51

2.7K 268 25
                                    

Satu bulan telah berlalu...
Wen Kexing dan Zhou Zishu telah menetap di Kerajaan Barat. Selama tinggal di sana, Zhou Zishu menjadi  dekat dengan para rakyat. Dia sering mengunjungi mereka dan juga ikut membantu dalam bercocok tanam. Sebenarnya Wen Kexing melarangnya untuk bercocok tanam, namun dia tidak tega saat melihat wajah istrinya menjadi sedih. Akhirnya dia pun luluh dan mengizinkan Zhou Zishu untuk bercocok tanam bersama para rakyat.  Dengan syarat dia harus di temani oleh Shen Linyao, tidak boleh kelelahan, dan harus pulang tepat waktu.

Sementara Zhou Zishu sedang bercocok tanam, Wen Kexing tengah sibuk mengatur berjalannya sistem pemerintahan kerajaan bersama para menterinya. Sejak peristiwa buruk di hari penobatan Wen Kexing, para menteri tidak berani lagi mengungkit tentang pengkatan selir kepada Wen Kexing. Mereka semua takut nyawa mereka akan terancam bahaya, jika sampai membangkitkan amarah Wen Kexing.

"Apakah ada yang ingin kalian katakan lagi apa ku?!" Tanya Wen Kexing kepada para menterinya.

"Tidak Yang Mulia" jawab mereka serempak.

"Baiklah, sekarang kalian bubar. Aku ingin beristirahat" ucap Wen Kexing sambil bangkit berdiri dari singgasananya.

"Terimakasih Yang Mulia. Selamat beristirahat Yang Mulia" ucap para menteri sambil menunduk memberi hormat.

"Weiheng" panggil Wen Kexing.

"Anda memanggil saya yang mulai?" Jawab Han Weiheng.

"Siapkan kuda! Aku ingin menjemput A Xu sekarang" perintah Wen Kexing.

"Tapi Yang Mulia, bukankah sekarang Anda ingin beristirahat?" Tanya Han Weiheng.

"Sudahlah jangan banyak bertanya, siapkan saja kuda sesuai perintahku! Aku harus segera menjemput A Xu" Ucap Wen Kexing sambil mengibaskan tangannya menyuruh Han Weiheng segera pergi.

"Baik Yang Mulia, akan segera saya siapkan"ucap Han Weiheng, kemudian dia segera menyiapkan kuda yang akan di tunggangi oleh Wen Kexing.

*
*

Di salah satu ladang yang ada di Kerajaan Barat...
Terlihat Zhou Zishu, Shen Linyao, dan beberapa orang petani sedang sibuk memberikan pupuk dan melakukan pengairan. Setelah pekerjaan mereka selesai, mereka langsung pergi ke sebuah gazebo sederhana di tengah ladang dan beristirahat di sana.

"Yang Mulia, Silahkan minum ini. Anda pasti merasa sangat haus karena telah bekerja dari tadi" ujar Shen Linyao sembari memberikan secangkir air kepada Zhou Zishu.

"Terimakasih A Yao" ucap Zhou Zishu, lalu mengambil cangkir air itu dari tangan Shen Linyao dan meminumnya.

"Yang Mulia, apakah Anda ingin pulang sekarang?" Tanya seorang petani yang duduk di sebelah kiri Zhou Zishu.

"Mungkin sebentar lagi, aku masih ingin bersama kalian di sini" ucap Zhou Zishu sambil tersenyum.

"Tapi Yang Mulia, Anda harus kembali ke istana dan beristirahat. Hampir seharian ini Anda bekerja tanpa mau beristirahat, bagaimana kalau nanti Anda sakit? Yang Mulia Raja pasti akan marah besar pada saya" ujar Shen Linyao membujuk Zhou Zishu.

"Tenanglah, raja tidak akan marah. Aku akan melindungi mu darinya" ucap Zhou Zishu memenangkan Shen Linyao.

"Yang Mulia, Anda adalah orang yang sangat rajin, ramah, dan rendah hati. Baru pertama kali, ada seorang ratu mau iku bercocok tanam bersama dengan rakyatnya" ucap seorang petani yang ada di sebelah kanan Zhou Zishu.

"Itu benar, Yang Mulia Ratu adalah orang yang sangat baik, cantik, dan murah senyum. Kami sangat bersyukur dan senang memiliki ratu yang sangat sempurna seperti Anda" timpal petani lainnya.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang