CENTAURUS [END]

Centaurus 48

Diharapkan untuk para pembaca agar dapat menahan emosi !!!....

Happy reading.

....

Beberapa hari kebelakang Vitha di teror dengan berbagai macam pesan ancaman, dari berbagai jenis foto yang di edit dengan wajahnya.

Mengancamnya akan menyebarkan nya pada grup sekolah.

Toh, Vitha tidak akan peduli, jika itu baru sebuah ancaman, bukan tindakan.

Saat ini, Vitha berada di tempat favoritnya. Yakni rooftop sekolah. Dari atas sana Vitha dapat melihat jelas semuanya, mereka semua terlihat sangat kecil.

"Gimana?"

"Apa?" Tanya Vitha menatap bingung pada Alpha.

Iya, akhir-akhir ini dia juga sering berbicara dengan Alpha, karena sama-sama tersandung kasus yang sama, membuat mereka semakin dekat.

"Itu emang lo?" Tanya Alpha melihat isi ponsel Vitha, yang menampakkan gambar seorang perempuan dengan memakai lingerie ungu muda, disitu tampak jelas wajah Vitha.

"Lo liat bener-bener, wajahnya siang masa badannya malam" Jawab Vitha santai menyodorkan ponselnya kedepan wajah Alpha.

Alpha meneliti, benar kata Vitha wajah dan leher memiliki warna yang berbeda. Jika benar-benar di lihat, sangat jelas bahwa ini editan semata.

"Iya" Ucap Alpha mengalihkan ponsel Vitha dari wajahnya.

"Si Carina bener-bener cari mati" Geram Vitha sembari mencengkram erat ponselnya.

"Kalau lo tau, kenapa gak lo samperin?" Tanya Alpha heran.

"Mau lihat sejauh mana dia main" Jawab Vitha menyeringai.

...

"Er, lo lihat deh grup sekolah lagi heboh bahas adek lo" Real menggoyangkan lengan Eros yang sedang terlelap diatas meja belajar.

Saat ini, kedua sahabat itu dipaksa mengikuti pelajaran matematika, karena alasan bentar lagi mau lulus.

"Hmm" Gumam Eros kesal, merasa tidur nya terganggu akibat Real.

"Lo coba liat hp lo, sialan" Bisik Real lagi.

Eros mengambil ponsel yang berada di kolong meja, membuka sebuah grup yang sedang heboh, padahal jelas sekali ini masih jam belajar.

"Vitha bukan?" Tanya Real yang sudah menengok kearah ponsel Eros.

"Bukan" Jawab Eros dingin.

"Kenapa lo yakin bener itu bukan Vitha?"

"Karena dia adek gue, Zyan" Jawab Eros menatap jengah Real yang sedang menggodanya.

"Bukan itu Er, tepatnya karena lo tau setiap inci badan Vitha, makanya lo bisa yakin banget jawa-"

"Bacot, anjing" Potong Eros kesal, membuat Real terkekeh.