5 tahun kemudian...
Saat tengah malam, di kediaman Wen Kexing. Terdengar suara keributan dan juga langkah kaki yang sangat keras yang membangunkan semua orang. Terlihat pasukan bertopeng berjumlah 10 orang dengan pakaian serba hitam telah membunuh para pelayan dan pengawal dalam sekejap.
Semua orang telah terbunuh, dan hanya tersisa Wen Kexing dan Zhou Zishu yang harus berhadapan dengan orang-orang bertopeng itu. Dengan sangat cepat pasukan bertopeng menyerang mereka, Wen Kexing langsung mengeluarkan pedangnya dan melawan pasukan bertopeng.
Melihat dari topeng dan pakaian yang mereka pakai, Zhou Zishu tahu siapa orang di balik semua ini dan tujuannya. Teknik yang digunakan oleh pasukan bertopeng ini sangat tinggi karena mereka ada pasukan khusus yang di latih kaisar untuk melindungi kerajaan. Walaupun Wen Kexing bukan tandingan mereka, tetapi tetap saja Zhou Zishu khawatir dan selalu berjaga jika terjadi sesuatu kepada Wen Kexing.
Ketika Wen Kexing berhasil menumbangkan 10 orang bertopeng, tiba-tiba masuk pasukan bertopeng lainnya yang lebih banyak jumlahnya. Segera Zhou Zishu mengeluarkan pedang lentur nya dan melawan orang-orang bertopeng itu. Dalam sekejap mata, 70 orang bertopeng itu mati karena serangan dari Wen Kexing dan Zhou Zishu.
Seketika Zhou Zishu berbalik dan melihat tangan kiri Wen Kexing terluka karena terkena serangan salah satu orang bertopeng. Zhou Zishu langsung merobek sedikit bajunya dan membasahinya dengan air yang ada di dekatnya. Lalu dia berjalan menghampiri Wen Kexing untuk membersihkan lukanya
"Aduh, apa yang kau lakukan? Menjauh lah dariku" ucap Wen Kexing sambil mendorong Zhou Zishu yang sedang membersihkan lukanya hingga terjatuh.
Tetapi Zhou Zishu tidak menyerah, dia langsung berdiri dan tetap membersihkan Luka Wen Kexing dengan hati-hati. Kemudian Zhou Zishu merobek lagi bajunya sedikit lebih panjang dari yang tadi dan langsung membalut luka Wen Kexing.
"Aku tahu kau membenciku, tapi setidaknya jangan menolak ketika kau sedang terluka. Aku akan menjauh jika itu mau mu" setelah mengucapkan itu, Zhou Zishu segera pergi meninggalkan Wen Kexing.
Baru berapa langkah Zhou Zishu berjalan, terdengar suara keras menghantam pintu gerbang kediaman mereka. Sontak, Wen Kexing dan Zhou Zishu langsung melihat ke arah gerbang. Mereka sangat terkejut melihat Liu Riyu, Wen Huangfu, dan pasukan bertopeng yang jumlahnya sangat banyak. Pasukan bertopeng langsung mengelilingi Wen Kexing dan Zhou Zishu sambil mengarahkan pedang kearah mereka.
Zhou Zishu menatap tajam Wen Huangfu dan Liu Riyu, dia terus memegang pedang dengan erat untuk bersiap menyerang jika sesuatu terjadi kepada mereka. Berbeda dengan Zhou Zishu, Wen Kexing menatap tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Wanita yang di cintai Liu Riyu menggandeng lengan kakaknya dan menatap dengan senyuman kepuasan, saat melihat Wen Kexing telah dikepung. Dia tidak mengerti mengapa Liu Riyu itu bisa bersama kakaknya dan menatapnya seperti itu.
Wen Huangfu tersenyum licik ketika melihat wajah Wen Kexing yang sangat terkejut melihat Liu Riyu berada di sampingnya."Adikku sayang. Aku tahu kau pasti sangat terkejut melihat kami kan? Kau tidak perlu bersedih melihat A Yu bersamaku, karena sebentar lagi aku akan membawamu kepada maut" saat mendengar ucapan Wen Huangfu, sontak Wen Kexing menjatuhkan pedangnya dan hampir terjatuh jika Zhou Zishu tidak segera menopang tubuhnya. Dia tidak pernah menyangka kakaknya dan wanita yang dia cintai akan mengkhianatinya dan ingin membunuhnya.
Dengan suara bergetar dia berkata, "Ge... Gege, semua ini tidak benar kan? Kau dan A Yu tidak seperti yang aku pikirkan? Dan apa maksud dari semua ini?"
"Wen Kexing, kau sangat bodoh. Setelah melihat ini kau masih bertanya? Kau benar-benar membuang waktuku. PASUKAN BERTOPENG CEPAT KALIAN BUNUH MEREKA!" Ucap Wen Huangfu memerintahkan pasukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfiction'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...