Nathan mengutuk betapa mudah dirinya mengkritik penampilan seseorang. Seingatnya, dia tidak pernah berpikiran sependek ini. Tentu saja Milana akan marah jika menerima kritikan tentang penampilannya. Semua wanita barangkali akan bereaksi serupa. Nathan tahu itu, tapi entah bagaimana Nathan dibuatnya gila sesaat setelah Milana membuka pintu apartemen yang memperlihatkan betapa cantiknya gadis itu dengan gaun kuning yang meski warnanya membosankan, tapi terlihat sempurna di tubuh Milana. Saking sempurnanya, Nathan sungguh ketakutan bahwa akan ada pria lain yang menginginkan gadis itu.
Bayangan Milana yang tertawa bahagia malam itu di bangku taman dengan Jasper masih menghantui Nathan. Jasper jelas belum melupakan Milana, bahkan setelah laki-laki itu resmi menjadi suami Tatiana sekalipun, tatapannya akan selalu terarah pada Milana. Dan gadis bodoh itu justru muncul di hari pernikahan Jasper dengan mengenakan gaun seperti itu. Apa dia berharap Jasper membatalkan pernikahan dan menikahi Milana seketika?
Oh, astaga... Nathan sungguh tidak tahu lagi bagaimana menghadapi Milana.
Upacara pernikahan akan segera dimulai. Nathan mengambil tempat duduk di deretan belakang, sebisa mungkin tidak menarik perhatian.
Nathan memperhatikan para pengiring penganti wanita dan pria. Terutama wanitanya yang mengenakan gaun baby pink bernuansa manis dan elegan. Sungguh jauh berbeda dengan yang dikenakan Milana.
Nathan membalas lambaian dari dua orang teman dekat Milana. Risa dan Maya. Kedua matanya juga menatap ke arah sosok pria paruh baya yang sangat dikenalnya dan duduk mendampingin seorang wanita berusia lanjut usia. Nathan mengenalinya sebagai ayah dan nenek Milana. Terlintas keinginan untuk memberi salam, tapi sorot mata Henry Esanatmadja terlihat bengis dan sinis seolah beliau tidak lagi mengenali Nathan.
Nathan menghela napas dan mengurungkan niatnya. Lagi pula keduanya sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu undangan. Pernikahan akan segera dimulai. Tatiana dan ayahnya bersiap memasuki gapura yang dibuat menyerupai pintu altar. Jasper menunggu di samping pendeta.
Musik piano bertema pernikahan terdengar mengalun. Tatiana masuk didampingi ayahnya diikuti barisan pengiring pengantin wanita. Tapi Nathan sama sekali tidak melihat keberadaan Milana.
Kemana dia? Apa terjadi sesuatu saat Nathan meninggalkan Milana di tepi jalan sebelum kemari? Tidak... Tidak akan terjadi sesuatu kan?
Sialan. Memikirkan Milana membuat Nathan sulit fokus pada prosesi pernikahan. Ia berniat bangkit untuk kembali menyusul dan mencari Milana. Tepat saat itu, sesosok familiar berlari dan mengikuti langkah para pengiring pengantin wanita. Sosoknya menarik perhatian banyak orang. Tak lama kemudian, tamu undangan berkasak-kusuk yang semua bunyinya sama: "siapa pengiring pengantin yang mengenakan gaun cantik, berpenampilan sangat menawan juga seksi."
Kasak-kusuk itu menimbulkan banyak reaksi yang berbeda. Membuat Tatiana tak bisa fokus dan mencari tahu kenapa tamu undangan terdengar sibuk berbisik-bisik ketimbang khidmat menyaksikan prosesi pernikahan.
Nathan bisa melihat sorot mata Tatiana sangat terkejut melihat Milana yang muncul dengan senyum membuncah dan melangkah penuh percaya diri. Jasper di samping Tatiana juga terlihat terkejut, tapi berbeda dengan Tatiana yang tampak kesal, Jasper terlihat tenang dan tersenyum senang.
Pemberkatan pendeta berlangsung dengan lancar, tapi sayang tidak terlalu khidmat karena orang-orang memilih untuk mengagumi kecantikan Milana ketimbang fokus pada pernikahan Tatiana.
Saat proses pernikahan usai, tamu dikejutkan dengan tindakan Tatiana yang setengah berlari menghampiri Milana dan melemparkan buket bunganya ke wajah Milana dengan keras.
"Beraninya kamu muncul di pernikahanku berdandan seperti pelacur! Kamu sengaja ingin menyabotase hari bahagiaku hah?" Teriak Tatiana dengan nada histeris, makin membuat orang penasaran dan tampak menikmati keributan.
"Kamu nggak memberiku pilihan. Muncul atau nggak muncul kamu tetap akan menyalahkan aku bukan? Don't mind me, aku cuma pengiring pengantin malang yang nggak menerima gaun bridesmaid karena kehabisan stok gaun. Tebak... Aku harus merombak gaun yang kamu berikan untuk bisa berdiri di sini. Apa ini nggak membuktikan betapa sayang aku pada adikku sendiri," ujar Milana dengan nada sangat manis, berpura-pura polos.
Nathan bisa melihat Risa dan Maya tersenyum dan tampak menikmati kehebohan. Nathan bisa menebak baik Risa atau Maya sudah tahu akan terjadi keributan.
"Dengan berdandan sebagai pelacur? Kamu benar-benar membuat keluarga kita malu."
"Why? Apa kamu lebih senang kamu melihatku mengenakan gaun jelek yang membuatku seperti monster? Bukankah itu juga memalukan? Ah, tapi jika hanya aku yang malu, kamu tetap tersenyum bukan?"
"Kamu—"
"Tenang saja, aku pun sekarang menanggung malu karena pakaianku, tapi kenapa kamu marah? Ahh, apa karena kamu tahu aku lebih cantik? Dan lebih menarik perhatian semua orang di sini ketimbang sang pengantin hari ini?" Milana bertanya dengan nada memprovokasi.
Tatiana yang tidak bisa mengendalikan diri pun memukul Milana dengan keras. Semua orang terkesiap melihat adegan keributan kakak beradik itu.
"Well, akhirnya seorang Tatiana memperlihatkan jati dirinya yang asli. Sosok adik tiri yang iri dengki dan sibuk berperan sebagai korban keadaan." Meski Milana kesal, ia menahan diri untuk tidak memukul adiknya.
"MILANA!!!" Suara seorang pria berteriak. Henry, sang ayah mencoba menengahi pertikaian. "Hormati adikmu. Ini pernikahannya, untuk apa kamu datang kalau cuma bikin ribut?"
Milana terlihat syok dengan teriakan ayahnya. Seolah tidak menyangka ayahnya akan membela Tatiana.
"Bagaimana dengan kehormatanku? Milana memintaku jadi pengiring pengantin, tapi memberiku gaun sampah yang membuatku tampak konyol. Seseorang memperbaiki gaun itu supaya tampak cantik kukenakan, dan aku muncul dengan tetap menghargai niat baiknya. Mengenakan gaun yang dia berikan untukku. Lalu dia marah dan memukulku? Tapi kenapa aku yang disalahkan? Kenapa, Papa?" Ekspresi Milana tampak sedih dan kecewa seolah memohon pada ayahnya untuk menerimanya kembali.
"Karena hari ini bukan tentangmu. Kamu nggak berhak menyabotase pernikahan adikmu." Suara Henry terdengar menggeram.
"Tapi dengan dia menyabotase milikku itu tidak apa-apa bagi Papa? Kehormatan keluarga, kasih sayang sahabat, bahkan... Orang yang aku cintai." Milana menatap ke arah Nathan.
"Papa hanya berharap kamu nggak segila ini dan bersikap dewasa. Tatiana benar, kamu terlihat seperti pelacur."
Nathan bisa melihat air mata jatuh ke pipi Milana. Gadis itu tampak mati-matian bersikap kuat.
"Oh tidak, aku nggak berharap jadi begini. Astaga, aku mengacaukannya," ucap Maya dengan suara penuh penyesalan. Nathan menoleh ke arah Maya yang bicara dengan Risa.
"Apa maksudmu?" Risa bertanya.
"Akulah yang memodifikasi gaun Milana. Aku nggak rela Milana diberi gaun jelek yang bahkan monyet saja enggan memakainya. Aku bertekad menjadikan Milana gadis paling cantik di acara pernikahan Tatiana. Astaga, Risa... Akulah yang jahat." Maya terlihat menyesal dan menutupi wajahnya dengan kesepuluh jarinya.
Mendengar itu Nathan menghela napas. Sekarang ia mengerti kenapa Milana begitu marah saat berada di mobil.
Milana berlari pergi meninggalkan semua yang ada di acara pernikahan ini. Kini semua orang sibuk berkasak-kusuk setelah menyaksikan adegan dramatis antar keluarga barusan.
Nathan hanya tahu satu hal, menyusul Milana atau ia akan menyesal selamanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, TOUCH ME
Romance18+ Sebagai atlet figure skating berbakat dan calon pewaris perusahaan kosmetik ternama, Milana Esanatmadja memiliki segalanya. Cantik, muda, berprestasi dengan berhasil membawa pulang medali perak dari olimpiade musim dingin. Peseluncur wanita yang...