Centaurus 44

1.1K 107 5
                                    

Ketidak hadiran Vitha selama hampir 2 minggu, membuat sekolah terasa sepi.

Ahhh, mereka rindu Vitha yang selalu kasar dan angkuh.

Sekarang, hari Senin. Dimana Vitha memutuskan untuk kembali bersekolah.

Simulasi? Mungkin dia akan mencobanya lain kali.

"ABANG CEPETAN, BANGKE. UDAH TELAT" Teriak Vitha dari bawah.

Melya tersenyum, anaknya sudah pulih dan yang paling membuatnya bahagia.

Semuanya kembali akur, Rendra yang dapat membagi kasih sayang.

Antara dirinya dan Lulu ibu dari Eros.

Antara Vitha dan Eros.

Rendra menjadi kepala keluarga yang cukup bijak.

"Ck, gak usah teriak-teriak" Semprot Eros yang turun dengan menenteng sepatu mahal miliknya.

"Lelet lo" Balas Vitha kesal.

"Mah, aku berangkat" Ucap Vitha menyalami tangan Mely, diikuti Eros.

"Lo ngak mau salaman sama ibu gue, Vi?" Tanya Eros ketus.

Vitha terkekeh pelan.
"Ibu Lulu, Vitha berangkat ya" Ujarnya setelah menyalimi tangan Lulu setelah Eros.

Kedua Ibu itu tersenyum hangat.

Rendra? Dia sibuk ngantor.

Di dalam perjalanan mereka ke arah sekolahan, Eros yang memutuskan untuk membonceng Vitha menggunakan motor Rx King motif putih.

Sangat langka.

"Buset, ni motor butut amat" Gerutu Vitha.

"Heh, butut butut, harganya 125 juta, kalau sekarang" Balas Eros ketus.

"Seharga gue" Gumam Vitha pelan, masih dapat terdengar oleh Eros.

Uhuk

Eros tersedak ludahnya sendiri, setelahnya dia tertawa nyaring.

Membuat para pengendara lain menolehkan kepala mereka pada suara tawa Eros.

"Ahjussi, kita diliatin orang gara-gara tawa lo" Semprot Vitha memukul keras pundak Eros.

Disela-sela tawanya yang masih belum reda, Eros berucap.
"Lo pernah jual diri?" Tanya nya terkekeh.

"Bangsul" Umpat Vitha mencubit pelan perut Eros.

"Terus, darimana lo tau. Harga lo 125 juta?" Tanya Eros.

"Itu gue barcanda" Jawab Vitha mendengus.

Tidak terasa, mereka sudah sampai dikawasan sekolah.

Tawa Eros masih belum reda, membuatnya jadi perhatian.

Jarang-jarang anak cewek liat Eros ketawa.

"Udah ah, gue mau ke kelas" Ucap Vitha hendak pergi.

Namun, Eros menahan pergelangan tangan Vitha.

"Kenapa?"

"Uang saku lo" Eros menyerahkan 3 lembar uang berwarna merah.

"Dih, gue juga masih ada pegangan" Bukannya senang, Vitha malah kesal.

"Tolol ni anak, bukannya seneng malah nyolot" Umpat Eros.

"Udah terima aja, dikelas jangan jual diri" Sambung Eros memasukkan uang tersebut kedalam saku depan payudara Vitha.

"Anjing, sialan Eros babi" Umpatnya keras. Pertama karena suara Eros yang ngebas membuat anak-anak menatap jijik Vitha.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang