27

3.9K 391 34
                                    

Pagi harinya, Wen Kexing terbangun dan melihat Zhou Zishu masih terlelap dalam pelukannya. Tangan Wen Kexing tergerak untuk mengelus rambut panjang Zhou Zishu. Kemudian dia mencium singkat kening Zhou Zishu. Perlahan-lahan mata Zhou Zishu mulai terbuka dan melihat Wen Kexing yang sedang menatapnya sembari tersenyum teduh.

"Selamat pagi A Xu" sapa Wen Kexing.

"Selamat pagi juga, Wangye" balas Zhou Zishu.

Tiba-tiba Wen Kexing mencium sekilas bibir merah Zhou Zishu hingga membuat yang empunya terkejut dan merona. Dengan senyum yang lebar Wen Kexing berkata, "Sekarang aku akan selalu menagih ciuman selamat pagi dari istriku"

Wajah Zhou Zishu memerah hingga merambat ke telinganya. Baru bangun saja jantungnya sudah berdebar kencang, apalagi dia harus menatap wajah Wen Kexing sepanjang hari. Zhou Zishu merasa dia mungkin akan mati, jika terus mendapatkan perlakuan manis dari Wen Kexing. Sementara Wen Kexing yang melihat rona merah di wajah Zhou Zishu, hanya tertawa kecil. Lalu dengan gemas dia menciumi kedua pipi merah Zhou Zishu.

"A Xu, kau sangat manis. Bagaimana aku bisa menahan diriku, jika kau semanis ini" ucap Wen Kexing sambil mengelus kedua pipi Zhou Zishu.

"Wangye, hentikan. Sekarang kau harus bersiap-siap untuk pergi ke kediaman Liu. Bukankah kau ingin bertemu dengan Nona Liu?" Ucap Zhou Zishu sambil menyingkirkan kedua tangan Wen Kexing dari pipinya yang memerah padam.

"A Xu, apakah kau cemburu karena aku akan menemui Liu Riyu?" Tanya Wen Kexing sambil memberikan tatapan menggodanya kepada Zhou Zishu.

"Tentu saja tidak, aku tahu apa tujuanmu menemui" jawab Zhou Zishu dengan nada yang sangat tenang.

Zhou Zishu kemudian menarik tangan Wen Kexing untuk membuatnya terbangun dari posisi tidurnya. Lalu Zhou Zishu menyuruh Wen Kexing untuk mandi, sementara dia akan pergi menyiapkan sarapan. Sebelum Wen Kexing pergi mandi, dia mengecup singkat bibir Zhou Zishu. Kemudian dia pergi meninggalkan Zhou Zishu yang terdiam di tempatnya dengan wajah yang kembali merona.

'Lao Wen, apakah aku sedang bermimpi mendapatkan ciuman bertubi-tubi darimu?' batin Zhou Zishu sambil menyentuh bibirnya.

*
*

Setelah sarapan, Wen Kexing segera bersiap untuk berangkat ke kediaman Liu. Sebelum dia pergi, Wen Kexing memeluk dan mencium kening Zhou Zishu. Para pelayan yang melihat tingkah laku manis Wen Kexing kepada Zhou Zishu, menjadi gemas dan tersenyum lebar. Tapi tidak dengan Shi Kaili, dia menatap pasangan itu dengan tatapan penuh kebencian.

'Tidak bisa dibiarkan, aku harus menemui Nona Liu dan memberitahukan semua ini' batin Shi Kaili.

Shi Kaili memutuskan akan pergi menemui Liu Riyu sebelum Wen Kexing datang ke kediaman Liu. Tepat saat dia akan melewati gerbang, Shen Linyao menghentikannya.

"Kaili, mau kemana kau?" Tanya Shen Linyao dingin.

"Saya mau pergi ke pasar. Saya ingin berbelanja" ucap Shi Kaili berbohong.

"Kalau begitu, ayo kita pergi bersama ke pasar" belum sempat Shi Kaili menolak, Shen Linyao sudah menarik tangannya untuk pergi.

'Tidak akan ku biarkan, kau merusak kebahagiaan Wangfei dan Wangye' batin Shen Linyao.

*
*

Setelah Wen Kexing pergi, Qi Huanyue mendekati Zhou Zishu dan berkata, "Benarkan apa yang aku katakan padamu, Wangfei. Wangye akan jatuh cinta padamu. Kalian berdua sungguh pasangan serasi yang sangat manis"

Zhou Zishu tersenyum dan kemudian berkata, "Terimakasih A Yue karena kau selalu mendukungku"

"Tentu saja, aku akan selalu mendukungmu, kau sudah ku anggap seperti adik sendiri. Walaupun usia kita hanya berbeda dua tahun, aku akan menjadi kakakmu yang akan selalu mendukungmu" ucap Qi Huanyue sambil tersenyum kearah Zhou Zishu.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang