Di dalam gudang, Zhou Zishu sedang duduk di sebuah kain tipis, sementara Selir Jiang masih berdiri di depan pintu sambil mengamati seluruh isi gudang.
Saat ini Zhou Zishu yang merasa gugup dan takut, bahkan rasa sakit di pipinya tidak sebanding dengan rasa takutnya saat ini. Zhou Zishu meremas bajunya sambil sesekali melihat kearah Selir Jiang.
Setelah mengamati seluruh isi gudang, Selir Jiang langsung menghampiri Zhou Zishu dan duduk disebelahnya. Zhou Zishu agak sedikit kaget karena Selir Jiang mau duduk di lantai yang hanya beralaskan kain tipis. Dia ingin sekali mengatakan sesuatu tetapi dia tahan karena masih merasa gugup dan takut.
Kemudian Selir Jiang mengulurkan tangannya dan mengusap lembut pipi Zhou Zishu yang membengkak. Selir Jiang juga mengamati ekspresi ketakutan di dalam kedua matanya. Saat ini Selir Jiang merasa sangat terluka melihat keadaan menantunya. Dia tidak pernah menyangka bahwa putranya akan bertindak seperti itu, hanya demi seorang gadis yang menurutnya tidak tulus mencintai putranya.
Sebenarnya Selir Jiang tidak menyukai Liu Riyu, karena gadis itu sangat sombong dan juga manja. Selir Jiang juga merasa, Liu Riyu tidak tulus mencintai Wen Kexing. Berkali-kali Selir Jiang menasehati Wen Kexing agar menjauhi Liu Riyu tetapi hasilnya sia-sia. Wen Kexing akan tetap menemui gadis itu dan berkata bahwa dia sangat mencintainya. Setelah berkali-kali menasehati Wen Kexing, Selir Jiang akhirnya pasrah karena dia tahu bahwa dia sudah tidak bisa melakukan apapun untuk melarang mereka bersama.
Saat Selir Jiang mendengar kabar bahwa Wen Kexing akan menikah dengan anak laki-laki dari bangsawan Zhou, ada perasaan lega dan juga khawatir. Dia lega akhirnya bisa memisahkan Wen Kexing dan Liu Riyu, tetapi di sisi lain dia khawatir karena jika Wen Kexing menikah dengan anak laki-laki bangsawan Zhou dia tidak akan memiliki keturunan. Selain itu di dalam perjanjian tertulis pangeran tidak boleh mengangkat selir. Tetapi Selir Jiang mencoba untuk melihat anak bangsawan Zhou itu terlebih dahulu, sebelum memutuskan apakah dia layak untuk putranya.
Saat pertama Selir Jiang bertemu dengan Zhou Zishu, Selir Jiang langsung terkesan dengan perilaku sopan Zhou Zishu. Selain itu, Selir Jiang juga melihat bahwa Zhou Zishu memiliki wajah yang cantik dan juga hati yang lembut. Selir Jiang sangat yakin Zhou Zishu bisa menjadi istri yang baik dan tulus mencintai putranya.
Tetapi setelah melihat perlakuan Wen Kexing kepada Zhou Zishu, Selir Jiang menjadi sedih dan juga cemas. Dia merasa sangat iba kepada Zhou Zishu, dia yakin kalau menantunya ini mengalami hari-hari yang sangat berat selama berada di sisi Wen Kexing. Selir Jiang juga sempat melihat ada beberapa luka di kaki dan tangan Zhou Zishu. Selain itu, Selir Jiang juga mengamati tubuh Zhou Zishu yang sangat kurus dan lemah, dia merasa tidak tega melihat keadaannya saat ini.
Tanpa sadar, air mata Selir Jiang kembali mengalir dan dia langsung memeluk tubuh lemah Zhou Zishu. Zhou Zishu merasa sangat hangat dan nyaman di dalam dekapan Selir Jiang, sama seperti pelukan ibunya. Kemudian Zhou Zishu membalas pelukan Selir Jiang dengan sangat erat, menyalurkan rasa takut dan juga kerinduan yang dia tahan selama ini.
Selir Jiang mengelus surai panjang Zhou Zishu dan berkata, "A Xu, tolong maafkan A Xing. Walaupun keras kepala dan dingin tetapi dia adalah laki-laki yang baik. Sifatnya berubah karena terpengaruh oleh gadis itu. Aku berjanji padamu untuk menasehatinya, agar dia tidak menyakiti mu lagi"
Zhou Zishu melepaskan pelukan Selir Jiang dan menatap dengan lembut. Dia benar-benar sangat terharu dengan kasih sayang dari ibu mertuanya.
Kemudian Zhou Zishu menggenggam tangan Selir Jiang dan berkata, "Ibu, aku baik-baik saja. Ibu tolong jangan marah dan bertengkar dengan Wangye lagi hanya karena ku. Aku yakin suatu saat nanti Wangye akan membuka hatinya untuk ku"
"A Xu, dia saat ini sangat mencintai gadis itu dan selalu membelanya. Aku tidak ingin dia semakin terpengaruh oleh gadis itu. Aku tidak ingin kau terus di sakiti oleh A Xing"
"Ibu tenanglah, aku tidak apa-apa. Percayalah padaku, apapun yang akan dilakukan Wangye padaku, aku akan selalu berada di sisinya." Mendengar ucapan Zhou Zishu, Selir Jiang merasa sangat terharu. Dia sangat senang Wen Kexing memiliki seseorang setulus Zhou Zishu di sisinya. Selir Jiang berharap Wen Kexing bisa segera sadar dan membuka hatinya untuk Zhou Zishu.
*
*Setelah pertengkarannya dengan ibunya, Wen Kexing langsung menyuruh Liu Riyu untuk pulang dan dia pergi ke kamar untuk menangkan diri.
Wen Kexing duduk di dekat jendela sambil sesekali melihat kearah telapak tangannya. Ada rasa bersalah yang hingga di hatinya, ketika bayangan saat dia menampar pipi Zhou Zishu hinggap di benaknya. Dia saat ini ingin sekali menemui ibunya dan Zhou Zishu untuk minta maaf. Tetapi Wen Kexing terlalu malu untuk melakukan itu.
Sambil termenung, Wen Kexing memikirkan perkataan Liu Riyu tentang Zhou Zishu. Wen Kexing sebenarnya agak ragu dengan perkataan Liu Riyu tentang Zhou Zishu. Selama beberapa hari pernikahan mereka, Wen Kexing merasa Zhou Zishu tidak memiliki ancaman apapun untuknya. Bahkan sesekali Wen Kexing akan mengamati setiap gerak-gerik Zhou Zishu dari kejauhan. Dia melihat bahwa Zhou Zishu orang yang lemah lembut, rajin, dan juga sangat baik.
Terkadang saat Wen Kexing melihat senyum Zhou Zishu, ada getaran kecil hinggap di hatinya. Senyuman Zhou Zishu sangat menenangkan untuk Wen Kexing, bahkan membuatnya berpikir untuk selalu melihat senyuman itu. Tetapi setelah sadar dari pikirannya, Wen Kexing segera menepis perasaan yang hampir hinggap di hatinya itu dan memilih pergi menjauh dari Zhou Zishu.
Saat ini, Wen Kexing merasa sangat bingung dengan dirinya sendiri. Di satu sisi dia merasa Zhou Zishu adalah orang yang sangat baik tetapi di sisi lain dia mempercayai semua perkataan Liu Riyu, gadis yang dia cintai.
Perlahan Wen Kexing menutup kedua matanya untuk menjernihkan pikirannya. Wen Kexing berharap dia bisa menemukan jawaban dari kegelisahan hatinya.
'Sebenarnya ada apa dengan diriku? Kenapa aku harus mengalami semua ini? Bisakah aku menjalani hidup yang bahagia?' tanya Wen Kexing dalam batinnya.
*
*Di kediaman bangsawan Liu.
Terlihat Liu Riyu sedang duduk sambil memegang pipinya yang sakit karena tamparan dari Selir Jiang.'Dasar wanita tua, dia berani sekali menampar ku. Lihat saja nanti, kau pasti akan segera mendapatkan balasan mu' batin Liu Riyu.
Tiba-tiba seseorang datang mendekat dan langsung memeluk Liu Riyu dari belakang. Liu Riyu yang terkejut langsung membalikan badannya dan menatap orang itu. Setelah melihat kalau yang memeluknya ada Wen Huangfu, dia langsung menghela nafas lega.
Sebenarnya Liu Riyu dan Wen Huangfu adalah sepasang kekasih. Tetapi Wen Huangfu meminta Liu Riyu untuk membantunya menjalankan rencananya. Wen Huangfu tahu Wen Kexing sangat mencintai Liu Riyu, jadi dia memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Wen Kexing hancur.
"A Fu, hari ini wanita tua itu menampar pipiku. Aku sangat ingin membalas perbuatannya, tapi jika aku menyakiti wanita tua itu Wen Kexing pasti akan marah padaku dan rencana kita bisa gagal" ucap Liu Riyu sambil menunjukkan raut wajah kesal kepada Wen Huangfu.
Wen Huangfu mengelus pipi Liu Riyu yang sedikit memerah, kemudian Wen Huangfu berkata, "Kalau begitu tidak perlu sakiti dia, langsung lenyap kan saja dia"
Liu Riyu menatap tidak percaya perkataan Wen Huangfu. Dia tahu bahwa Selir Jiang adalah selir kesayangan kaisar dan sangat sulit untuk membunuhnya. Apalagi jika sampai mereka ketahuan itu bisa sangat berbahaya.
"A Fu, kita tidak bisa membunuhnya. Jika sampai ada orang yang tahu, kita bisa dalam masalah besar"
"A Yu, kau tenang saja, kita pasti bisa melenyapkannya tanpa ketahuan. Lagipula jika kita tidak melenyapkannya sekarang, dia bisa merusak semua rencana ku. Selain itu, kita juga bisa menuduh Zhou Zishu sebagai pelaku. Aku yakin kau bisa mempengaruhi pikiran Wen Kexing untuk membuat dia percaya bahwa Zhou Zishu adalah pelakunya"
"Kau benar, kita dapat menggunakan Zhou Zishu sebagai kambing hitam. Dengan begitu Wen Kexing tidak akan mencurigai rencana kita"
"Gadis pintar, sekarang aku akan memberitahumu rencana ku" Wen Huangfu mendekati telinga Liu Riyu dan membisikkan rencananya.
Setelah itu, keduanya tersenyum licik dan yakin sangat bahwa rencana mereka akan berhasil.
TBC...
See you next chapter 🙂

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfiction'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...