Milana berlari menuju mobilnya. Setelah sampai ia buru-buru menutup pintu dan menyetir keluar dari pelataran rumah sakit. Meloloskan diri dari kerumunan reporter sungguh melelahkan. Sampai sekarang pun, pikirannya masih dibayangi pertanyaan-pertanyaan konyol reporter yang diarahkan padanya.
"Apa benar kabar yang mengatakan bahwa Anda merebut tunangan adik sendiri?"
"Milana, apa menghilangnya Anda sementara dari dunia kompetisi figure skating karena Anda patah hati?"
"Setelah tidak patah hati dan menjadi orang ketiga dalam batalnya pernikahan Tatiana, apakah Anda akan kembali bertanding di musim ini?"
"Milana! Tolong berikan klarifikasi Anda. Apa benar sebagai kakak beradik, Anda dan Tatiana selalu bermusuhan?"
BRAK!
Milana memukul setir saking tidak bisa menahan emosi. Ia bertaruh Tatiana kini sedang tertawa sangat lebar. Terutama jika tahu foto-foto dirinya yang kini menyebar di banyak portal berita. Ia sudah menduga sebelumnya, tidak ada yang gratis di dunia ini saat ia berpikir Tatiana berbaik hati memberitahu di mana rumah sakit Nathan dirawat. Dari lubuk hatinya, Milana tahu ia harus membayar dengan sesuatu.
Ponselnya berdering. Dari Coach Anita. Milana menggeram kesal. Dengan kemarahan seperti ini, ia tidak bisa fokus menyetir. Ditambah jika pelatihnya itu harus menerornya juga. Milana terpaksa menepikan mobilnya. Dengan emosinya yang memuncak, ia hanya khawatir skandal-nya hari ini harus ditambahi dengan menabrak mobil lain karena menyetir ugal-ugalan.
"Yes, Coach!" Milana menyapa dengan helaan napas yang cukup panjang.
"Apa-apaan dengan berita di TV dan portal berita lain? Apa ini yang kamu bilang kalau kamu akan mendapatkan yang harusnya jadi milikmu? Dengan merebut tunangan adikmu?"
"Aku nggak pernah merebutnya," sahut Milana mencoba mengklarifikasi. Bisa gawat di saat ia bermaksud kembali berseluncur malah membuat kepercayaan pelatihnya luntur.
"Apa kamu berpikir untuk menikah?"
"What? No...."
"Kubunuh kamu kalau sampai menikah di saat aku sedang mempersiapkan beberapa program baru buatmu."
"Aku nggak akan menikah!" seru Milana kesal, "Maksudku, nggak dalam waktu dekat."
"Bagus. Sekarang jelaskan soal berita hari ini. Kenapa foto-fotomu ada di setiap situs kabar berita dan mereka semua menyebutmu sebagai perebut tunangan adikmu sendiri? Apa itu benar?"
"Bukan begitu ceritanya..."
"Jawab benar atau tidak!" suara Coach Anita terdengar mengancam.
Milana memukul angin saking gemas dan geregetan. "Tidak benar! Kalau aku merebut tunangan adikku, artinya aku sudah pacaran dengan Nathan dan bukannya gelisah karena dia nggak pernah mempedulikan perasaanku."
"Ahhh, jadi cinta bertepuk sebelah tangan?" kini suara Coach Anita terdengar seperti meledeknya.
Huh. Menyebalkan.
"Coach, nggak perlu sampai meledekku sebegitunya," keluh Milana. Tanpa sadar ia mengacak-acak rambutnya.
"Apa pun, semua orang mengira kamu yang merebut tunangan adikmu. Karena ini sudah menjadi isu yang besar, mulai sekarang aku minta kamu berhati-hati. Aku bakal cari cara supaya isu konyol ini cepat reda. Dan kamu juga.... lakukan sesuatu supaya berita itu nggak mengganggu program latihanmu."
Milana mendesah, terpaksa mengiyakan. "Aku akan usahakan."
"Great. Sekarang cepat kembali ke gelanggang."
![](https://img.wattpad.com/cover/277892827-288-k566674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, TOUCH ME
Romance18+ Sebagai atlet figure skating berbakat dan calon pewaris perusahaan kosmetik ternama, Milana Esanatmadja memiliki segalanya. Cantik, muda, berprestasi dengan berhasil membawa pulang medali perak dari olimpiade musim dingin. Peseluncur wanita yang...