Vitha tersadar dari pingsannya dan menyadari jika dia kini sudah berada di ruang lab, tempat dimana Ayah nya melakukan percobaan-percobaan gila.
"Ck ini apa lagi kabel-kabel segala nempel dibadan gue, gatel amat" gerutu Vitha saat mencoba bangun dari brankar dia dibuat risih oleh kabel-kabel yang menempel mulai dari kepala, dada, perut, tangan, sampai kaki.
"Diam sebentar Vitha" intruksi seseorang.
Membuat seorang Vitha gemetar mendengar suara rendah itu. Itu suara Ayahnya.
Vitha pun diam dengan wajah datar menatap Ayahnya.
"Akhirnya kamu bisa nurutin apa kemauan Ayah" ucapnya mendekat kearah Vitha dan mengelus rambut Vitha dengan lembut.
"Sebenernya Ayah buat ginian untuk apasih?" Tanya Vitha.
"Kamu gabakal paham jika Ayah jelasin, intinya kamu nurut aja Vit" jawab Sang Ayah mendekati tempat kontrol yang sudah terpasang banyak laptop-laptop dan segala tetek bengeknya.
Vitha mulai waspada disaat Ayahnya hendak menekan tombol yang dia tidak mengerti fungsinya untuk apa.
Tak...
Ayahnya sudah menekan tombol tapi tidak terjadi apa-apa kepadanya.
"Program melihat memori diaktifkan"
Vitha tercengang setelah mendengar suara robot tersebut selanjutnya dia tidak tau apa yang terjadi.
Vitha pingsan, Ayahnya mencoba mencari-cari apa yang dia inginkan selama ini dari anaknya.
Hampir 10 menit berlalu, Sang Ayah hanya menemukan sedikit fakta-fakta yang membuatnya cukup tertarik dengan kemampuan Vitha.
"Detak jantung melemah"
Suara robot pun kembali terdengar, Sang Ayah hanya bisa berdecak menatap Vitha yang kini keadaannya sudah dengan hidung berdarah, dan berkeringat.
"10 menit cukup lama dari percobaan yang kemarin" gumam Ayah nya.
"Program melihat memori dinonaktifkan"
Setelah program nya dihentikan Sang Ayah mendekat kearah Vitha dengan membawa suntikan. Dan menyuntikkannya ke leher Vitha.
...
Sedangkan disekolah kini dihebohkan dengan adanya berita bahwa Vitha dibawa Om-om.
Siapa yang menyebarkan berita hoaks tersebut? Tentu saja dia perempuan. Ya orang yang sempat di Sandra tersebutlah orangnya. Dia adalah Carina.
Carina vela perempuan cantik tapi tidak dengan hatinya. Sering menyebut dirinya sebagai primadona sekolah, tapi sering dipandang sebelah mata oleh para siswa laki-laki.
Saat ini Carina dan Tisya sedang berada di kantin sekolah.
"Gimana kejadiannya sih tadi?" Tanya Tisya menatap Carina datar.
Ya, gosipnya sudah terdengar sampai ketelinga Tisya, bagaimana dia bisa diam saja jika sepupunya dituduh yang tidak-tidak.
"Tadi tuh ada orang yang nyariin Vitha teriak-teriak bawa piso" jelas Carina dengan nada malas.
"Terus?"
"Terus tuh Om-om malah nangkep gue, ya gue auto paniklah, terus tiba-tiba Vitha datang, dah yah dia dibawa sama Om Om itu" jelas nya sekali lagi tanpa menjelaskan kejadian dengan benar.
"Jadi asumsi lo? Vitha dibawa tuh Om Om terus dibawa ke hotel?" Tanya Tisya dengan suara yang dibuat seantusias mungkin.
Carina menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Ya iyalah, orang Om Om nya gitu banget nyeret si Vitha, ketahuan banget kalau si Omnya gatahan" jawab Carina sambil tertawa.
Brukkk...
Tisya menggebrak meja yang sedang mereka tempati dengan sangat keras, membuat semua penghuni yang ada disana menatap kearah mereka berdua.
"Mon maaf nih ya nona Carina yang terhormat, Vitha tuh ga bodoh kek lo yang di suruh ngangkang mau, disuruh nungging mau, kayak bayi" kata Tisya keras mencoba untuk bersabar menghadapi makhluk gaib satu ini.
Semua penghuni kantin rerkejut mendengar penuturan keras dari Tisya membuat Carina panik.
"Heh maksud lo apasih Sya lo jangan nuduh sembarangan deh" marah Carina saat dirinya dituduh yang benar-benar. Padahal itu faktanya.
Tisya memegang rahang Carina tidak keras tapi cukup sakit.
"Gue? Nuduh elo? Hey honey, it's a fact" ucap Tisya dengan wajah angkuhnya dan menepuk pipi Carina beberapa kali."Sialan" umpat Carina lalu pergi dari area kantin.
"OHIYA CAR LO HAPUS TUH GOSIP MURAHAN TENTANG VITHA ATAU LO MAU GUE BEBERIN AIB-AIB LO?" teriak Tisya saat melihat Carina hampir keluar dari pintu kantin.
"Shit" umpat Carina lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantastikRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...