***happy reading***
3bulan kemudian.
"Nggak nyangka aja, dia udah nggak ada lagi". Gumam Alpha sedih.
Satu bulan lamanya Alpha dinyatakan koma, dan tepat hari ke 30 Alpha bangun dari komanya.
Kini, dirinya sedang temenung di balkon kamarnya.
Memikirkan seseorang yang akhir-akhir ini menghantui kepalanya.
"Tiga bulan udah Lo ninggalin gue", lirihnya dengan tangan yang mengusap kasar wajah tampannya.
Mata tajam itu menatap langit malam sendu.
"Bintang yang bersinar paling terang itu Lo, kan? Lo liat gue? Sekarang gue udah sehat. Hari-hari gue lalui hampa, gue nggak nyesel".
"Tapi, kenapa gue nggak bisa ikut sama Lo???".
"Ini semua gara-gara gue kan, Vi??".
"Gue terlalu bodoh, untuk mengerti arti prioritas".
"Waktu itu-" Alpha menghembuskan nafasnya pelan.
"Kenapa nggak gue aja?"."Banyak banget manusia yang masih perlu kehadiran Lo, banyak yang masih ingin meminta maaf atas semua kesalahannya pada Lo, Vi", Alpha bergumam tidak jelas setelahnya.
Tiga bulan berlalu, setiap pulang dari kampus dia akan menyempatkan diri singgah ke makamnya Vitha.
Untuk mengobati rasa rindu.
Alpha hanya menangis sekali ketika hari tragis itu terjadi.
Setelahnya dia tidak menangis, dia tau, bahwa nyawa seseorang tidak dapat dikembalikan hanya dengan tangisan.
Brum...Brum...Brum....
Suara motor Eros memasuki halaman rumahnya.
Eros yang baru saja sampai ingin menekan bel, namun suara seseorang menghentikannya.
"Kenapa?", Tanya Alpha memandang kearah bawah, tepat pada Eros.
Eros mencari sumber suara, setelah tau orang yang bertanya ada dilantai atas, Eros langsung menengok.
"Turun", suruhnya padat jelas.
"Buat?".
"Gece". Sentakan dari Eros membuat Alpha memutar bola matanya malas.
Diruang tamu mereka berdua berbincang.
"Ini daftar keinginan Vitha, yang gue temuin di kamarnya. Dan ini, hasil pemeriksaan medis yang Vitha sembunyiin hampir satu tahun belakangan", jelas Eros dengan nada datar.
Alpha menganggukkan kepalanya pelan, "terus?". Tanyanya heran, kenapa malah memberikan kepadanya?.
"Gue udah tau identitas lo sejak Lo pacaran sama Vitha, tapi gue diam. Karena gue percaya kalau Lo nggak akan ngelukai Vitha", jawab Eros dengan rahang mengetat.
Alpha sedikit terkejut mendengarnya.
Terlebih kata-kata Eros selanjutnya membuatnya semakin dirundung rasa bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
خيال (فانتازيا)Roman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...