21

4.9K 473 53
                                    

Setelah keluar dari kamar, Wen Kexing bergegas pergi ke dapur. Sebenarnya dia bukan ingin mengambil buah tetapi ingin pergi mencari Shen Linyao. Dia ingin bertanya banyak hal pada wanita itu tentang masalah yang terjadi dikediaman selama dia tidak ada.

Sesampainya di dapur, Wen Kexing melihat Shen Linyao sedang membelakangi. Segera dia menghampirinya dan memanggilnya,
"Linyao".

Mendengar seseorang memanggilnya, Shen Linyao langsung berbalik dan membungkukkan tubuhnya untuk memberi salam kepada Wen Kexing.

"Selamat datang Wangye. Maafkan saya Wangye, karena saya tidak bisa menjadi Wangfei dengan baik" ucap Shen Linyao dengan raut wajah sedih.

"Tidak perlu minta maaf dan cepat ceritakan semuanya padaku" Shen Linyao mengangguk dan kemudian menceritakan semuanya kepada Wen Kexing.

Setelah mendengar cerita Shen Linyao, Wen Kexing menjadi marah. Bahkan dia mengeluarkan aura menyeramkan yang membuat siapapun yang melihatnya akan merinding ketakutan.
Begitu juga dengan Shen Linyao, tubuhnya mulai gemetar dan wajahnya terlihat ketakutan.

Wen Kexing menutup matanya sejenak dan kemudian berkata, "Terimakasih Shen Linyao, kau sudah memberitahuku semuanya. Tolong tetap bantu aku untuk menjaga Zhou Zishu dan memberitahu jika terjadi sesuatu dengannya"

"Baik Wangye" jawab Shen Linyao sambil tersenyum di dalam hatinya.

'Aku pikir Wangye marah karena Wangfei bertengkar dengan Nona Liu. Tapi ternyata dia marah karena Nona Liu menyakiti Wangfei. Wangye sekarang terlihat sangat perhatian dengan Wangfei, apa itu artinya Wangye mulai menyukai Wangfei? Aku berharap Wangye bisa mencintai Wangfei, seperti Wangfei mencintainya' batin Shen Linyao.

"Linyao, apa kau memasak sesuatu untuk makan malam?" Tanya Wen Kexing setelah mengambil beberapa buah apel dari dalam keranjang.

"Saya baru selesai membuat sup, menu lain belum dibuat. Jika makanan telah selesai semua, saya akan mengantarkannya ke kamar Anda"

"Tidak perlu buat yang lain. Siapkan saja dua mangkuk sup dan kupas apel ini. Aku akan menunggu di sini"

"Baik Wangye" Shen Linyao segera menyuruh para pelayan menyiapkan dua mangkuk sup dan mengupas apel itu.

Sambil menunggu Wen Kexing mengamati langit yang mulai menggelap sambil memikirkan sesuatu yang selalu memenuhi pikirannya belakangan ini. Sampai-sampai Wen Kexing tidak menyadari Shen Linyao telah kembali dan memanggilnya beberapa kali.

"Wangye, apakah anda mendengar saya? Tanya Shen Linyao kebingungan karena Wen Kexing tidak merespon panggilannya.

Wen Kexing segera tersadar dan berkata, "Ternyata kau, Linyao. Terimakasih sudah menyiapkannya, biar aku saja yang membawanya"

Segera Wen Kexing sambil mengambil alih nampan yang di pegang Shen Linyao dan berjalan menuju ke kamarnya dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Salah satu pelayan yang membantu Shen Linyao bertanya dengan tatapan bingung, "Shen Jiejie, kenapa belakang ini Wangye terlihat aneh? Dia sekarang terlihat lebih perhatian kepada Wangfei, padahal dia membencinya"

Shen Linyao menatap pelayan itu, lalu berkata, "Mungkin Wangye sudah membuka hatinya untuk Wangfei. Lagipula aku sangat senang melihat perubahan sikap Wangye terhadap Wangfei, dan aku berharap mereka bisa saling mencintai"

"Tapi Jie, Wangfei adalah seorang laki-laki. Jika mereka saling mencintai, bukankah mereka tidak akan bahagia? Kau tahukan, bahwa Wangfei tidak akan bisa memberikan Wangye keturunan" ucap pelayan itu dengan raut wajah tidak senang.

"Jaga ucapan mu, Shi Kaili. Aku yakin jika Wangye mencintai Wangfei, dia akan bahagia walaupun tidak memiliki keturunan secara langsung. Sekarang kembalilah bekerja" ucap Shen Linyao sambil meninggalkan Shi Kaili sendirian.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang