Bye And Come Vitha

461 21 0
                                    

«selamat menikmati»

[[[[]]]]

"

apa yang kalian dapatkan setelah menyiksa ku seperti ini???".

"balasan seperti apa yang kalian dapatkan setelah menyiksa ku???".

"apa kalian merasa puas, dapat melakukannya kepada ku???".

"apa aku dapat mengeluarkan keluh kesah ku sekarang???".

Berkumpulnya keluarga Zeenath diruang keluarga hanya untuk menyaksikan sebuah Video yang ditemukan Eros beberapa waktu terakhir.

Dua orang istri Varendra, yang berada di samping kiri dan kanannya menatap sendu pada Video yang berputar pada televisi.

Terlebih ibunda mendiang.
Rasanya, seperti mimpi.

Sedangkan Varendra sang pemimpin keluarga, hanya dapat menatap datar.

"nasi sudah menjadi bubur". Itulah yang dia ucapkan.

Di Video yang berdurasi sepuluh menit itu, hanya terdapat beberapa foto luka-luka dan foto Vitha yang terlihat buram.

Voice recording, dengan subtitle membuat Video tersebut semakin terasa kosong dan hampa.

Masuk menit ketiga, foto Vitha dengan seragam polisi.

Disana terlihat Vitha tersenyum bangga, dengan rambut diatas bahu khasnya yang lurus.

"Sejak kecil aku bermimpi bisa menjadi seorang polisi wanita".

"beranjak dewasa, aku mulai berubah pikiran, untuk menjadi seorang dokter".

"semakin bertambahnya usia, aku semakin berpikir, untuk apa memiliki cita-cita, sedangkan keluargaku saja selalu mengatakan "untuk apa menjadi seperti itu?'', "cih, kenapa harus menjadi seorang polisi??, tidak adakah yang lebih baik dari itu??''.

" cita-cita itu hanya untuk orang yang memiliki masa depan cerah, sedangkan kamu???,, masa depan mu buram, bahkan gelap''.

"aku tidak menyangka orang-orang merendahkan impian anak kecil".

"tanpa mereka sadari, ucapan mereka sudah membunuh sisi anak itu, kalian sudah membunuh sisi lain dari diriku. Apa kalian menyadarinya??? ".

"aku berpikir untuk menjadi yang lebih baik. Ternyata itu tidak ada gunanya dimata kalian".

"sejak kecil, sampai dewasa. Aku hanya di atur, di perintah, dan oh jangan lupakan di siksa".

"Vitha kecil mana mengerti soal self harm???".

"masa kecilnya terlalu berat, SMP dimana aku merasakan hadirnya obat".

"tapi, ternyata. Itu bukan obat melainkan racun".

"sekalinya tercebur maka tidak bisa keluar, itulah yang aku rasakan saat pertama kali menemukan minuman Alkohol, yang sayangnya sangat nikmat".

Semua orang terkejut melihat beberapa foto Vitha tengah meminum minuman keras dengan keadaan yang tidak bisa dibilang baik, beberapa luka bahkan darah menetes dari tangannya yang memegang botol minuman keras itu.

"aku kecanduan".

Suara dari video itu berhenti, dan foto terganti dengan video Vitha yang tengah mengeluarkan beberapa peluru dari badannya.

Dia disana tersenyum menatap kamera.

"Sakit dan rasa panas dari peluru ini, tidak seberapa dari luka yang kalian berikan".

"jika kalian bertanya-tanya, kenapa bisa kondisi ku seperti ini, jawabannya karena uang".

"aku tidak pernah menggunakan uang darimu, Tuan Varendra yang terhormat, ambillah kembali beberapa kartu sialanmu ini".

Disana terlihat Vitha melemparkan beberapa kartu yang berisikan uang.

Dengan nafas tersengal, Vitha membuka bajunya, yang menampilkan tanktop setengah badan, yang memperlihatkan perut nya.

"jangan lupakan, kau berhutang nyawa padaku, Mr. Varendra. Dulu aku rela memberikan ginjalku pada mu".

"tapi, setelah mengetahui kelakuan biadab mu kepada ku, rasa penyesalan itu mulai bertimbulan, tapi tenang, aku tidak benci".

Semua mata tertuju pada pada sang kepala keluarga, mereka tidak tau hal tersebut.

Ini sebuah fakta yang mengejutkan.

Video berakhir dengan foto sebuah kertas yang berisi tulis tangan Vitha dengan tinta darah.

"aku berdoa kalian semua bahagia".

"Jangan libatkan anak kecil pada permasalahan kalian orang dewasa, kalian sama saja sudah membunuhnya"

Video berakhir.

Sekali lagi, selamat jalan Vitha, tenang disana, dan terus lah bermimpi, walaupun kamu tidak bisa bangun dari tidur mu lagi.

Mimpimu akan selalu tertanam pada hati mereka yang peduli.

"Selamat tinggal, dunia penuh kekejaman, dan selamat datang pada dunia tanpa rasa sakit".

Bye and come Ran Vitha Zeenath.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang