Centaurus 3

4.6K 433 93
                                    

Hai
Jangan lupa vote+coment ya!!!
Harap maklum soal typo...
...
.
.
.

Bertemu lagi


Vitha terbangun dari tidur nyenyak nya, mengambil handphone yang berada di nakas dan menujukan pukul 06.30. Vitha pun segera membersihkan diri untuk pergi kesekolah barunya.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk mandi, Vitha langsung turun kebawah untuk mencari makanan.

"Pagi tante, om, sya" Seru Vitha kepada keluarga Nishath.

"OMO VITHA" Teriak orang yang dipanggil dengan sya itu.

Latisya Nishath anak dari keluarga Nishath, sepupu dari Vitha, memiliki postur tubuh yang lebih pendek dan berisi daripada Vitha.
Mata coklat besar dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir tipis merah muda, pipi tembem, dan lesung pipi yang berada di pipi sebelah kanannya membuat kesan imut tersendiri bagi seorang Tisya.

...

"Apasih Sya teriak teriak" Tegur mama Zetta

"Hehehe soalnya udah lama ga ketemu sama Vitha" Sahut Tisya terkekeh.

Lalu memeluk Vitha dengan erat.

"Sudahlah ta, lebih baik kamu siap kan makanan" Suruh ayah Kevin.

Tanpa mau berlama-lama lagi Mama zetta langsung menyiapkan makanan.

"Sya gue pinjem baju sekolah lo yah" Ucap Vitha memulai percakapan.

"Loh bukannya kita beda sekolah ya??" Tanya Tisya berpikir, padahal aslinya mah gabisa mikir.

"Gue udah pindah, mau satu sekolah sama lo" Jawab Vitha sekenanya.

"Oooh yaudah yuk kekamar gue" Seru Tisya, menarik tangan Zee untuk mengikutinya.

...

Setelah semuanya rapi, mulai dari pakaian tas sepatu rambut dan wajah.

Vitha dan Tisya sekarang berada di halaman rumah Nishath. Menentukan dengan apa mereka berangkat sekolah.

"Gue mau pake motor" Ucap Vitha berjalan mendekati motor Om Kevin waktu muda.

"Tapi gue mau pake mobil Vitha" Balas Tisya dengan wajah memelas.

Mereka berdua saling beradu pandang, Tisya dengan wajah melasnya, dan Vitha dengan wajah datarnya.

"Beri gue satu alasan kenapa lo gamau naik motor" Ucap Vitha.

"Ck. Kalo pake Motor pertama rambut gue yang awalnya kesusun rapi jadi berantakan" Sahut Tisya sambil merapikan rambutnya yang sudah rapi.

"Lalat pun mo hinggap di rambut lo ga berani, takut jatoh soalnya licin and mengkilap, bisa buta dia" Batin Vitha cekikikan.

"Kedua gue gamau paha gue di liat manusia-manusia haus paha, gue gamau dibilang jualan paha" Sambung Tisya.

"Ketiga panas Vit yang ada kulit gue jadi lotong, padahal gue udah skinc--"

"Oke fine pake mobil" Final Vitha, daripada mereka terlambat kesekolah karna mendengar Tisya curhat soal skincare nya.

"Ck babi lo Vit" Gumam Tisya kesal.

..

Kini mereka sudah sampai di parkiran sekolahnya. Vitha yang mengemudikan mobilnya pun memarkirkannya ditempat yang lembab and sejuk, kalo ditempat yang panas bisa-bisa kena semprot Mama Zetta.

"Jangan letakin mobil tante dipanas ya Vit ntar warnanya jadi luntur" Pesan tante Zetta.

Tanpa mau berlama-lama didalam mobil Tisya pun keluar lebih dulu, banyak laki-laki yg terpesona dengan kecantikan Tisya, disusul Vitha yang menambah riuh keadaan parkiran pagi ini.


"Njir,, cantik banget yang sama Tisya"

"Duh calon ibu dari anak-anak gue, kalo bisa dua-duanya jadi ibu dari anak-anak gue"

"Ck Tisya aja gue gabisa naklukin ditambah lagi manusia cantik hadeh"

begitulah bisikan para siswa-siswi yang ada di sekitar parkiran.

Vitha mah bodo amat ga ngurus, lain lagi dengan Tisya.

"HAI GAIS APA KABAR" tanya Tisya sambil melambai-lambai kan tangannya, berasa artis dah tuh.

Para siswa-siswi yang melihat itu hanya terkekeh geli, mereka semua tau kalo Tisya itu kadang-kadang bobrok, gila, polos, dan bijak.

"Emm Vit mau di anter ke ruang kepsek??" Tawar Tisya kepada Vitha.

"Gausah deh sya gue bisa sendiri" Jawab Vitha.

"Oh yaudah kalo gitu gue kekelas dulu ya" Ucap Tisya yang dijawab anggukan oleh Vitha.

Vitha berjalan-jalan mencari ruang kepsek.
Setelah hampir 10 menit mencari akhirnya dipertemukan lah Vitha dengan ruangan tersebut.

Tok....tok....tok....

"Masuk" Seru seseorang didalam sana.

Tanpa menunggu lagi Vitha langsung membuka pintu tersebut, dan melihat ada dua orang didalam ruangan itu.

"Kamu murid baru itu? Kalo tidak salah Renvitha Zeenath?" Tanya bapak kepsek nya.

"Iya pak" Jawab Vitha sesopan mungkin tanpa nurunin tatapan dari sang kepsek.

"Kamu sekelas sama Tisya 11 MIPA 2, dan kamu Ersya tolong antarkan dia ke kelas yang tadi bapak sebutkan" Seru sang bapak kepsek.

"Baik pak" Jawab Ersya, lalu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar ruangan kepsek tersebut.

Vitha yang mengerti pun langsung mengikuti nya dari belakang. Hening, tidak ada siapapun yang memulai percakapan. Tak tahan dengan keheningan Vitha pun membuka suaranya.

"Nama lo siapa?" Tanya Vitha sambil menyamakan langkahnya dan menatap wajah laki-laki tinggi tersebut dari samping. Tapi laki-laki tersebut malah menjauhinya.

"Jaga jarak aman" Jawabnya tanpa menengok ke samping, dan melajukan jalannya.

Vitha yang tidak paham apa-apa malah semakin mendekati laki-laki itu kembali

"Ck Ersya Ghifari, sekarang jaga jarak 2 meter dari gue" Ucap Ersya.

"Jauh amat dah, kenapa emangnya?" Tanya Vitha lagi, tapi kali ini dia sedikit memberi jarak antara dirinya dan Ersya.

"Entar lo hamil" Jawab Ersya.

....
.
.
.
.
.
.
.
.
Hayoloh hamil 😭

Penasaran gak next kek gimana.
Ya tungguin aje dah hehehe
Yaudah jangan lupa vote and komen ya!!!


CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang