Pict di atas bang Senada
😚😚😚Warning kekerasan.
Kembalinya Eros ke kelas membuat ricuh suasana.
Bagaimana tidak dia datang dengan senyuman mempesona, rambut yang berantakan, kancing baju dua teratas terbuka, dan tanda merah di lehernya.Apa yang telah terjadi dengan Eros? Semua yang ada disana terperangah melihatnya, siapa cewek yang sudah berani menjadi pawang manusia setengah setan ini.
"Sehat Er? " Tanya Real Zyan, hanya dia manusia yang mampu berteman dengan Eros, sekaligus partnernya bekerja.
Eros yang mendengarnya mengangkat sebelah alisnya lalu tertawa. Membuat semua orang yang ada dikelas terkejut kembali.
"Gue kembali hidup lagi Real" Katanya sambil menepuk-nepuk keras tangan Real yang putih, membuatnya memerah saking kerasnya tabokan tangan Eros.
"Sialan sakit" Umpat Real saat merasakan perih pada tangannya.
"Gue sumpah takut Er" Sambung Real menatap takut wajah Eros.
"Sialan anak anjing" Umpat Eros menggeplak bagian belakang leher Real.
Ekspresi nya kembali datar saat tahu semua anak cewek menatapnya penuh kagum, lalu duduk disamping Real yang kini sibuk menggerutu tidak jelas karena geplakan maut Eros.
"Kenapa sih? " Tanya Eros kesal melihat aura permusuhan dari wajah Real.
Srett....
Real mengangkat tangannya memegang pulpen yang penuh darah Eros, tapi jika dilihat lebih teliti lagi pulpen itu sangat tajam untuk digunakan menulis.
Dia dengan sengaja melukai lengan Eros membuat darah segar keluar dari luka tersebut. Bukannya meringis Eros malah tertawa, dia juga mengeluarkan kunci dari saku celananya dan membalas perbuatan Real, dengan melukai pergelangan tangan Real, membuat buku Real yang tampak kosong kini mulai berwarna dengan darah.
Kunci yang dipakai Eros bukannya sembarangan kunci yang digunakan untuk membuka pintu, ini Real desain khusus untuk menyamarkan mereka membawa senjata tajam kesekolahan, termasuk pulpen yang digunakan Real.
"Brengsek" Umpat Real saat mengetahui Eros melukai pergelangan tangan nya, Real sangat tidak menyukai bekas luka, makanya dia sangat berhati-hati jika menggunakan benda tajam.
Mereka berdua saling melukai, bedanya Eros yang membiarkan Real melukai beberapa bagian tubuhnya, mulai dari lengan, leher, perut, dan punggung. Eros akan menghindar ketika Real mencoba melukai wajah tampannya.
Sedangkan Real dia sebisa mungkin menghindar, tapi yang namanya Eros dia tidak akan membiarkan Real pulang dengan keadaan seperti biasa.
Guru yang berada didalam kelas XII IPS 1 itupun hanya diam, dia sudah paham betul bagaimana persahabatan anak didiknya yang satu ini.
Eros pernah bilang kepadanya 'kalau berteman tanpa melukai itu tidak menyenangkan, sebab itu kami saling melukai agar persahabatan kami semakin erat'. Itu yang pernah Eros katakan pada saat dia dan Real baru masuk kelas X.
Jadi teman-teman nya yang sudah tau bagaimana persahabatan mereka hanya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Real, Eros, kalau masih mau berantem, gih sana kelapangan" Suruh sang bapak guru yang sedang mengajar disana, sekaligus wali kelas mereka.
Bruk...
Dengan tanpa dosanya Real menendang perut Eros sampai terdorong jauh keluar kelas.
"Izinin ya pak, mau berantem sama Eros" Ucap Real dengan watadosnya keluar, menghampiri Eros yang tersandar pada tiang teras.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...