34

2.8K 300 9
                                    

Di kediaman Zhou...
Zhou Deshi sedang membaca surat dari Zhou Zishu yang dikirimkan oleh seorang pengawal kediaman Wen Kexing. Surat itu berisi pesan bahwa Zhou Zishu akan datang menemuinya hari ini. Dengan perasaan gembira, Zhou Deshi menyuruh para pelayannya membersihkan seluruh kediaman dan menyiapkan makanan spesial untuk menyambut kedatangan putra bungsunya. Sementara Zhou Fengyan dan Tan Fangyin yang melihat wajah bahagia Zhou Deshi, terlihat sangat kesal.

"Ibu, kenapa dia harus kembali lagi ke sini? Dan kenapa ayah terlihat sangat bahagia dengan kedatangannya?" tanya Zhou Fengyan dengan raut wajah kesal.

"Ayahmu sudah tahu semua kebohongan kita, jadi dia menyesal dan ingin minta maaf kepada anak itu" jawab Tan Fangyin seadanya.

"Apa? Bagaimana bisa ayah tahu semua?" tanya Zhou Fengyan kebingungan dan juga sedikit ketakutan.

"Ibu tidak sengaja memberitahunya. Akhirnya ibu memberitahu semua kebohongan kita tentang Zhou Zishu kepadanya"

"Tapi ayah tidak akan mengusir kita dari sini kan?"

"Tenang saja, dia tidak akan berani melakukan itu. Ibu mengancamnya,  jika dia berani mengusir kita maka ibu akan langsung membunuh Zhou Zishu" ucap Tan Fangyin dengan tenang.

"Ibu, kau tidak bisa membunuhnya. Bagaimana pun sekarang dia adalah Wangfei, istri dari pangeran Wen kedua"

"Apakah kau tidak tahu humor yang beredar bahwa Wangye membencinya dan juga memiliki hubungan dengan Nona Liu. Aku sangat yakin kehidupan Zhou Zishu di istana pasti sangat sulit untuknya dan Wangye tidak akan mungkin peduli padanya. Dengan begitu, kita pasti bisa dengan mudah membunuhnya"

"Bagaimana kalau humor itu salah dan ternyata Wangye mencintainya?"

"Tidak mungkin dia berubah hanya dalam beberapa hari. Aku juga dengar, Wen Kexing semakin membenci Zhou Zishu setelah kematian ibunya. Dia bahkan menyalahkan anak itu, atas kematian ibunya. Jadi tidak mungkin dia mencintai Zhou Zishu"

"Kalau begitu aku akan menyiapkan sambutan Spesial untuk kedatangan Zhou Zishu" ucap Zhou Fengyan sambil tersenyum licik.

"Itu baru anak ibu" setelah itu, mereka segera pergi untuk menyiapkan sambutan Spesial untuk Zhou Zishu.

*
*

Di dalam kereta kuda, Zhou Zishu terlihat sangat gugup dan gelisah. Dia terus menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya. Wen Kexing yang melihat itu, menjadi bingung dan juga khawatir.

Dengan lembut Wen Kexing memegang kedua tangan Zhou Zishu dan bertanya, "A Xu, apakah ada sesuatu yang kau pikirkan?"

Zhou Zishu menatap sebentar Wen Kexing, lalu mengalihkan pandangannya ke arah tangan mereka. Zhou Zishu seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia menahannya.

"A Xu, jika ada yang ingin kau katakan. Katakan saja, jangan menahannya" ucap Wen Kexing lagi.

"A-aku hanya sedikit gugup karena sudah lama tidak kembali ke kediaman Zhou. Sebenarnya aku sangat merindukan ayah, tetapi aku takut jika harus bertemu kembali dengan ibu tiri dan gege ku. Mereka tidak akan suka jika aku kembali ke sana" ucap Zhou Zishu dengan sendu.

Semakin mengeratkan genggamannya, Wen Kexing berkata, "Tenang saja A Xu, aku akan selalu ada bersamamu"

"Terimakasih Wangye" ucap Zhou Zishu sambil tersenyum kearah Wen Kexing.

Wen Kexing melepaskan genggamannya, lalu mengarahkan tangannya untuk menyentuh lembut pipi Zhou Zishu. Mendapatkan sentuhan hangat dari Wen Kexing, Zhou Zishu langsung menutup kedua matanya. Perlahan-lahan Wen Kexing mendekatkan wajahnya dengan wajah Zhou Zishu. Kemudian dia mencium bibir merah Zhou Zishu. Tangan Wen Kexing yang tidak menyentuh pipi Zhou Zishu, memeluk pinggang rampingnya untuk semakin merapatkan tubuh mereka. Sementara kedua tangan Zhou Zishu sudah memegang tengkuk leher Wen Kexing untuk memperdalam ciuman mereka. Setelah beberapa lama, Zhou Zishu mulai kehabisan nafasnya dan Wen Kexing pun melepaskan ciuman mereka.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang