Siapin tissu 🤧🤧
Tiati jantungan...Sampai pagi datang, Vitha tidak berani memejamkan matanya.
Bayang-bayang malam gelap seperti kemarin selalu hadir saat dia menutup matanya.
Diseberang sana, tepatnya dibalik kaca tebal, Eros melihat Vitha dengan tatapan yang sulit dimengerti.
Sekarang Eros tahu, seberapa berat masalah hidup yang Vitha jalani.
Tatapan kosong Vitha, dengan kantung mata yang terlihat sedikit hitam.
"Mamah" Gumamnya meringis, dengan memegang perutnya.
Antara sakit dan lapar.
Sejak kemarin Vitha tidak dikasih makan oleh Rendra.
Eros memberanikan diri memasuki ruangan Vitha.
"Vi" Panggil Eros pelan.
Vitha menatap Eros dengan sayu. Dia sempat tersenyum tipis, dan kembali menatap datar kaca didepannya.
Eros menyentuh pundak Vitha, keadaannya masih sama, darah disetiap jengkal wajah cantiknya, dan badannya.
Huek
Eros melotot, Vitha muntah darah sangat banyak.
"Vi" Eros menatap khawatir Vitha yang terlihat memegang pegangan besi sangat erat.Darah mengotori lantai disana, sangat banyak.
Vitha lemas, dia hampir ambruk ke bawah jika tidak Eros menahannya.
"Gue panggil Papah ya?" Tawar Eros, dibalas gelengan oleh Vitha.
Mulutnya masih mengeluarkan sedikit darah.
Dia menatap sayu Eros dengan dagu yang penuh darah.
"Gue laper" Ucap Vitha, Eros langsung memanggilkan suster untuk menyiapkan makanan untuk Vitha.
3 hari terkurung disini membuat Vitha kurus, jauh lebih kurus.
Eros menatap nanar mulut kecil itu tidak ada hentinya mengeluarkan darah.
Bahkan, Vitha sudah mencengkram perutnya, sakit sekali.
"Apa yang sakit?" Tanya Eros lirih.
"Perut, dada, sama kepala" Adu Vitha setelah memuntahkan darah kembali.
"Tapi, hampir seluruh badan" Sambungnya membenarkan.
"Lo kuat, Vi" Ucap Eros tersenyum tipis.
"Tekanan darah sangat rendah"
Suara dari alat disana mengintrupsi keduanya.
Eros menatap kaget Vitha yang masih bisa duduk dengan tegap di atas brankar.
"Vi, mending lo tidur sebentar dulu" Suruh Eros yang merasa sedikit janggal.
Vitha mendongakkan kepalanya menatap mata Eros.
"Ngak bisa, habis ini ada program yang harus gue selesaikan. Kalau gue tunda yang ada bakalan lama lagi gue keluar dari sini" Jawab Vitha jelas menolak saran Eros.
"Tapi, kondisi lo turun"
"Gue ngak peduli, intinya program selesai dan gue keluar dari ini" Ucap Vitha setelahnya Rendra memasuki ruangan.
"Kau muntah darah, Vi?" Tanya Rendra.
"Iya, Pah" Bukan Vitha yang menjawab melainkan Eros.
"Selanjutnya program kejujuran apa kau siap?" Tanya Rendra.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...