"Kamu harus segera pindah dari apartemen Nathan."
Coach Anita seketika melontarkan kalimat yang membuat Milana menghentikan latihan pemanasannya. Hari ini Milana dijadwalkan bertemu dengan koreografer yang akan merancang kedua program skating Milana. Short program dan free skating program.
"Apakah aku harus melakukannya?"
Sejujurnya Milana sudah merasa nyaman tinggal bersama Nathan. Selama ini Nathan sudah sangat membantunya dan Milana merasa Nathan tidak sedingin sebelum-sebelumnya. Kalau bisa, ia ingin mempertahankan kedekatan ini selamanya, sampai Nathan jatuh cinta pada Milana.
"Tentu harus. Kamu menginap di tempatnya karena tidak punya uang saat itu. Sekarang setelah uang kontrak dan pembayaran atas iklan dan lain-lainnya, kamu sekarang punya pilihan untuk menyewa apartemen sendiri. Ah, tidak. Bukan pilihan. Kamu harus segera pindah dari rumah itu."
"Tapi aku sudah terlanjur nyaman di sana," protes Milana.
"Tentu saja kamu nyaman, sampai tiba waktunya kedekatan kalian terendus media."
"Memang kenapa kalau media mengetahuinya? Nathan adalah pria bebas dan aku juga single. Tatiana dianggap hamil karena laki-laki lain dan putusnya pertunangan Nathan dan Tatiana bukan karena aku. Haleluyahh... Kami bisa berkencan di depan wartawan sekalipun."
PLAK!
Coach Anita memukulkan gulungan brosur ke kepala Milana.
"What? Apa aku salah?" protes Milana lagi sembari memegangi kepalanya.
"Apa otakmu juga ikut rusak setelah terjatuh? Sepertinya kepalamu juga butuh jahitan dibandingkan tanganmu. Kamu pikir kamu bisa fokus berlatih kalau yang di kepalamu hanya ada Nathan, Nathan, dan Nathan?"
"Aku fokus sekarang."
"Dan aku mau kamu terus fokus untuk beberapa bulan ke depan. Ini bukan waktu yang tepat untuk menjalin hubungan. Lagipula, aku bertaruh Nathan juga lebih suka kamu pergi dari apartemennya?"
"Coach, kenapa kamu kejam sekali?"
"Karena kamu seperti orang bodoh mengharapkan laki-laki yang hanya kasihan padamu tiba-tiba jatuh cinta."
"Kasihan?"
"Apa kamu nggak pernah menyadarinya? Alasan paling masuk akal Nathan menerimamu tinggal di sana karena kamu menyedihkan. Dia berpikir menampungmu sama dengan menampung kucing liar yang terluka."
Milana berdecak. Meski menyakitkan, ucapan Coach Anita memang ada benarnya. "Tapi, aku memang membutuhkannya. Sekarang cuma Nathan satu-satunya orang yang mendukungku."
"Dia tetap mendukungmu karena memang itu tugasnya. Dia itu sponsormu, demi tuhan."
"Aku tahu, tapi...." Milana bingung menjelaskan isi hatinya.
"Nggak ada tapi-tapian. Kamu tetap harus pindah. Media nggak boleh tahu kamu tinggal seatap dengan Nathan. Meski kamu bukan aktris, kamu tetap public figure. Skandal sekecil apa pun bisa mempengaruhi opini orang lain tentang dirimu."
Milana terdiam. Ia nyaris tidak bisa membantah lagi karena apa pun yang dikatakan pelatihnya memang benar. Sangat benar malah sampai kepalanya jadi sakit karena hal yang benar itu bertentangan dengan keinginannya.
"Aku akan membantumu mencari apartemen. Kita bisa bicarakan ini melalui agen properti kenalanku."
Milana mengangguk pelan. Ia sudah tidak ingin berdebat lagi. Di saat yang sama, koreografer yang didatangkan dari Rusia sudah datang. Milana pun harus dihadapkan lagi pada kenyataan, bahwa saat ini yang lebih penting adalah karir skatingnya ketimbang masalah nasib percintaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/277892827-288-k566674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, TOUCH ME
Romance18+ Sebagai atlet figure skating berbakat dan calon pewaris perusahaan kosmetik ternama, Milana Esanatmadja memiliki segalanya. Cantik, muda, berprestasi dengan berhasil membawa pulang medali perak dari olimpiade musim dingin. Peseluncur wanita yang...