32

3.3K 340 65
                                    

Dalam suasana pasar yang ramai, dengan ratusan pedang dan pembeli yang sedang tawar menawar. Wen Guxiang terus menggandeng lengan Zhou Zishu di ikuti Shen Linyao di belakang mereka, mengelilingi setiap pedagang di sana. Mereka sempat menarik perhatian para pedagang dan pembeli. Untung saja, Zhou Zishu dan Wen Guxiang menggunakan topi dengan kain tipis untuk menutupi wajah mereka. Sehingga identitas asli mereka tidak ketahuan.

"Ge, lihat di sana ada sebuah kedai teh. Bagaimana kalau kita beristirahat di sana sambil menikmati secangkir teh?" Tanya Wen Guxiang dengan antusias.

Zhou Zishu tersenyum dan berkata, "Tentu, ayo kita ke sana"

Segera Wen Guxiang menarik lengan Zhou Zishu, memasuki kedai teh itu. Sementara Shen Linyao hanya melihat kelakuan kakak dan adik ipar itu dan mengikuti mereka dari belakang.

"A Xiang, A Yao. Kalian ingin memesan apa saja? Aku akan pesankan untuk kalian" tawar Zhou Zishu.

"Wangfei biarkan saya saja. Anda lebih baik duduk sini dengan putri Wen" ucap Shen Linyao.

"Itu benar Zhou ge, lebih baik kau temani aku duduk di sini" ucap Wen Guxiang tanpa melepaskan sedikit pun lengan Zhou Zishu.

"Baiklah, Shen Linyao tolong kau pesankan teh hijau untuk kita dan makanan, terserah pada A Xiang" ucap Zhou Zishu.

"Linyao, pesankan aku bakpao ya" perintah Wen Guxiang.

"Baik, mohon di tunggu" ucap Shen Linyao, lalu pergi untuk memesan pesanan mereka. Shen Linyao memutus untuk menunggu di sana hingga pesanan mereka selesai dibuat.

"Ge, kenapa kau tidak menggunakan cincin pernikahanmu?" tanya Wen Guxiang sambil melihat jari-jari tangan Zhou Zishu.

"Cincinnya sudah hilang" mendengar jawaban Zhou Zishu, Wen Guxiang terkejut.

"Kenapa bisa hilang?" Tanya Wen Guxiang.

"Saat kejadian pembunuhan dikediaman Selir Jiang. Wangye sangat marah padaku dan dia membuang cincin pernikahan kami" ucap Zhou Zishu sendu. Setiap mengingat kejadian itu, Zhou Zishu merasa sangat bersalah dan juga sedih. Seandainya dia bisa menjaga Selir Jiang, mungkin sekarang Selir Jiang masih hidup.

"Zhou ge, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Wen Guxiang dengan raut wajah serius.

Zhou Zishu sedikit tertegun melihat keseriusan di wajah ceria Wen Guxiang. Kemudian dia berkata, "Tentu saja A Xiang"

Wen Guxiang menghela nafas ringan dan kemudian bertanya, "Darimana semua luka di tubuh Gege?"

Deg...

Jantung Zhou Zishu berpacu dengan cepat, dia bingung dan juga ragu untuk menjawab pertanyaan Wen Guxiang.

Wen Guxiang yang melihat Zhou Zishu terdiam dengan keraguan di kedua matanya, kembali berkata, "Katakan saja padaku semuanya. Aku ini adikmu, jadi jangan sungkan ataupun takut untuk berkata yang sebenarnya padaku"

Zhou Zishu tidak menjawab tapi berbalik bertanya, "Darimana kau tahu kalau aku memiliki luka di tubuhku?"

"Saat aku memegang lenganmu, aku mencium bau amis darah. Selain itu, kau juga sedikit meringis saat aku tidak sengaja menekan lenganmu. Sekarang katakan padaku, apakah ini ulang Xing ge?" ucap Wen Guxiang.

Zhou Zishu menunduk kepalanya untuk menghindari tatapan Wen Guxiang. Dia tidak yakin bisa menjawab pertanyaan Wen Guxiang.

"Baiklah jika Gege tidak mau menjawab, aku akan tanya pada Xing ge" ucap Wen Guxiang, yang langsung mendapat gelengan kepala dari Zhou Zishu.

"Jangan, aku akan memberitahumu. Sebenarnya luka di tubuhku di dapat saat masih di kediaman Zhou dan juga... setelah pernikahanku dengan Wangye" ucap Zhou Zishu.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang