36

2.9K 304 25
                                    

Di kediaman Kaisar Wen...
Kaisar Wen Rongli, Selir Luo Fumeng, Wen Guxiang, dan Cao Weining, sedang duduk bersama menikmati teh dan manisan yang di bawa Wen Guxiang. Kaisar Wen dan Selir Luo terlihat sangat menikmati manisan itu.

"A Xiang, dari mana kau mendapatkan manisan ini?" tanya Selir Luo Fumeng.

"Ini adalah manisan buatan Zhou ge, bu" jawab Wen Guxiang sambil memakan manisan itu.

"Maksudmu, Zhou Zishu? Istri laki-laki A Xing?" Tanya Kaisar Wen.

"Iya, dia yang membuatnya. Tadi pagi aku yang membantunya membuat manisan ini" ucap Wen Guxiang dengan senyum lebarnya.

"Aku jadi ingin melihat istri A Xing. Bagaimana kalau kita ke kediaman A Xing sekarang?" Tanya Selir Luo.

"Sepertinya sekarang kita tidak bisa ke sana, karena Xing ge dan Zhou ge sedang pergi ke kediaman Zhou" ucap Cao Weining.

"Tapi kita bisa menemui mereka besok, Bu" ucap Wen Guxiang menimpali ucapan Cao Weining.

Setelah itu mereka semua kembali berbincang ringan sambil memakan manisan itu. Tiba-tiba pintu gerbang kediaman Kaisar Wen terbuka, lalu muncullah Shen Linyao dan Han Weiheng yang tengah berlari mendekati mereka.

"Salam kepada Kaisar Wen, Selir Luo, putri Wen dan Pangeran Cao" ucap Shen Linyao dan Han Weiheng bersamaan sambil membungkuk.

"Kenapa kalian ke sini dengan tergesa-gesa? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Selir Luo.

"Kami ingin memberitahu tentang keadaan Wangfei saat ini" ucap Han Weiheng.

"Apa yang terjadi dengan Zhou ge?" Tanya Wen Guxiang sambil berdiri dari duduknya untuk menghampiri Han Weiheng dan Shen Linyao.

"Setelah pulang dari kediaman Zhou, Wangfei tidak sadarkan diri dengan bagian perut yang dipenuhi oleh darah" ucap Han Weiheng.

"Kenapa itu bisa terjadi? Bagaimana keadaan Zhou ge saat ini? Lalu apakah Xing ge baik-baik saja?" Tanya Cao Weining penuh kekhawatiran.

"Wangye baik-baik saja, hanya Wangfei yang terluka" mendengar ucapan Shen Linyao, semua yang ada di sana menjadi cemas.

"Kalau begitu, kita harus segera kekediaman A Xing untuk melihat keadaan Zishu" ucap Kaisar Wen Rongli, yang mendapat anggukan dari semuanya. Segera mereka semua bergegas pergi kekediaman Wen Kexing untuk melihat keadaan Zhou Zishu saat ini.

*
*

Di dalam kamar...
Wen Kexing masih terus mengalirkan energi spiritualnya sambil menggenggam erat tangan Zhou Zishu. Hatinya terasa sangat sakit saat melihat istrinya terbaring lemah dengan mata tertutup.

"Aku minta maaf A Xu, karena aku tidak bisa menjagamu dengan baik dan membiarkan mu terluka. Aku mohon bukalah matamu, sayang. Aku ingin melihat kehangatan dari kedua mata dan juga senyum teduh mu. A Xu, aku mencintaimu dan akan selalu menunggumu hingga kau mau membuka kembali kedua matamu" ucap Wen Kexing dengan lirih pada Zhou Zishu yang masih setia menutup matanya.

Dengan setia Wen Kexing terus memandangi wajah Zhou Zishu dan berharap agar dia segera Sadar. Tiba-tiba air mata Wen Kexing turun perlahan dari kedua matanya. Dia tidak sanggup lagi membendung air matanya, karena dadanya yang terasa sesak dan sakit. Untuk kesekian kalinya, tangisan Wen Kexing pecah karena melihat kondisi Zhou Zishu. Dia merasa sangat bersalah dan juga kecewa dengan dirinya sendiri. Seharusnya dia bisa menjaga Zhou Zishu dan tidak membiarkannya terluka lagi.

"A Xu, Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu dengan baik. Tapi Aku berjanji setelah ini, aku pasti akan selalu berada di sisimu dan melindunginya" ucap Wen Kexing sambil mencium tangan Zhou Zishu.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang