31

3.5K 364 17
                                    

Pagi harinya, kedua pasangan itu sedang menikmati sarapan mereka di sebuah ruang makan yang cukup besar. Suasana di sana sangat tenang, hanya terkadang ada pertengkaran kecil antara kakak beradik Wen. Mereka terus saja bertengkar karena hal-hal sepele, sementara Zhou Zishu dan Cao Weining hanya menjadi penengah pertengkaran mereka.

"Wangye, A Xiang, jangan bertengkar lagi. Lebih baik kalian makan makanan kalian" ucap Zhou Zishu, yang mendapat anggukan dari keduanya.

"Zhou ge, maukah kau berjalan-jalan keluar istana denganku dan A Ning hari ini?" Tanya Wen Guxiang dengan antusias.

"Tidak, A Xu tetap di sini bersamaku. Dia tidak boleh keluar, terlebih bersamamu. Kau hanya akan merepotkan A Xu" ucap Wen Kexing sebelum Zhou Zishu menjawab ajakan Wen Guxiang.

Wen Guxiang tidak menyerah, dia memegang lengan Zhou Zishu dan menatapnya sedih. Tidak tega melihat wajah ceria Wen Guxiang menjadi sedih, Zhou Zishu menggenggam tangan Wen Kexing dan berkata dengan lembut, "Wangye, bolehkah aku pergi keluar untuk menemani A Xiang dan A Ning berjalan-jalan? Aku berjanji tidak akan pergi terlalu lama"

"Hm... Baiklah, jika kau benar-benar ingin keluar, aku akan menemanimu" ucap Wen Kexing sambil membalas genggaman tangan Zhou Zishu.

"Tidak, tidak. Xing ge tidak boleh ikut. Bukankah kau memiliki banyak pekerjaan yang harus kau kerjakan? Kau kan orang yang paling sibuk yang pernah aku temui. Kau tidak akan betah berjalan-jalan dengan kami dan pasti kau ingin segera pulang karena pekerjaanmu itu. Aku tidak mau acara jalan-jalan ku dan Zhou ge rusak hanya karena kau minta untuk pulang cepat" ucap Wen Guxiang dengan raut wajah kesal.

"Aku akan mengerjakan pekerjaanku saat malam hari. Kau tenang saja aku tidak akan meminta pulang cepat ataupun mengganggu acara jalan-jalan mu itu. Lagipula aku juga ingin berjalan-jalan bersama A Xu" ucap Wen Kexing dengan wajah ceria. Mendengar ucapan Wen Kexing, Wen Guxiang semakin kesal. Tiba-tiba ada sebuah ide terlintas di dalam kepalanya.

"Zhou ge, kalau Xing ge ikut kita berjalan-jalan, maka dia akan mengerjakan pekerjaannya di malam hari. Bagaiman jika Xing ge sakit karena dia kelelahan, setelah berjalan-jalan langsung bekerja?" Ucap Wen Guxiang yang mendapat tatapan sengit dari Wen Kexing.

Zhou Zishu mulai termakan oleh ucapan Wen Guxiang. Kemudian dia berkata, "Aku tidak mau Wangye sampai sakit. Lebih baik Wangye di sini saja, mengerjakan pekerjaanmu hingga selesai. Aku berjanji akan kembali sebelum makan malam"

"Apa? Itu terlalu lama A Xu... Apakah kau tega meninggalkanku sendirian di sini dengan setumpuk dokumen-dokumen itu?" Ucap Wen Kexing dengan raut wajah sedih.

Zhou Zishu menjadi bingung, dia tidak bisa memilih antara kakak beradik ini. Keduanya memberikan tatapan sedih yang menarik simpati, dia jadi tidak bisa menolak keinginan keduanya. Cao Weining yang melihat itu, hanya tertawa kecil dan merasa kasihan dengan Zhou Zishu. Cao Weining sangat tahu sifat asli kedua kakak beradik itu, mereka akan saling berdebat dan beradu untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan.

Akhirnya Cao Weining membuka suara untuk membantu Zhou Zishu, "Zhou ge, lebih baik kita undur saja acara jalan-jalan kita. Lagipula aku dan A Xiang juga baru sampai ke sini kemarin, jadi aku pikir kami masih membutuhkan istirahat"

"A Ning, aku tidak lelah aku ingin berjalan-jalan dengan Zhou ge. Jika kau memang lelah, kau tinggal saja di sini dengan Xing ge" ucap Wen Guxiang kesal.

"A Xu.. jangan tinggalkan aku sendiri di sini. Aku akan kesepian tanpamu" ucap Wen Kexing memelas.

"Ada A Ning di sini, jadi kau tidak akan kesepian" ucap Wen Guxiang.

"Tidak, aku akan ikut dengan kalian apapun yang terjadi" ucap Wen Kexing mutlak.

Tok.. tok..

"Masuk" ucap Wen Kexing.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang