Di dalam kamar...
Zhou Zishu sedang berbaring sambil menatap langit-langit kamar. Saat ini dia merasa sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk melihat Wen Kexing, dan tinggal disisinya lebih lama lagi. Perlahan air mata turun dari matanya dan senyum terukir indah di bibirnya. Dia merasa sangat bahagia, sampai-sampai tidak mendengar suara pintu kamar yang terbuka.Tanpa sepengetahuan Zhou Zishu, Shi Kaili membuka pintu kamar dan diam-diam masuk ke kamar tanpa di sadari para pengawal yang berjaga. Dengan langkah kaki yang sangat pelan, dia berjalan ke arah Zhou Zishu yang terbaring di atas ranjang.
Tiba-tiba Shi Kaili mencekik leher Zhou Zishu dengan sangat kencang. Zhou Zishu yang mendapat serangan tiba-tiba itu, langsung terkejut dan memegang kedua tangan Shi Kaili.
"Ka.. Kaili, kenapa kau melakukan ini?" Tanya Zhou Zishu sambil berusaha melepaskan tangan Shi Kaili dari lehernya.
"Karena aku membencimu, aku ingin kau mati. Kau tidak pantas hidup bahagia bersama Wangye" ucap Shi Kaili sambil terus mengencangkan tangannya di leher Zhou Zishu.
"Ka.. Kaili.. to.. tolong le.. paskan" ucap Zhou Zishu memohon kepada Shi Kaili.
"Tidak akan, aku akan membunuhmu sekarang. Aku ingin kau lenyap agar Wangye dan Nona Liu bisa kembali bersama" ucap Shi Kaili.
Shi Kaili semakin mengencangkan tangannya di leher Zhou Zishu. Hingga membuat wajah Zhou Zishu memucat karena kesulitan untuk bernafas. Zhou Zishu berusaha memberontak tetapi dia tidak berdaya karena kondisinya yang masih sangat lemah. Zhou Zishu bahkan sudah hampir menutup matanya dan nafasnya mulai melemah.
"A Xu.. aku kem..."
Prang!!
Gelas yang di pegang Wen Kexing langsung meluncur dari tangannya dan hancur berkeping-keping. Wen Kexing melebarkan kedua matanya karena sangat terkejut melihat Shi Kaili yang sedang mencekik leher Zhou Zishu, hingga wajah Zhou Zishu kembali memucat. Sementara Shi Kaili yang melihat kedatangan Wen Kexing, seketika tubuhnya menegang dan wajahnya memucat karena ketakutan.
Wen Kexing langsung berlari ke arah mereka dan melepaskan tangan Shi Kaili dari leher Zhou Zishu. Dengan sangat marah, Wen Kexing mendorong Shi Kaili hingga terjatuh. Wen Kexing segera mengelus lembut pipi Zhou Zishu yang sedang terengah-engah dengan mata sayu yang hampir tertutup. Dia juga melihat ke arah leher Zhou Zishu yang memerah akibat cekikan Shi Kaili. Hati Wen Kexing berdenyut sakit, melihat keadaan Zhou Zishu saat ini.
"A Xu, kau baik-baik saja kan sayang? Aku mohon bertahanlah" Tanya Wen Kexing dengan raut wajah khawatir.
"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir" ucap Zhou Zishu sangat pelan.
"Pengawal! Cepat tangkap dan masukkan dia ke dalam penjara" perintah Wen Kexing penuh kemarahan kepada pengawal yang sedang berjaga di depan kamarnya.
"Baik, Wangye" setelah itu, para pengawal itu menangkap Shi Kaili yang akan melarikan diri.
"Wangye minta maaf saya, tolong jangan penjarakan saya. Saya berjanji tidak akan mengulangi ini lagi" ucap Shi Kaili sambil menangis dan memohon agar mendapatkan belas kasihan dari Wen Kexing.
"Pengawal! cepat kalian bawa dia pergi dari sini" ucap Wen Kexing dengan aura gelapnya. Para pengawal yang ketakutan, langsung menyeret Shi Kaili yang terus berteriak dan memberontak. Mereka segera memasukkan Shi Kaili ke dalam penjara istana.
Setelah para pengawal membawa Shi Kaili, Wen Kexing segera menggenggam tangan Zhou Zishu dengan kedua tangannya. Dengan sangat lirih, dia berkata, "A Xu... Maafkan aku. Seharusnya aku tidak meninggalkan mu sendiri. Jika tadi aku tetap di sini bersamamu, mungkin semua ini tidak akan terjadi"

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfiction'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...