan"

Setelah itu Wen Kexing menemui Zhou Zishu yang berdiri di depan. Melihat Wen Kexing datang Zhou Zishu tersenyum dan berkata, "Wangye, berhati-hatilah di perjalanan, aku berharap kau segera kembali"

Wen Kexing ikut tersenyum, kemudian dia mengeluarkan surai panjang Zhou Zishu sambil berkata, "A Xu, kau tidak perlu khawatir, aku pasti baik-baik saja. Aku akan mengerjakan semua pekerjaan ku dengan cepat, agar aku bisa kembali bertemu denganmu. Jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa mengobati lukamu".

Zhou Zishu mengangguk dan tersenyum manis ke arah Wen Kexing. Tanpa menunda waktu lebih lama lagi, Wen Kexing segera menaiki kudanya dan pergi bersama para pengawalnya ke kerajaan barat.

Segera setelah Wen Kexing pergi, Qi Huanyue mendekati Zhou Zishu dan berkata, "Wangye sekarang sangat berubah, dia tidak seperti Wangye yang biasanya. Tapi aku senang, Wangye tidak lagi menyakiti Wangfei. Aku sangat berharap dia tetap seperti itu seterusnya"

Mendengar ucapan Qi Huanyue, Zhou Zishu tersenyum dan berkata, "Aku sangat bersyukur dia mau menerima ku dan tidak membenciku lagi. Aku berharap sikapnya padaku saat ini tidak berubah seperti dulu lagi"

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang