Maaf udah buat kalian nunggu...
Really-really sorry darl.
Oke... Masih ingat alurnya kan??
Aku harap masih ingat yeuuu...Sok,, mari kita lanjutnya.
Mungkin ada sedikit kesalahan dalam tempat, mohon dimaklumi, author juga rada lupa😅.Happy reading
....Pagi itu Vitha sedang menuju rumah sakit tempat dimana Eros dirawat.
Tetap berpenampilan menjadi Ran, demi keselamatan dirinya sendiri.
Sesaat melewati koridor, dia melihat Rendra, Ayah-nya sedang berbicara dengan Alexander didepan kamar Eros dirawat.
Percakapannya tidak dapat Vitha dengar, benar-benar seperti berbisik.
Tetap menguping walau tidak mendengar apa-apa, tapi dia bisa mengerti gerakan mulut walau hanya beberapa kata yang dia paham, yakni kata 'racun' dan 'obat' yang Ayahnya sebut.
Benar posisi Alexander membelakanginya membuatnya tidak dapat melihat pergerakan mulut Alexander.
"Gila, babi itukan yang buat Eros masuk rumah sakit" Umpat Vitha pelan.
Merasa kehadirannya akan membuat kacau, Vitha memutuskan untuk pergi dari sana, dan tidak jadi menemui Eros.
Vitha memang lengah hari ini, menjadi Ran membuatnya sedikit lebih santai, tidak terlalu waspada akan sekitar.
Dia hanya membawa diri, uang dan ponsel saat ini. Jika biasanya menjadi Vitha, paling tidak dia harus membawa pisau, jaga-jaga jika ada sesuatu yang emergency.
Dia tetap berjalan santai setelah keluar kawasan rumah sakit, yang langsung menyambung dengan sebuah taman.
Tanpa diduga, beberapa pria yang berpakaian selayaknya anak muda, menghampiri Vitha dari belakang, Vitha tidak curiga, karena dia asik dengan ponselnya.
Bug....
Cukup membuat Vitha tersungkur, tapi tidak pingsan, ingatkan mereka bahwa obat bius untuk seekor gajah saja tidak mempan untuk Vitha.
Tapi, mungkin karena sisi kewaspadaan Vitha berkurang, mereka dapat langsung menyekap Vitha dengan hanya sedikit perlawanan.
Ada apa dengan Vitha? Apa karena menjadi sosok Ran dirinya menjadi lemah???.
"Bajingan, lepasin gue"
"Anjing" Umpat Vitha saat dirinya ditarik kasar menuju mobil Van hitam.
"WOI KONTOL, LEPASIN" Teriak Vitha yang sudah berada didalam mobil tersebut.
"Diam" Seru salah satu dari mereka.
Vitha terkekeh, memangnya siapa dia berani memerintah Vitha.
"Lo yang diam, anjing. Lepasin gue, lo mau mati?" Ancam Vitha dengan wajah dinginnya.
"Gilak, masih bocah udah berani ngancem-ngancem, mending nungging sana, desah keras-keras" Ejek salah satunya.
Itu melukai harga diri seorang Vitha, walaupun dirinya juga sama pendosanya dengan mereka, tapi dia yakin bahwa dia masih sedikit lebih waras.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...