Saat Wen Kexing dan Zhou Zishu akan masuk ke dalam ruang utama keluarga Zhou, Zhou Fengyan menghadang mereka sambil mengarahkan pedangnya ke leher Zhou Zishu. Wen Kexing yang terkejut segera mengeluarkan kipasnya dari lengan hanfunya dan menepis pedang Zhou Fengyan hingga terjatuh jauh dari tempat mereka berdiri.
"Apa yang kau inginkan? Kenapa kau mengarah pedangmu ke leher A Xu?" Tanya Wen Kexing dengan hawa gelap yang sudah menyelimutinya.
"Aku ingin membunuhnya karena dia adalah sumber penghancur kebahagiaan ku" ucap Zhou Fengyan dengan penuh amarah.
Zhou Zishu terdiam kaku di tempatnya. Dia sangat terkejut dan tidak bisa memahami apa yang baru saja terjadi. Dia tidak menyangka Zhou Fengyan akan menyerangnya dan berniat untuk membunuhnya.
"Beraninya kau ingin membunuh istriku. Tidak akan ku biarkan kau menyentuhnya, bahkan jika hanya sehelai rambutnya saja" ucap Wen Kexing sambil bersiap menyerang Zhou Fengyan dengan kipasnya.
"Wangye, saya menghormati Anda sebagai seorang pangeran kerajaan Utara yang gagah berani. Oleh karena itu, saya tidak bertarung melawan Anda. Jadi saya minta Anda pergi dari sini, biarkan saya menyelesaikan urusan saya dengan adik saya secara pribadi" ucap Zhou Fengyan sambil mengambil pedangnya yang terjatuh jauh dari sana.
"Urusan A Xu, juga adalah urusan ku. Tidak akan ku biarkan kau menyakitinya" setelah mengatakan itu, Wen Kexing segera melemparkan kipas kesayangannya ke arah Zhou Fengyan.
Melihat kipas milih Wen Kexing mendekat ke arahnya, Zhou Fengyan segera mengarahkan pedangnya ke depan. Zhou Fengyan berhasil menghalangi kipas itu untuk melukainya. Wen Kexing sangat kesal, karena kipasnya tidak berhasil melukai Zhou Fengyan. Segera dia berjalan mendekati Zhou Fengyan untuk menyerangnya dari jarak dekat. Zhou Zishu ingin menghentikan Wen Kexing, tapi dia terlambat. Wen Kexing sudah menyerang Zhou Fengyan dengan brutal, sementara Zhou Fengyan terus menahan serangan dari Wen Kexing.
Kemampuan yang dimiliki Zhou Fengyan tidak sebanding dengan Wen Kexing. Sehingga dia kewalahan untuk membalas serangan Wen Kexing dan berakhir terluka.Zhou Zishu yang masih berdiri di tempatnya, bingung apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan pertempuran mereka. Di tengah kebingungannya itu, ayah dan ibu tirinya datang di waktu bersama ke tempat mereka berada.
"Zishu apakah kau baik-baik saja?" Tanya Zhou Deshi khawatir.
"Bisa-bisanya, di saat seperti ini kau mengkhawatirkannya. Apakah kau tidak perduli dengan putra sulung mu yang terluka karena bertarung dengan Wangye? Dan kau, kenapa kau hanya berdiam diri di sini sambil menatap mereka? Apakah kau bodoh? Atau kau berpura-pura bodoh? Aku sangat yakin kau senang kan memilih putraku terluka. Zhou Zishu aku akan segera menghabisi nyawamu" ucap Tan Fangyin sambil mengambil sebuah tongkat yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Saat Tan Fangyin akan memukul Zhou Zishu dengan tongkat yang dia pegang, Zhou Deshi segera mengeluarkan pedangnya dan membelah tongkat itu menjadi dua bagian.
"A Yin, Kenapa kau ingin menyakiti Zishu?" tanya Zhou Deshi sambil menahan tangan kedua Tan Fangyin yang terus memberontak dan ingin menyerang Zhou Zishu. Zhou Deshi mencoba menjauhkan Tan Fangyin dari Zhou Zishu.
"Lepaskan aku, Zhou Deshi, aku ingin membunuh Zhou Zishu. Karena dia, aku dan putraku tidak bisa hidup dengan tenang dan bahagia. Sekarang dia pasti sangat senang melihat putraku terluka, dan aku tidak terima. Aku ingin dia mati sekarang juga" ucap Tan Fangyin dengan emosi yang terpancar jelas dari kedua matanya.
Kepala Zhou Zishu terasa sakit dan tubuhnya menjadi lemas. Dalam kondisi seperti itu, Zhou Zishu berusaha untuk tetap berdiri dan berjalan mendekati ibu tirinya. Walaupun Zhou Deshi menyuruhnya menjauh, Zhou Zishu terus berjalan mendekati Tan Fangyin.
![](https://img.wattpad.com/cover/273198956-288-k848719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfiction'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...