20

5K 517 39
                                    

Saat matahari masih belum menunjukkan sinarnya, Zhou Zishu sudah terbangun dan membantu para pelayan membersihkan kediaman Wen Kexing. Beberapa kali Shen Linyao melarang Zhou Zishu dan menyuruhnya istirahat, tetapi dia tetap saja melakukan aktivitasnya itu.

"Wangfei, sebaiknya Anda beristirahat, biarkan saya yang membersihkannya" ucap Shen Linyao membujuk Zhou Zishu.

"Aku baik-baik saja A Yao, kau tidak perlu khawatir. Lagi pula aku merasa bosan jika tidak melakukan apapun" mendengar ucapan Zhou Zishu, Shen Linyao memikirkan cara lain agar Zhou Zishu mau menghentikan pekerjaannya dan beristirahat.

"DI MANA A XING, CEPAT KATAKAN!"

Tiba-tiba terdengar suara teriakan Liu Riyu yang sedang mencari Wen Kexing. Zhou Zishu dan Shen Linyao segera menghentikan aktivitas mereka dan pergi ke arah sumber suara.

Dari arah taman, Zhou Zishu melihat Liu Riyu sedang menjambak rambut seorang pelayan sambil membentaknya. Segera Zhou Zishu menghampiri mereka dan melepaskan tangan Liu Riyu dari rambut pelayan itu.

"Berani sekali kau mengganggu ku, Zhou Zishu. Aku akan mengadukan perbuatan mu kepada A Xing. Sekarang katakan padaku, di mana A Xing?" Ucap Liu Riyu sambil menatap tajam Zhou Zishu.

Segera Zhou Zishu menyuruh pelayan itu pergi dan dia berkata, "Nona Liu, Wangye saat ini sedang pergi ke kerajaan Barat, dia tidak ada di sini. Sebaiknya sekarang nona pulang kekediaman Anda"

"Zhou Zishu berani sekali kau mengusirku. Kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah orang yang dicintai oleh A Xing. Aku bisa saja menyuruhnya menyiksamu ataupun mengusir mu dari sini" ucap Liu Riyu dengan angkuhnya. Zhou Zishu hanya bisa menghela nafas dan kemudian dia menatap serius Liu Riyu.

"Jika kau memang di cintai oleh Wangye, mengapa kau masih ingin menyakitinya? Seharusnya kau bisa membalas perasaannya dengan tulus"

"Zhou Zishu, kau tidak berhak mencampuri urusanku dan A Xing. Kau bukanlah siapa-siapa, jadi jangan berlaku kau perduli padanya"

"Dia adalah suamiku dan aku adalah istrinya, tentu saja aku peduli padanya. Apapun yang terjadi aku akan selalu melindunginya, bila perlu aku akan mengorbankan nyawaku sendiri" ucap Zhou Zishu dengan penuh keyakinan.

"Hahaha... Zhou Zishu sadarlah, A Xing tidak pernah menganggap mu sebagai istrinya, dia bahkan membencimu. Apakah kau tidak sadar, kalau kau hanya benalu di dalam hidupnya?" Ucap Liu Riyu sambil tersenyum licik.

"A-aku tahu Wangye membenciku tapi aku tidak pernah menganggu kehidupannya. Justru kau yang telah membunuh ibunya, bahkan kau juga ingin membunuhnya" mendengar kata-kata Zhou Zishu, Liu Riyu menjadi marah dan segera mencekik leher Zhou Zishu.

Dengan mata penuh amarah, Liu Riyu berkata, "Apakah kau memiliki bukti jika aku melakukannya? Jika kau tidak miliki bukti, jangan bicara omong kosong" kemudian Liu Riyu melepaskan tangannya dari leher Zhou Zishu dan mendorongnya hingga jatuh ke tanah.

"Aku memang tidak memiliki bukti apapun, tapi aku tahu kau dan putra mahkota lah pelakunya. Suatu saat nanti kejahatan kalian akan terbongkar" mendengar ucapan Zhou Zishu, emosi Liu Riyu semakin meningkat. Saat Liu Riyu melihat seorang pelayan memegang sebuah teko yang penuh dengan air, dia segera mengambil teko itu.

"Dengar-dengar kau terluka parah dan lukamu tidak boleh terkena air. Bagaimana kalau aku memberikan mu sedikit pelajaran agar kau tidak macam-macam denganku" ucap Liu Riyu sambil tersenyum licik.

Segera Liu Riyu menumpahkan semua isi air di dalam teko itu ke tubuh Zhou Zishu. Seketika tubuh Zhou Zishu menjadi gemetar karena menahan perih dari lukanya. Melihat itu, Shen Linyao tidak tinggal diam. Dia langsung berlari ke arah Zhou Zishu sambil membawa sebuah handuk.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang