Pict di atas Delvin Faresta...
😚😚😚*****
Seminggu setelah kejadian dimana mereka menyelesaikan satu misi dengan membakar habis gedung tersebut, mendapat beberapa informasi dan beberapa bukti, tidak ada yang terluka lagi selain Vitha.
Kini kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh remaja seumuran mereka, sedang mereka jalani.
Pagi Senin memang menyusahkan, dimana harus bangun pagi-pagi, menyetrika baju, pergi sekolah, lalu upacara berjemur menghadap sinar mentari, ditambah dengan asupan gizi dari belajar.
Saat ini Vitha sedang berbaris pada barisan kelasnya, upacara adalah hal yang paling Vitha benci.
"Aduh duh Sya perut gue sakit" Ringis Vitha memegang perutnya."Tahan Vi, lo pagi tadi gak buang hajat yah? Makanya kebelet" Tanya Tisya disampingnya berbisik, mereka baris paling belakang katanya biar teduh gak kepanasan.
"Sialan"
"Atau lo mau pura-pura sakit biar ke UKS iyakan?" Tanya Tisya lagi tersenyum bodoh kearah Vitha.
Vitha padahal lagi serius soal perutnya, tapi si bodoh ini malah tidak percaya dengannya.
Karena barisannya bersebelahan dengan barisan anak kelas 12 membuat Vitha mencari-cari dimana teman setannya itu berbaris.
"Liatin apasih?"
"Ck kepo"
Disaat dia sedang mencari dibarisan mana Eros berada, seseorang yang dicari-cari malah dengan santainya berjalan dari arah belakang Vitha, entah dari mana datangnya.
Eros ikut berbaris pada barisan anak kelas 11 yang tepat berada di belakang Vitha.
Eros merasa kenal dengan dengan perempuan didepannya yang sedang menengok kesana kesini seperti mencari sesuatu
"Kenapa?" Tanya Eros pelan dengan menyentuh pundak Vitha.
Vitha dan Tisya spontan menengok kebelakang, dan terkejut saat mengetahui ada Eros yang sedang menatap mereka dengan datar.
"Kak Eros hehehe, ini Vitha sakit perut katanya" Jawab Tisya tertawa sambil menyenggol Vitha.
Eros menatap Vitha yang tampak pucat pagi ini, mungkin karena lupa memakai lipstik.
"Sakit?" Vitha menganggukkan kepalanya.
"Mau apa?" Lagi Eros bertanya dengan nada datar tapi tatapannya melembut.
"Upacaranya lama" Bisik Vitha dengan wajah memerah karena kepanasan.
"Mau bolos?" Dengan cepat Vitha menganggukkan kepalanya saat Eros menawarkan kegiatan menyenangkan seperti itu.
"Heh Vi lo mau bolos?" Tanya Tisya yang sejak tadi diam sebagai pendengar.
"Diem deh, gak usah ikutin gue" Jawab Vitha dengan senyuman yang mengembang.
Eros menarik tangan Vitha untuk pergi dari lapangan dengan berhati-hati agar tidak ketahuan para guru-guru.
Vitha menyerngit heran mengetahui Eros membawanya keruang musik.
"Ngapain kita kesini?" Tanya Vitha melihat Eros sedang mencari sesuatu didalam loker.
"Ketemu" Eros telah menemukan kuncinya.
"Vi bantu geser lemarinya" Sambungnya lagi.
Eros dan Vitha menggeser lemari loker sampai terlihat ada pintu dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasiRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...