Centaurus 27

1.5K 127 3
                                    

Pict diatas Vitha...
Happy reading.
😚😚😚

Disini mereka sekarang diruang tempat Sena berkerja, mereka berempat sedang membahas rencana mereka untuk menangkap seorang bandit yang sudah banyak membuat keonaran dalam dunia gelap.

Duduk di hadapan meja bulat dengan dikelilingi bebarapa alat pelacak dan komputer, dan satu papan tulis besar, terlebih lampu remang-remang membuat suasana menjadi lebih terasa mencekam.

Mereka bahkan tidak tau bagaimana wajahnya, mereka hanya diberi informasi tentang kasus-kasus yang sudah bandit itu perbuat selama ini.

Mereka semua tampak bingung setelah membaca semua kasus yang sudah terjadi.
Bagaimana sebuah musibah dan kejahatan bisa berada di waktu yang bersamaan?.
Apa itu hal yang sengaja diperbuat untuk mengalihkan perhatian semua orang?
Atau memang bertepatan waktunya?.

"Kita bagi tugas? " Tanya Eros kepada Sena setelah sekian lama merenung.

Mendapat pertanyaan dari Eros membuat Sena menghentikan waktu berpikirnya.
"Pastiin dulu senjata kita mencukupi" Jawab Sena diangguki oleh Vitha yang sedari tadi diam.

Real yang sedari tadi menjadi pendengar dan pengamat mulai mengeluarkan suaranya.
"Soal senjata kita gaperlu khawatir, di tempat gue sama Eros udah lumayan banyak" Jawabnya diangguki Eros.

Selain menjadi ketua geng dan siswa sederhana, Eros dan Real juga mulai berbisnis pada persenjataan yang masih belum legal. Hasil rancangan mereka benar-benar membuat puas pembeli, selain tampak tidak seperti senjata, senjata atas rancangan tangan Eros dan Real juga ringan, dan mudah dibawa kemana-mana.

Sena menatap wajah Vitha, Real dan Eros bergantian, lalu dia menghembuskan nafas berat.
"Gue rasa kita berempat gabisa ngambil misi ini" Katanya membuat semua orang yang ada disana terkejut.

"Kita kekurangan orang, paling enggak kita perlu 2 orang lagi lebih juga gapapa, tapi yang bisa jaga rahasia" Sambungnya.

"Adek lo" Ucap Real cepat.

Sena yang mendengar Real merekomendasikan adeknya untuk ikut misi berbahaya seperti ini hanya menggelengkan kepala tanda tidak setuju.

"Gue setuju kalau Jea ikut dalam misi ini" Ucap Vitha tersenyum.

"Gue juga" Ikut Real dan Eros bersamaan.

"Jea belum bisa ngendaliin emosinya" Sena mencoba untuk bersabar.

"Lagi pula Jea juga belum berpengalaman" Sambungnya.

Vitha mendengarnya terkekeh membuat Sena mengerutkan alisnya tanda bingung.
"Lo lupa waktu kejadian gue kirim lokasi gue, dan lo nyuruh Jea cari gue dimana kan?, lo juga liat gimana konsentrasinya saat kerja?, gue rasa Jea cukup berpengalaman" Jelas Vitha sembari bertanya kepada Sena.

Sena kembali mengingat dimana Jea adiknya memang benar-benar memiliki bakat untuk menjadi seorang agen rahasia, bahkan actingnya sangat bagus, apa dia harus percaya pada ketiga curut didepannya?, Baiklah sepertinya Sena harus mengalah.

Sena menganggukkan kepalanya tanda setuju. Membuat Vitha berdiri dan berkata
"Yess, akhirnya gue punya temen" Girangnya

"Tapi Jea gak gue turunin langsung ke lapangan, biar dia liat dulu gimana kerja kalian, lalu terserah Jea mau ikut atau enggak" Serobot Sena.

"Kita juga perlu orang yang pinter dalam hal langsung bertemu atau berkontak fisik dengan target, terutama yang pandai ngatur Ekspresi, juga pandai bahasa Inggris" Kata Sena lagi, mencoba mencari orang seperti itu.

Eros merasa familiar dengan kata pandai ngatur ekspresi dan bahasa Inggris.
"Ersya" Ucap Eros setelah sekian lama mencoba mengingat nama satu orang tersebut.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang