Centaurus 20

2K 147 0
                                    

Warning 17+

Masih di tempat yang sama  dimana Eros dan Vitha berada, yang berbeda hanya mereka keluar dari ruangan rahasia milik Eros, kini keduanya tampak terengah-engah dibawah teriknya matahari Siang, sama-sama saling melemparkan senyum mengerikan.

Darah sudah mengalir dari hidung, bibir, tangan, dan dahi masing-masing. Mereka seimbang dalam perkelahian yang berlangsung 10 menit yang lalu.

"Lo gila Er" ucap Vitha terengah-engah.

"Gue capek istirahat dulu" sambungnya.

Sepertinya Eros benar-benar tersulut emosi dengan perkataan Vitha yang lalu bahkan dengan mata yang sebelahnya menyipit karena pukulan Vitha dia masih tetap bisa menatap Vitha dengan tajam.

Vitha memejamkan matanya saat melihat Eros mengeluarkan pisau dan berjalan  kearahnya, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, badannya benar-benar sakit.

Brukkk....

Vitha tidak merasakan sakit apapun, malah yang dia rasakan saat ini adalah kehangatan menjalar disekujur badannya.

Tanpa Vitha prediksi Eros malah memeluknya dengan erat dan melemparkan sembarang pisau yang sempat dia pegang.

"Gue udah lama nunggu lo" Ucap Eros setengah berbisik.

Vitha tersenyum mendengar nya, dia kira sahabatnya sudah melupakannya.

"Gue kira lo lupa sama gue" Jawab Vitha membalas pelukan Eros.

"Yakali gue lupa sama first love gue" Katanya melepaskan pelukannya dan mengecup sekilas bibir Vitha.

Membuat Vitha mendelik marah saat Eros mencium bibirnya lagi setelah yang kesekian kalinya, setelah mereka berpisah 2 tahun lalu.

Eros yang melihat wajah kesal Vitha hanya terkekeh lucu, dengan wajah yang sama babak belur mereka tertawa bersama di bawah teriknya matahari, menyadari ke absurd an mereka setelah sekian  lama tidak bertemu dan sekali bertemu langsung disambut dengan perkelahian.

"Gila-gila acting lo bagus banget Vi" Ucap Eros menepuk-nepuk pipi merah Vitha yang terkena paparan sinar matahari.

"Lo juga gilak" Balas Vitha terkekeh membuat Eros terpesona dengan senyuman cantik Vitha walaupun kini wajah Vitha sudah babak belur.

Cup..

Eros kembali mencium bibir Vitha, tapi Vitha langsung menjauhkan wajahnya setelah sesaat bibirnya dengan bibir Eros bertemu.

"Sekali aja bales gue Vi" Kata Eros menatap Sendu wajah Vitha.

Kembali memeluk badan Vitha, kini Eros mulai menangis sesegukan dan menyembunyikan wajahnya dileher Vitha.

"Dih cengeng" Ejek Vitha saat merasakan bahu Eros bergetar.

"Lo kenapa sih gara-gara gak gue bales ciuman lo, lo nangis gitu? " Tanya Vitha lagi terkekeh merasa lucu dengan kelakuan Eros.

"Enggak goblok, perut gue sakit" Jawab Eros melepaskan pelukan dan menatap dalam wajah Vitha dengan wajah pucat nya.

Vitha melihat baju bagian perut Eros yang sudah basah dengan darah, ntah harus tertawa atau kasihan, masa iya gara-gara dia tendang langsung pendarahan.

"Vitha gue luka" Ucap Eros lirih.

Beginilah Eros ketika bersama dengan Vitha sifat aslinya akan keluar.

Vitha yang mulai paham semuanya langsung mendekap badan Eros yang hampir oleng karena tidak kuat untuk berdiri.

"Eh eh ayok gue obatin dulu" Balas Vitha menggandeng bahu Eros yang sudah lemah tak berdaya.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang