23

5.7K 542 20
                                        

Pagi harinya, Zhou Zishu terbangun dalam pelukan Wen Kexing. Jantung berdetak kencang dan wajahnya bersemu merah, dia merasa sangat malu harus terbangun dalam posisi seperti ini lagi. Sementara Wen Kexing yang merasakan gerakan di dadanya, mulai membuka matanya dan melihat wajah Zhou Zishu yang bersemu merah.

"Selamat pagi A Xu" Zhou Zishu sedikit terkejut saat mendengar suara Wen Kexing. Dia segera mengangkat kepadanya dan melihat Wen Kexing tersenyum kearahnya.

Zhou Zishu mencoba menenangkan dirinya dan membalas sapaan Wen Kexing, "Selamat pagi juga Wangye"

Tiba-tiba suasana di antara mereka menjadi canggung. Wen Kexing maupun Zhou Zishu keduanya diam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

'Pagi ini, A Xu terlihat sangat manis. Aku jadi ingin terus memeluknya seperti ini' batin Wen Kexing.

'Jantungku terus berdetak kencang, aku takut Lao Wen mendengarnya. Aku ingin lepas dari pelukannya, tapi aku merasa sangat nyaman dan tidak ingin melepaskannya' batin Zhou Zishu.

Tok.. Tok..

Mendengar ketuk pintu, mereka segera tersadar dari lamunannya masing-masing. Wen Kexing langsung melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah pintu. Sebelum membuka pintu, Wen Kexing kembali menatap Zhou Zishu yang masih berbaring di atas ranjang. Dia jadi ingin mengusir orang yang mengganggunya, lalu kembali ke ranjang dan memeluk Zhou Zishu. Saat Wen Kexing akan berjalan kembali ke ranjang, dia kembali mendengar ketukan pintu.

'Benar-benar sangat mengganggu' batin Wen Kexing kesal sambil memegang gagang pintu.

Wen Kexing membuka pintu dan melihat Shen Linyao tersenyum kearahnya, "Selamat pagi Wangye, saya membawakan kalian sarapan"

"Linyao, kau benar-benar menggangguku, inikan masih terlalu pagi untuk sarapan" ucap Wen Kexing dengan wajah kesal.

"Maafkan saya Wangye, saya pasti sudah mengganggu moment manis Anda dengan Wangfei" ucap Shen Linyao menggoda Wen Kexing.

Dengan wajah yang masih kesal, Wen Kexing berkata, "Jika kau sudah tahu, kenapa kau mengganggu ku"

Tiba-tiba wajah Shen Linyao berubah menjadi serius dan dia berkata, "Saya ingin memberitahu Anda sesuatu yang penting tentang salah satu pelayan di kediaman"

Wen Kexing mengangguk dan mengambil nampan dari tangan Shen Linyao. Wen Kexing kemudian berkata, "Kita bicarakan ini nanti di ruang baca bersama Han Weiheng, sekarang pergilah"

Shen Linyao mengangguk dan segera pergi dari depan kamar Wen Kexing. Setelah menutup pintu, Wen Kexing menaruh nampan itu di atas meja dan kemudian mendekati Zhou Zishu yang sudah duduk di tepi ranjang.

"A Xu, ayo kita sarapan" ucap Wen Kexing sambil menarik tangan Zhou Zishu ke arah meja.

Kemudian Wen Kexing dan Zhou Zishu mulai menikmati sarapan bersama dengan suasana yang sangat berbeda dari biasanya. Walaupun suasana canggung menyelimuti mereka, tapi hati mereka penuh dengan kehangatan. Sesekali Zhou Zishu akan melirik kearah Wen Kexing, begitupun sebaliknya.

Tiba-tiba tangan Wen Kexing bergerak mengusap lembut tepi bibir Zhou Zishu. Tindakan Wen Kexing yang tiba-tiba ini membuat jantung Zhou Zishu berdebar dengan kencang dan wajahnya memerah malu.

"A Xu, kau harus makan perlahan-lahan, agar tidak menyisakan makanan diwajahmu" ucap Wen Kexing sambil tersenyum kearah wajah Zhou Zishu yang memerah padam karena malu.

"Ba.. baik, Wangye" ucap Zhou Zishu dengan sedikit gugup dan menundukkan kepalanya.

'A Xu sangat manis dengan wajah memerah. Aku jadi ingin terus menggodanya' batin Wen Kexing tanpa memalingkan matanya sedikitpun dari Zhou Zishu.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang