Hai hai
Jangan lupa buat vote and komen ya !!!
Maklum typo ;)
Stay healthy.
.
...
NyamanSetelah orang-orang jahad itu pergi, Vitha masih dengan nyamannya nempel sama Alpha.
"Al tu bocah napa gak gerak-gerak jangan-jangan mati" ucap Delvin heboh.
Ucapan Delvin sontak saja membuat teman-temannya menatap Vitha yang masih nyaman nempel dengan Alpha.
"Heh heh heh" ucap Alpha sambil menggoyangkan tangan Vitha.
"Hmmmm" sahut Vitha.
"Heh ya Allah bangun napa, dosa tau grepe-grepe cowok" ucap Delvin berkacak pinggang.
"Iya iya" sahut Vitha. Dia pun bangun dari tidur indahnya. Gimana gak indah kalo tidurnya nyender didada laki-laki ganteng.
Setelah bangun Vitha kembali memakai jaket yang sempat dia buang sembarang, dan mencepol rambutnya.
"Thanks ya nyenyak bener gue tidur" ucap Vitha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Setelah mengucapkan kata terima kasih Vitha pergi meninggalkan warmer, menyisakan semua anak laki-laki yang ada di sana terbengong-bengong.
"Njir Al biasanya cewek kalo gak minta id line lo minta no wa sebelum mereka pergi" ucap Delvin.
"Hooh" sahut teman-temannya yang lain.
"Gatau gue juga ogahh deket sama tu cewek, keliatan banget kalo suka nempel sana sini" ucap Alpha mendengus.
Masih meratapi nasib dadanya yang tidak suci lagi."Heh Al gaboleh gitu, lo pikirannya mah negatif mulu, jangan nilai cewek dari luarnya doang, kalo Ersya ikut lo bisa diceramahin panjang kali lebar sama dia" sahut Delvin melirik sinis Alpha.
Delvin adalah garis keras anti menyakiti perempuan ataupun merendahkan perempuan. Delvin pernah bilang "jika gue nyakitin atau ngerendahin perempuan, sama aja gue udah nyakitin dan ngerendahin ibu gue, kan sama-sama perempuan".
Jika semua laki-laki macam Delvin, maka akan banyak perempuan yang merasa bahwa diri nya berharga.
Alpha yang mendengar kata-kata dari Delvin langsung bergidik ngeri, jika Delvin sudah membawa-bawa nama Ersya, Alphin lebih baik diam. Daripada diceramahin pak ustadz satu itu lebih baik Alpha gak cari masalah sama Delvin.
"Kang ngadu" batin Alpha menatap Delvin malas.
...
01.30
Sesampainya di rumah sepupunya Vitha langsung masuk kedalam kamar tamu yang sudah tersedia di rumah sepupunya.
Jangan heran jika Vitha bisa dengan mudah masuk kedalam rumah sepupunya, karena dia memiliki kunci cadangan untuk bisa masuk, sewaktu-waktu jika kejadian tadi malam terjadi lagi.
Dikamarnya setelah Vitha mandi untuk membersihkan diri, dia langsung merebahkan badan kekasur empuknya. Badan nya sakit-sakit setelah mendapat hadiah dari ayahnya. Dan Vitha memutuskan untuk kabur dari rumah karena tidak tahan dengan perlakuan ayahnya yang sangat kasar.
Sebelum benar-benar pergi dari rumah dia sudah membereskan soal kepindahan sekolahnya. Vitha ingin pindah ke sekolah dimana ada sepupunya yang bisa di ajaknya bolos.
Membayangkannya saja sudah membuat Vitha bahagia.
"Ahhh gasabar buat besok" gumamnya lalu pergi ke dalam mimpi.
...
Sedangkan di tempat warmer hanya tersisa Alpha dengan Delvin. Mereka memutuskan untuk bermain game terlebih dahulu lalu pulang, tanpa sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 02.00.
Drrttt....drttt....
Delvin yang sedang asik bermain game paunya pun berhenti karena ada panggilan dari temannya.
"Apa sih er??" Tanya Delvin.
"Pulang cepetan vin emak lo pada neror gua" sahut seseorang diseberang sana.
"Iye ini mo otw pulang bareng Alpha" Jawab Delvin lagi.
"Hm"
Tut...
"Ck dimatiin dahlah" Gumam Delvin.
"Al balik yok, gue dicariin emak" Ucap Delvin kepada Alpha.
"Darimana lo tau?" Tanya Alpha sambil menaikan sebelah alisnya.
"Dibilangin sama Ersya,
Kuy lah buruan esok kita sekolah" Jawabnya sambil menarik tangan Alpha untuk pulang.Mereka pun melesat pulang menuju rumah masing-masing.
Sedangkan dilain tempat seseorang tidak bisa tertidur karena selalu mendapat panggilan dari emak Delvin dan Alpha.
"Ck untung orang tua" Gumamnya yang sudah mau tertidur.
Ersya Ghifari nama orang yang tadi menelpon Delvin dan menyuruh mereka berdua pulang.
Ersya berteman dengan Delvin dan Alpha sejak kelas 2 SD. Jadi bisa dibilang mereka bertiga bersahabat sejak kecil.
Sosok Ersya sangat populer sama seperti ketiga temannya, selain sifatnya yang sering menasehati, menegur dan membenarkan kelakuan temannya, Ersya juga seorang pembalap resmi. Walaupun seorang pembalap Ersya tidak memiliki jiwa-jiwa badboy, karena dia anak yang baik, rajin, dan berbakti kepada orang tua, berbanding terbalik jika di arena balap motor.Ersya seorang pembalap tapi dia tidak sering keluar malam hanya untuk berkumpul seperti dua sahabat nya.
Karena menurut Ersya "ngapain gue ngumpul sampe malem-malem kek kalian mending sholat tahajjud lebih berfaedah dan dapat pahala"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yah sampe ke penghujung part baru sadar kalo ngetik itu cape.
Jan lupa vote and komen ya!!
See you all 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasíaRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...