54

2.7K 244 25
                                    

Selama masa kehamilan muda Zhou Zishu, Wen Kexing menjadi sangat posesif. Dia tidak membiarkan orang lain berlama-lama bersama Zhou Zishu dan juga tidak membiarkan Zhou Zishu sembarangan keluar dari istana.

Sebenarnya Zhou Zishu merasa sangat jenuh berada di dalam istana, lebih tepatnya hanya berdiam diri di dalam kamar. Dia ingin sekali berjalan-jalan ke kota menemui para rakyatnya. Tetapi Wen Kexing tidak mengizinkannya dengan alasan kehamilan Zhou Zishu masih terlalu muda.

Bahkan Wen Kexing hanya mengizinkan Zhou Zishu berkeliling taman di kediamannya saat pagi hari. Zhou Zishu benar-benar merasa sangat bosan, tetapi dia tahu Wen Kexing tidak mengizinkannya pergi, demi menjaga keselamatannya. Tetapi sampai kapan dia harus terkurung di istana ini?

"A Yao, aku bosan. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanya Zhou Zishu yang sedang duduk di dekat jendela kamar, sambil menopang dagunya dengan salah satu tangannya.

"Apakah Anda ingin cemilan? Atau Anda ingin membaca buku?" Tanya Shen Linyao sambil mengambil sebuah buku dan sepiring apel.

"Tidak, terima kasih. Aku sudah kenyang dan buku ini sudah aku baca berkali-kali" ucap Zhou Zishu dengan wajah cemberut.

"Yang Mulia, saya tahu Anda merasa bosan di dalam sini. Tetapi ini semua demi kebaikan Anda dan calon pewaris tahta. Anda tahu sendiri kan, bagaimana sikap Yang Mulia Raja terhadap Anda selama masa kehamilan Anda" ucap Shen Linyao sambil tersenyum gemas saat mengingat tingkat posesif Wen Kexing .

"Kau benar, Lao Wen selalu menjaga ku dan tidak ingin terjadi sesuatu kepada kami. Aku mengerti maksudnya, tetapi sesekali aku juga ingin keluar. Anak ku juga ingin merasakan angin segar di luar istana" ujar Zhou Zishu sambil menghela nafasnya.

"Aku tahu kau bosan tapi kau harus tetap di sini, A Xu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu jika kau keluar dari istana. Sekarang aku akan menemanimu, sayang" ucap Wen Kexing yang baru saja selesai dari rapat panjangnya.

"Kau sangat lama Lao Wen, aku sudah merasa kesepian" Zhou Zishu mulai merajuk saat melihat kedatangan Wen Kexing.

Selama masa kehamilan, sikap Zhou Zishu benar-benar berubah. Dia menjadi manja, mudah merengek, dan juga sering mengalami perubahan emosi. Wen Kexing hanya bisa menghadapi perubahan ini dengan hati gembira, karena istrinya jadi lebih menggemaskan dan menggoda imannya.

"Maafkan aku A Xu, karena telah membuat mu menunggu terlalu lama. Ayolah sayang, jangan merajuk lagi. Aku akan menemanimu di sini sampai besok pagi" rayu Wen Kexing.

"Baiklah, aku memaafkan mu Lao Wen. Tapi..." Zhou Zishu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Wen Kexing. Kemudian dia mengalungkan tangannya ke leher Wen Kexing sembari menatap lekat kedua mata gelap Wen Kexing.

"Aku mau kau bermain denganku" mendengar ucapan Zhou Zishu, wajah Shen Linyao memerah. Dia segera menundukkan kepalanya dan berlari keluar dari kamar, meninggalkan pasangan yang telah di mabuk asmara itu.

"A Xu ku sangat nakal. Bagaimana bisa kau mengatakan itu saat masih ada Linyao di dalam kamar kita" ucap Wen Kexing sambil mencubit gemas hidung Zhou Zishu.

"Aw... Lao Wen kenapa mencubit hidungku. Apa yang salah dari ucapan ku? Aku hanya ingin mengajakmu bermain weiqi" ucap Zhou Zishu sambil menuju ke arah meja yang sudah di tata untuk bermain Weiqi.

*Weiqi/Go: permainan untuk dua orang yang memakai biji-biji berwarna hitam dan putih di atas papan*

"Aku kira kau ingin bermain yang lain" ucap Wen Kexing dengan nada nakalnya.

"Permainan apa?" Tanya Zhou Zishu dengan wajah polosnya. Dia belum menangkap maksud dari Wen Kexing.

Wen Kexing tersenyum gemas dan mendekati telinga Zhou Zishu, "Sayang, kau benar-benar tidak tahu atau hanya berpura-pura tidak tahu. Tapi jika memang kau tidak tahu aku akan memberitahumu. Permainan ini sangat seru dan kita melakukan di atas ranjang. Aku yang ada di atas sementara kau ada di bawah. Lalu kita..."

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang