07

4.1K 437 38
                                    

Pada waktu siang hari, seseorang laki-laki masuk ke dalam ruang baca dan menghadap Wen Kexing. Orang itu adalah orang kepercayaan Wen Kexing, Han Weiheng.

Han Weiheng menceritakan pada Wen Kexing apa saja yang di lakukan Zhou Zishu selama dia mengikutinya. Wen Kexing merasa sangat tidak puas, saat tahu bahwa Zhou Zishu bisa membersihkan aula yang sangat besar sendirian dalam waktu yang cukup cepat.

"Weiheng, menurutmu apa yang harus aku lakukan agar Zhou Zishu menderita dan pergi dari sini?"

"Hamba menjawab Wangye. Mohon maafkan hamba jika berbicara lancang. Tetapi Wangfei ada orang yang baik, tidak seharusnya Wangye membuat Wangfei menderita"

"Weiheng, kau salah menilainya. A Yu berkata padaku bahwa Zhou Zishu adalah orang yang sangat berambisi dan bisa saja menghancurkan kerajaan hanya untuk harta dan kedudukan"

"Tetapi Wangye, dia tidak seperti yang dikatakan nona..." Ucapan Han Weiheng langsung di potong oleh Wen Kexing.

"Jangan pernah membela dia. Aku yakin semua perkataan A Yu adalah benar. Sekarang kau pergilah"

"Maafkan hamba Wangye, saya tidak akan melakukan itu lagi. Saya mengundurkan diri" Han Weiheng langsung keluar dari kamar Wen Kexing.

Setelah Han Weiheng pergi, Wen Kexing mulai memikirkan rencana lain untuk menyiksa Zhou Zishu. Dia sangat membenci Zhou Zishu dan menganggapnya hanya benalu di dalam hidupnya. Rasa bencinya semakin menjadi, saat Liu Riyu membicarakan keburukan Zhou Zishu yang sebenarnya hanyalah sebuah kebohongan belaka.

Sebenarnya Wen Kexing sangat terkenal pintar dan tidak mudah tertipu. Tetapi Wen Kexing sudah dibutakan oleh cintanya kepada Liu Riyu, sehingga dia selalu mempercayainya apapun yang dikatakan gadis itu. Bahkan Wen Kexing mau melakukan apa saja untuk Liu Riyu.

*
*

Langit mulai penggelap dan angin berhembus semakin kencang, membuat suasana menjadi sangat dingin. Walaupun dingin mulai menusuk kulitnya, Zhou Zishu tetap memotong rumput di taman kediaman Wen Kexing dengan penuh semangat.

Setelah bertemu Han Weiheng di ruang baca, Wen Kexing langsung pergi menemui Zhou Zishu yang baru saja selesai makan setelah membersihkan aula. Wen Kexing langsung menyuruhnya memotong rumput di taman kediamannya yang mulai meninggi.

Tanpa membantah, Zhou Zishu langsung melakukan perintah Wen Kexing hingga matahari mulai tenggelam. Para pelayan yang melihat Zhou Zishu merasa iba tetapi tidak berani membantunya karena takut pada kemarahan tuan mereka.

Setelah selesai melakukan tugasnya, Zhou Zishu menghela nafas lega dan mengusap keringatnya yang terus menetes akibat terlalu lelah. Zhou Zishu ingin langsung ke gudang dan membaringkan tubuhnya. Tapi sebuah suara menghentikannya.

"Mau kemana kau?" Zhou Zishu langsung berbalik dan menatap Wen Kexing.

Zhou Zishu menjawab dengan lemah akibat kelelahan, "Aku ingin kembali ke gudang, karena aku sudah mengerjakan semuanya. Jadi tolong izinkan aku untuk beristirahat, Wangye"

Wen Kexing menatap Zhou Zishu tajam dan kemudian berkata, "Tugasmu belum selesai. Kau masih harus merapikan ruang baca ku sekarang. Baru setelah itu kau boleh pergi ke gudang"

"Baiklah, Wangye" Zhou Zishu langsung berjalan menuju ke ruang baca.

*
*

Saat tiba di ruang baca, Zhou Zishu terkejut karena melihat ruangan yang sangat berantakan. Dengan sabar, Zhou Zishu mulai merapikan buku dan kertas yang berserakan di mana-mana. Lalu kemudian dia mulai membersihkan meja dan juga lantai.

Tak terasa waktu telah menunjukkan tengah malam. Zhou Zishu merasa sangat lelah dan lapar karena seharian ini dia harus bekerja keras dan hanya bisa makan di siang hari.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang