Di dalam kamar kediaman Kaisar.
Shen Linyao, Selir Jiang, dan Cao Weining berdiri di dekat ranjang tempat Wen Kexing terbaring. Mereka menatap Wen Kexing dengan perasaan yang berkecamuk antara sedih, panik, dan juga khawatir. Mereka semua sangat berharap Wen Kexing segera bangun dan Zhou Zishu dapat segera di temukan."Yang Mulia, kenapa Wangye masih belum bangun?" Tanya Shen Linyao yang terus meremas ujung hanfunya untuk menahan rasa cemas dalam dirinya.
"Tenanglah Linyao, aku yakin Xing ge akan segera bangun" ujar Cao Weining menenangkan Shen Linyao.
Tiba-tiba jari-jari tangan Wen Kexing bergerak dan perlahan-lahan matanya terbuka. Melihat Wen Kexing sudah mulai sadar, perasaan gembira mulai melingkupi hati Selir Luo, Cao Weining, Shen Linyao. Mereka sangat bersyukur akhirnya Wen Kexing sudah sadar kembali.
"A Xing, apakah kau baik-baik saja nak? Apakah ada yang sakit?" Tanya Selir Luo dengan lembut.
"Ibu, aku ada di mana?" Tanya Wen Kexing yang masih sedikit linglung, sambil menatap sekelilingnya.
"Kau masih ada di kediaman ayahanda nak, tadi kau tiba-tiba jatuh pingsan" ucap Selir Luo sembari memeriksa nadi Wen Kexing.
Wen Kexing pun bangun dari tidurnya di bantu oleh Cao Weining untuk duduk bersandar di ranjang.
"Wangye, minum lah ini" ucap Shen Linyao sambil menyerah segelas air kepada Wen Kexing. Segera Wen Kexing mengambil gelas itu dan meminumnya. Setelah selesai, dia memberikan gelas itu kembali kepada Shen Linyao.
"Linyao, kenapa kau ada di sini?" Tanya Wen Kexing yang sudah sadar sepenuhnya.
"S.. saya.. ke sini ingin..." Ucapan Shen Linyao terbata-bata, dia bingung sekaligus takut untuk memberitahu Wen Kexing tentang penculikan Zhou Zishu.
"Cepat katakan apa yang ingin kau katakan!" Perintah Wen Kexing tidak sabaran menunggu ucapan Shen Linyao.
"Sebenarnya.. saya kemari ingin memberitahu sesuatu kepada Anda tentang Wangfei" ucap Shen Linyao sambil menundukkan kepalanya.
"A Xu? Apa yang terjadi padanya? Cepat katakan Shen Linyao!" Ucap Wen Kexing dengan nada penuh penekanan.
Seketika tubuh Shen Linyao melemas dan dia berlutut di hadapan Wen Kexing, "Maafkan saya Wangye, saya tidak bisa menjaga Wangfei dengan baik. Sebenarnya saat ini Wangfei sedang di culik..."
"APA?!" teriak Wen Kexing dengan aura gelap yang mulai mengelilinginya. Kedua tangan Wen Kexing terkepal kuat.
"Bagaimana bisa A Xu di culik? Siapa yang melakukannya?" Tanya Wen Kexing dengan aura gelap yang kuat.
"Maafkan saya, tapi saya tidak tahu siapa orang-orang berbaju hitam dengan topeng di wajah mereka. Maafkan saya karena tidak bisa menjaga Wangfei dengan baik, saya pantas mendapatkan hukuman" ucap Shen Linyao.
Wen Kexing memegang kepalanya dan menghela nafas kasar, kemudian berkata, "Sudahlah, lupakan hukuman mu. Sekarang bantu aku cari keberadaan Zhou Zishu dan siapa dalang di balik penculikan ini. Segera kabari aku, jika kau sudah menemukannya"
"Baik Wangye" Shen Linyao segera berdiri dan memberi hormat kepada ketiganya. Secepat kilat dia pergi meninggalkan kamar dan mencari keberadaan Zhou Zishu.
Setelah Shen Linyao keluar, Wen Kexing segera bangkit dari ranjang untuk mencari Zhou Zishu. Melihat Wen Kexing hendak berdiri, Selir Luo dan Cao Weining menghentikannya.
"A Xing tetaplah di sini, kau baru saja sadar nak" ucap Selir Luo dengan nada khawatir.
"Itu benar, Xing ge, lebih baik kau beristirahat di sini. Lagipula Kaisar telah meminta para prajurit nya mencari keberadaan Zhou ge" ucap Cao Weining menenangkan Wen Kexing.
![](https://img.wattpad.com/cover/273198956-288-k848719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfic'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...