25

4.4K 450 23
                                    

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Shen Linyao kembali dengan membawa sepiring penuh dengan potongan apel. Shen Linyao lalu memberikannya kepada Wen Kexing dan berkata, "Sekarang, Wangye harus menemui Wangfei dan buatlah dia tersenyum"

Wen Kexing mengangguk dan kemudian melangkahkan kakinya menjauhi Shen Linyao dan Han Weiheng. Semakin banyak langkah yang dia ambil, semakin cepat juga jantungnya berdetak. Saat sampai di depan pintu kamar, Wen Kexing ragu untuk mengetuknya. Beberapa kali Wen Kexing mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu, tapi dia merasa gugup dan kembali menurunkan tangannya.

'Apa yang terjadi denganku? Aku tidak pernah merasa gugup dan takut kepada siapapun, tapi kenapa aku jadi gugup seperti ini saat akan menemuinya? Tidak, aku tidak boleh gugup. Aku harus bertemu dengan A Xu' batin Wen Kexing.

Saat Wen Kexing akan mengetuk pintu, tiba-tiba pintu terbuka dan Zhou Zishu terdiam diambang pintu. Dia terkejut karena melihat Wen Kexing berdiri menatapnya sambil memegang sebuah piring berisi penuh dengan potongan apel. Zhou Zishu ingin mengatakan sesuatu tapi dia tidak berani. Dari kejadian tadi, Zhou Zishu berpikir hubungannya dengan Wen Kexing akan kembali merenggang dan  Wen Kexing akan kembali membencinya seperti dulu.

Dada Wen Kexing terasa sangat sesak, saat melihat ketakutan di wajah Zhou Zishu. Wen Kexing merasa sangat bersalah karena dia telah menyakiti dan membuatnya ketakutan.

"A Xu.. Bolehkah aku masuk?" Tanya Wen Kexing dengan suara yang lembut.

Zhou Zishu menunduk kepadanya dan berkata, "Silahkan, ini adalah kamarmu. Jadi Wangye bebas untuk masuk. Saya permisi"

Melihat Zhou Zishu akan pergi, Wen Kexing menghentikannya dengan memegang pergelangan tangannya. Zhou Zishu yang merasa pergelangan tangannya di tahan oleh Wen Kexing, langsung menoleh kebelakang dan matanya bertemu dengan tatapan mata Wen Kexing.

"Kenapa kau pergi? Kemana kau akan pergi?" tanya Wen Kexing sambil terus menggenggaman pergelangan tangannya.

"Aku ingin kembali ke gudang" ucap Zhou Zishu sambil berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman tangan Wen Kexing.

Tapi usaha Zhou Zishu sia-sia, dia tidak bisa melepaskan genggaman tangan Wen Kexing dari pergelangan tangannya. Wen Kexing yang melihat Zhou Zishu berusaha untuk melepaskan genggaman, semakin mengeratkan genggamannya.

"A Xu jangan pergi, aku ingin berbicara denganmu" ucap Wen Kexing sambil menunjuk raut wajah sedihnya.

Zhou Zishu yang melihat raut wajah sedih Wen Kexing, menjadi khawatir. Segera tangan Zhou Zishu yang tidak di genggaman Wen Kexing bergerak untuk menyentuh lembut wajah Wen Kexing.

Dengan lembut Zhou Zishu berkata, "Apakah Wangye baik-baik saja? Apa yang ingin kau katakan kepadaku?"

"Kita bicarakan ini di dalam saja" segera Wen Kexing menarik tangan Zhou Zishu dan membawanya masuk ke dalam kamar.

*
*

Di kediaman Liu...
Liu Riyu sedang duduk dengan wajah yang sangat kesal. Dia tidak menyangka Zhou Zishu akan mencium Wen Kexing tepat di depan matanya. Amarah Liu Riyu semakin membesar, setiap mengingat kejadian itu.

"Dasar laki-laki licik, berani sekali dia mencium A Xing ku di depan mataku. Bukan hanya itu dia juga mencium tepat di bibir A Xing, benar-benar tidak tahu malu" gumam Liu Riyu penuh dengan kekesalan.

"Sayang, kenapa wajahmu terlihat sangat kesal?" Tanya orang yang tiba-tiba muncul dan memeluk tubuh Liu Riyu.

"A Fu, kau selalu saja mengagetkanku. Aku sangat kesal karena laki-laki tidak tahu malu itu" ucap Liu Riyu sambil menatap Wen Huangfu.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang