Di dalam kamar, terlihat sepasang kekasih sedang duduk sambil menikmati sepiring penuh potongan apel. Sesekali Zhou Zishu akan menyuapi Wen Kexing sepotong apel, begitu juga sebaliknya. Setelah memakan potongan apel terakhir, Wen Kexing berdiri dan mengambil piring kosong itu untuk di bawa ke dapur.
Sebelum Wen Kexing pergi, dia mengecup singkat kening Zhou Zishu dan berkata, "A Xu, aku taruh piring ini dulu di dapur. Tunggu disini sampai aku kembali"
Zhou Zishu mengangguk, lalu kemudian Wen Kexing pergi meninggalkan Zhou Zishu. Setelah pintu tertutup, kedua tangan Zhou Zishu menutupi wajahnya yang memerah padam. Zhou Zishu merasa semua yang dia alami ini adalah mimpi. Dia merasa sangat senang sekaligus takut. Dia senang karena akhirnya perasaannya terbalaskan, tapi dia juga takut jika semua ini hanyalah mimpi.
'Lao Wen, terimakasih telah membalas perasaanku. Aku berharap ini bukan mimpi dan kita akan terus bersama selamanya' batin Zhou Zishu sambil tersenyum senang.
*
*Di dalam dapur, Shen Linyao sedang menahan tawa karena mendengar cerita Wen Kexing. Dia tidak menyangka Wen Kexing yang gagah berani, pemarah, kejam, tak takut apapun, dan juga keras kepala. Hanya bisa menjadi lunak karena Zhou Zishu. Tapi Shen Linyao sangat senang akhirnya mereka berdua bisa terbuka dengan perasaan mereka, satu sama lain.
"Jadi Wangye benar-benar tidak bisa menahan perasaan Anda kepada Wangfei? Padahal Anda sangat bersih keras tidak ingin mengatakan perasaan Anda sekarang kepada Wangfei. Dan Anda ingin menunggu hingga hubungan Anda dengan Nona Liu putus" ucap Shen Linyao sambil tertawa kecil.
"Aku tidak bisa menahannya lagi, aku terlalu takut kehilangan A Xu. Aku sangat mencintainya" ucap Wen Kexing dengan wajah bersemu merah.
"A Xu? Apa itu panggilan sayang untuk Wangfei?" Tanya Shen Linyao antusias.
Wen Kexing menatap bingung Shen Linyao dan bertanya, "Panggil sayang? Apa maksudmu? Lagipula beberapa hari ini aku memanggilnya dengan sebutan 'A Xu' seperti dulu ibuku memanggilnya"
"Tapi kan tidak ada yang pernah memanggil Wangfei dengan sebutan itu. Bukankah hanya Anda dan Selir Jiang yang memanggilnya 'A Xu'. Bahkan keluarganya saja, tidak memanggilnya seperti itu" ucap Shen Linyao sambil tersenyum senang kearah Wen Kexing.
"Panggilan sayang? A Xu? Sangat manis" gumam Wen Kexing yang masih bisa di dengar Shen Linyao.
"Wangye, kenapa tidak meminta Wangfei memanggil mu dengan panggilan sayang juga? Ku rasa kau pasti akan menyukainya" ucap Shen Linyao menggoda Wen Kexing.
Wen Kexing membalas perkataan Shen Linyao dengan percaya diri, "Aku sudah memilikinya, A Xu sudah memberikanku panggilan sayang"
"Apa itu?" Tanya Shen Linyao penasaran.
"Itu rahasia ku dan A Xu ku. Sekarang aku akan kembali ke kamar karena cintaku sedang menungguku" setelah mengucapkan itu, Wen Kexing segera melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.
Melihat tingkah aneh Wangye nya, Shen Linyao hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum senang. Dia sangat senang melihat cinta Wen Kexing kepada Zhou Zishu. Dia berharap mereka bisa hidup bahagia selamanya.
*
*Dengan hati-hati, Wen Kexing masuk ke kamar dan kemudian mendekati Zhou Zishu yang sedang melamun di dekat jendela. Tanpa Zhou Zishu sadari, tangan Wen Kexing memeluk pinggang rampingnya dari belakang. Wen Kexing meletakkan kepadanya di sebelah kanan bahu Zhou Zishu sambil menutup kedua matanya. Zhou Zishu yang tersadar dari lamunannya karena tindakan Wen Kexing, langsung tersenyum dan memegang tangan Wen Kexing yang memeluk pinggangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Strength (End)
Fanfiction'Lao Wen, kenapa kau tidak bisa percaya kepadaku sekali saja? Walaupun Kau membenciku dan tidak mempercayai ku, aku akan terus berusaha melindungi mu dari mereka. Aku mencintaimu, Lao Wen' ucap Zhou Zishu dalam batinnya sambil menangis. 'A Xu maafka...