45

2.4K 244 9
                                    

Kediaman Wen Kexing...
Wen Guxiang dan seorang tabib sedang membantu mengobati luka para pelayan dan penjaga. Untunglah luka-luka mereka tidak terlalu parah, hanya Qi Huanyue saja yang memiliki luka dalam karena tusukan pedang dari salah seorang pasukan bertopeng.

Setelah memastikan bahwa semua orang telah di obati, Wen Guxiang berjalan menghampiri Qi Huanyue dan duduk di sebelahnya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah sudah jauh lebih baik?" Tanya Wen Guxiang pada Qi Huanyue.

"Saya sudah lebih baik putri. Tapi.." Qi Huanyue terdiam, dia menatap sendu ke arah langit. Kemudian dia melanjutkan ucapannya, "Saya sangat mengkhawatirkan Wangfei. Saya tidak tahu bagaimana keadaan Wangfei sekarang. Apakah dia baik-baik atau orang-orang itu telah melakukan sesuatu hal yang buruk pada Wangfei"

"Aku juga sangat mengkhawatirkan Zhou ge. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk padanya" ucap Wen Guxiang lirih.

"Putri! Huanyue!" Panggil Shen Linyao yang tengah berlari ke arah mereka.

"Linyao, kau sudah kembali. Lalu di mana Xing ge? Apakah dia sudah tahu tentang penculikan Zhou ge?" Tanya Wen Guxiang.

"Saya tadi ke sana dan ternyata Wangye sedang tak sadarkan diri"

"Apa?!" Teriak Wen Guxiang dan Qi Huanyue bersamaan karena terkejut mendengar ucapan Shen Linyao.

"Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah Xing ge baik-baik saja?" Tanya Wen Guxiang dengan raut wajah panik.

"Putri tenang saja, Wangye sudah sadar dan tahu tentang penculikan Wangfei. Saya ke sini hanya ingin memberitahu hal ini. Sekarang saya izin pamit untuk pergi mencari Wangfei" setelah mendapat anggukan dari keduanya, Shen Linyao segera pergi mencari keberadaan Zhou Zishu.

"Aku berharap Wangye ataupun Shen Jie bisa segera menemukan Wangfei" ujar Qi Huanyue dengan lirih.

"Aku pun berharap begitu. Semoga Zhou ge baik-baik saja" ucap Wen Guxiang sambil mengalihkan pandangannya ke langit malam.

*
*

Di depan gerbang kediaman putra mahkota.
Saat Wen Kexing, Cao Weining, Han Weiheng beserta pasukan tiba di sana. Saat mereka akan masuk ke dalam kediaman, para penjaga kediaman Wen Huangfu menghalangi mereka.

"Mohon maaf Wangye, tapi apa tujuan Anda datang kemarin di tengah malam seperti ini?" Tanya seorang penjaga yang menghalangi jalan Wen Kexing.

"Aku ingin menemui gege, jadi kau jangan menghalangi jalanku" ucap Wen Kexing dengan dingin dan wajah yang datar.

"Maaf tapi kami tidak bisa mengizinkan Anda masuk, bila tidak ada kepentingan yang mendesak." ucap penjaga itu, masih bersih keras menghalangi Wen Kexing berserta rombongannya.

"Kau telah membuang-buang waktuku" ujar Wen Kexing. Segera dia memberikan isyarat kepada Han Weiheng untuk bergerak.

Han Weiheng segera menginstruksikan kepada para prajuritnya untuk menangkap para penjaga kediaman Wen Huangfu. Dalam sekejap, para penjaga yang menghalangi Wen Kexing, terduduk lemas dengan tangan dan kaki yang terikat. Melihat itu Wen Kexing tersenyum puas dan langsung melangkahkan kakinya ke dalam kediaman Wen Huangfu.

"A Xing, Apa yang membawamu datang kemari saat waktu telah menunjukkan tengah malam?" Tanya Jin Zhening dengan raut wajah kesal. Jin Zhening baru saja terbangun dari tidurnya karena mendengar keributan di kediamannya.

"Saosao, A Xing ke sini ingin menemui gege. Ada hal penting yang harus aku tanyakan padanya" ucap Wen Kexing dengan wajah datar.

(Saosao: panggil untuk kakak ipar perempuan. Jin Zhening ini istrinya Wen Huangfu)

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang