22

4.6K 457 26
                                    

Di dalam ruang baca...
Wen Kexing, Han Weiheng, dan Shen Linyao sedang duduk berhadapan-hadapan untuk membicarakan sesuatu.

"Weiheng, apakah kau sudah mendapatkan informasi yang aku inginkan?" tanya Wen Kexing pada Han Weiheng.

"Saya sudah mendapatkannya Wangye. Sapu tangan itu ternyata benar milik Nona Liu. Dan untuk pelaku yang kita tangkap, saya masih belum mendapatkan informasi yang tepat, tapi saya akan terus melakukan mengumpulkan informasi tentang mereka. Maafkan saya karena belum bisa memberikan semua informasi yang Wangye inginkan" ucap Han Weiheng sambil menundukkan kepalanya.

"Weiheng, hentikan dulu pencarian informasi tentang mereka. Aku memiliki tugas baru untuk mu dan juga Linyao" ucap Wen Kexing sambil menatap Han Weiheng dan Shen Linyao bergantian.

Kemudian Wen Kexing melanjutkan ucapannya, "Kalian adalah orang yang paling bisa aku percayai. Karena itu, aku butuh bantuan kalian berdua untuk mencari informasi latar belakang Zhou Zishu. Selain itu, kalian juga harus membantuku menyelidiki setiap pelayan dan penjaga yang ada di kediaman. Jika ada dari mereka yang bertindak mencurigakan, langsung beritahu aku. Karena aku tidak ingin kejadian seperti di kediaman ibuku terjadi kembali"

"Maaf Wangye, bolehkah saya tahu, kenapa Wangye ingin mendapatkan informasi tentang latar belakang Wangfei? Apakah Wangye mencurigai Wangfei?" Tanya Shen Linyao dengan hati-hati.

"Bukan, aku hanya ingin mengenalnya lebih jauh" ucap Wen Kexing sedikit gugup.

"Kenapa Wangye tidak langsung bertanya kepada Wangfei? Bukankah itu lebih baik dan kalian akan semakin dekat" mendengar ucap Shen Linyao, wajah Wen Kexing sedikit merona karena malu, tapi dengan cepat dia menghilangkan rona di wajahnya.

"Aku tidak bisa menanyakan secara langsung padanya. Karena setiap bersamanya, aku merasakan perasaan yang aneh. Aku akan merasa senang saat melihat dia senyum, dan sedih saat melihat air matanya. Saat bersama dengannya, Jantungku juga selalu berdebar kencang dan itu membuatku menjadi gugup. Aku tidak pernah merasakannya pada siapapun, ini pertama kalinya aku merasakannya. Aku merasa aku bukan diriku sendiri" ucap Wen Kexing sambil menatap kearah telapak tangannya.

Setiap kali Wen Kexing menatap telapak tangannya, dia membayangkan sentuh hangat tangan Zhou Zishu. Membayangkannya saja membuat jantung Wen Kexing berdetak lebih kencang dan ingin menggenggam lebih erat tangan Zhou Zishu. Apalagi jika menyentuhnya secara langsung, mungkin Wen Kexing tidak akan mau melepaskan tangan Zhou Zishu dari tangannya.

"Wangye, Wangye, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Han Weiheng yang bingung melihat Wen Kexing terus menatap telapak tangannya. Wen Kexing tidak menjawab, dia hanya melirik Han Weiheng sebentar sambil tersenyum.

Kemudian dia kembali menatap telapak tangannya sambil berkata, "Aku baik-baik saja"

Melihat tingkah laku Wen Kexing, Shen Linyao tersenyum dan berkata kepada Han Weiheng, "Jangan-jangan, Wangye sedang jatuh cinta kepada Wangfei"

"Jatuh cinta?" gumam Wen Kexing yang masih terdengar oleh Han Weiheng dan Shen Linyao.

"Iya Wangye, saya bisa merasakan kalau Wangye sedang jatuh cinta kepada Wangfei. Benarkah Weiheng?" ucap Shen Linyao sambil tersenyum Lebar kearah Han Weiheng.

"Itu benar sekali, belakangan ini Wangye terlihat sangat berbeda jika sudah bersama dengan Wangfei. Tatapan mata dan sikap Anda kepadanya terlihat sangat lembut" ucap Han Weiheng sambil tersenyum.

"Apa benar aku jatuh cinta padanya? Atau aku hanya merasa bersalah kepadanya?" Tanya Wen Kexing kepada mereka.

"Mungkin saat ini Wangye masih belum menyadari perasaan Anda yang sebenarnya, tapi saya sangat yakin bahwa Anda telah jatuh cinta kepada Wangfei" ucap Shen Linyao dengan penuh keyakinan.

You Are My Strength (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang