37

2.8K 293 23
                                    

Dikediaman Zhou...
Perlahan-lahan Zhou Deshi mulai membuka kedua matanya dan melihat ke arah langit-langit kamar. Dengan hati-hati Zhou Deshi mencoba untuk mendudukkan dirinya di Sandaran ranjang. Tiba-tiba datanglah seorang pelayan dan berjalan masuk untuk menghampirinya.

"Syukurlah, tuan sudah sadar" ucap si pelayan.

"Apa yang terjadi? Bagaimana aku bisa berada di sini? Dan siapa kau?" Tanya Zhou Deshi.

"Saya adalah pelayan dari kediaman Wangye, saya dan beberapa pelayan lainnya di perintahkan untuk menolong Anda yang tadi, tak sadarkan diri"

"Lalu di mana anak dan istriku?"

"Anak dan istri Anda di bawa oleh para pengawal untuk masuk ke dalam penjara, karena mereka telah melukai Wangfei"

"Apa? Apa yang terjadi dengan Zishu?"

"Nyonya Zhou telah menusuk perut Wangfei dengan belati dan membuatnya tak sadarkan diri. Sekarang Wangye sedang membawanya kembali kekediaman untuk di obati"

"Kalau begitu aku akan pergi ke kediaman Wangye untuk melihat kondisi putraku" ucap Zhou Deshi sambil mencoba untuk berdiri.

"Permisi Bangsawan Zhou, maaf jika ke datang saya mengganggu Anda. Bolehkah saya berbicara dengan Anda sebentar?" ucap seorang pengawal kekaisaran yang berdiri di depan pintu kamar Zhou Deshi yang terbuka. Seketika Zhou Deshi kembali mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

"Kau boleh pergi dari sini. Aku akan berbicara berdua dengannya" ucap Zhou Deshi pada pelayan itu. Pelayan ini membungkuk dan kemudian pergi dari kamar.

Setelah pelayan itu menjauh, Zhou Deshi berkata, "Apa yang ingin Anda bicarakan dengan saya?"

"Saya ingin bertanya tentang peristiwa yang terjadi di kediaman Anda. Jadi bisakah Anda ceritakan ada masalah apa antara Wangfei dan keluarga Anda? Kenapa mereka melukai Wangfei?"

"Putra sulung dan istri kedua saya tidak suka dengan Zishu. Dari dulu mereka selalu membenci dan menyiksa Zishu. Mereka juga sudah mempengaruhi saya untuk membenci putra saya sendiri dan membuangnya. Tapi sekarang saya sadar dan menyesal karena telah menyakiti putra bungsu saya. Kejadian saat istri saya menusuk Zishu, saya benar-benar tidak tahu. Karena saat itu saya juga tak sadarkan diri" ucap Zhou Deshi dengan suara yang lirih.

Pengawal itu terdiam sejenak dan kemudian berkata, "Terimakasih tuan karena telah menceritakannya kepada saya. Kalau begitu saya izin pamit untuk kembali ke istana"

"Tunggu... Bolehkah saya ikut dengan Anda, untuk melihat putra saya?" Pengawal itu menggangguk memberi persetujuan. Zhou Deshi segera bangkit dari duduknya dan pergi bersama dengan pengawal kekaisaran itu ke istana.

*
*

Di suatu padang rumput yang luas dengan langit yang sangat biru. Berdirilah seorang pemuda cantik dengan rambut panjang yang berterbangan karena tertiup angin. Pemuda cantik itu adalah Zhou Zishu. Saat ini dia sedang menutup kedua matanya untuk menikmati kehangatan dari cahaya matahari yang menyinari wajahnya.

"A Xu.." mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, Zhou Zishu segera membuka matanya dan mencari sumber suara itu.

"Ibu" panggil Zhou Zishu sambil berlari menghampiri Yang Zhilin, ibu kandungnya.

Zhou Zishu memeluk ibunya dan menangis dengan keras. Dia sangat merindukan ibunya dan juga pelukan hangat dari ibunya.

"Ibu jangan tinggalkan aku lagi, aku ketakutan dan kesepian di sana. Aku ingin ikut ibu saja, aku sudah tidak sanggup lagi tinggal di sana" ucap Zhou Zishu sambil menangis dalam pelukan ibunya.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang