Omo..
Delvin lagi mode cute.
😚😚😚<>
Tidak salah Vitha, jika dia mulai marah dengan keadaan saat ini.
Inilah Vitha jika sedang dalam mode marah, jangan salahkan dia, jika seseorang terluka karena selalu menjadi beban.
Dia tidak suka membawa beban terlalu berat, penting ataupun tidak penting, dia lebih memilih untuk tidak merepotkan dirinya sendiri.
Egois?, iya dia egois, mungkin lebih dari itu.
"Apa-apaan sih lo" Alpha mendorong bahu Vitha cukup kencang, sampai dia mundur beberapa langkah.
"Lo gak berhak buat ngelukain Dara" Sambung Alpha menatap tajam Vitha.
Vitha tersenyum tanpa dosa "gue ada hak buat ngebuang beban kayak dia" Tunjuknya kepada Dara.
"Lo, lo emang tega banget" Ucap Dara berjongkok, sambil mengusap air matanya.
"Dah, jangan lebay, cuman kegores dikit" Balas Vitha santai meneliti luka pada pergelangan kaki Dara.
"Lo bilang lebay?" Tanya Dara.
"Gue baru aja ditembak sama orang gila" Sambung nya, membuat Vitha menghembuskan nafas kasar.
Vitha berjalan mendekat kearah Dara, lalu berjongkok.
Dia tersenyum dan mengusap lembut pipi Dara.
"Lo jangan ngelunjak, gue sengaja buat pelesetin pelurunya" Bisiknya.Membuat usapan yang tadinya lembut berubah menjadi tepukan keras dipipi Dara.
"Lo jangan kayak gitu juga Vi" Protes Alpha menarik badan Vitha agar berdiri.
"Lalu gue harus gimana?" Tanya Vitha menatap Alpha datar.
"Lo gak usah ngelukain orang, biar dianggap kuat" Jawab Alpha membalas tatapan datar Vitha.
"Tanpa ngelukain orang pun, gue udah kuat" Jawab Vitha berlalu dari hadapan Alpha, diikuti yang lainnya.
Alpha hanya bisa menatap datar kearah Dara, lalu pergi menyusul Vitha.
Setelah sampai pada lantai tiga, Vitha berjalan mengendap-endap mencari ruang kelas 12 IPA 1, setelah ketemu, dia langsung masuk keruang kelasnya Real, diikuti oleh Alpha.
"Real" Panggil Vitha, berjalan memeluk Real yang sibuk dengan senjatanya.
"Vitha" Gumam Real berdiri, membalas pelukan Vitha sambil mengusap-usap kepala Vitha, tanda khawatir.
Alpha yang melihat peristiwa itu hanya menatapnya datar.
"Vi, gue juga ada elah" Kesal Jea menatap dua sejoli yang sedang berpelukan.
"Jea" Kata Vitha melepaskan pelukan Real, dan berjalan ke arah Jea lalu memeluknya, yang dibalas oleh Jea.
"Sena khawatir banget sama lo" Sambung Vitha setelah melepaskan pelukannya.
"Bodoamat" Jawab Jea jutek.
"Kenapa sih?"
"Dia lupa gue, karena lo" Jawab Jea judes.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...