Centaurus 12

2.6K 211 4
                                    

Jangan lupa buat Vote+koment.
...
.
.
.
...
Delvin

Sekarang tibalah waktunya pulang sekolah, waktu dimana Vitha berjanji ingin mempertemukan Delvin dengan Sena.

Saat ini mereka sedang berkumpul diparkiran. Hanya tersisa mereka berlima.
Mereka juga sudah saling kenal nama masing-masing.

"Ck lama banget lo nungguin siapa sih" Gerutu Delvin.

Mendengar Delvin yg setiap detik selalu ngeluh membuat Vitha kesal.

"Vin gaboleh ngeluh, harus sabar, karena sabar bisa mendatangkan kebaikan" Kata Ersya menatap lurus kejalanan.

Vitha yg mendengarnya tersenyum tipis.
"bentar lagi juga tu orang dateng kok" Ucapnya.

Brumm...brumm...brummm...

Seseorang datang kearea parkiran dengan motor KLX ungu hitam, tidak berhenti disitu, orang itu juga melakukan Freestyle.

"OMO DAEBAK, ER LEBIH KEREN DARIPADA LO ER" Teriak Delvin heboh sambil menepuk-nepuk lengan Ersya keras.

Ersya yg melihat nya cukup kagum.
"Tau gue" Balasnya menyingkirkan tangan Delvin. Sakitlah woi.

Melihat tatapan kagum Ersya membuat Alpha tersenyum.
"Auto beli KLX ini mah" Sahut Alpha memanas-manasi Ersya.

"Kagalah" Sahutnya lagi mendengus.

Setelah hampir 5 menit freestyle, orang itu menghentikan motornya di depan Vitha.

"Sombong heh" Ketus Vitha.

Membuat sang empu terkekeh.
"Pamer dikit gapapa" Balasnya.

Membuat ketiga laki-laki itu terkejut.

"OMO ER CEWEK ER CEWEK KALAH MAH LO" lagi-lagi Delvin kembali teriak sambil menangkup pipinya.

Melihat Delvin yg heboh membuat alpha mendengus.
"Ck sante kuda sante" Sahutnya.

Membuat Tisya terbahak bagaimana tidak melihat ekspresi Ersya yg masam membuatnya tidak kuat menahan tawa.

"Oke langsung aja kerumah Sena, lo Sya ikut gue apa Jea" Tanya Vitha.

"Gue ikut lo aja Vit, ikut sama Jea bikin jantungan" Jawab Tisya menaiki motor Vitha, ralat motornya Sena.

"Jea? Jadi namanya jea" Batin Ersya

Jea Avelyn perempuan menyerupai laki-laki, rambut pendek diatas bahu, kulit tidak terlalu putih, memiliki tinggi badan hampir seperti Vitha, hobi sekali melakukan atraksi dengan motornya, dan juga Jea pecinta alam, setiap akhir pekan dia selalu pergi muncak bersama teman-teman nya.

...

Setelah menghabiskan waktu tiga puluh menit untuk sampai ke rumah Sena.
Sekarang mereka telah sampai di rumah tersebut.

"Ayo masuk" Kata Jea.

"Lo siapa main nyelonong aje masuk" Tanya Delvin sinis.

"Gue adiknya Sena, nape lo" Jawabnya dingin.

Mendengar jawaban dari Jea membuat Delvin diam. Setelah memasuki ruang tamu, mereka disambut dengan pelayan yg ada dirumah itu, berbagai macam makanan dan minuman disajikan.

Delvin dengan tidak sabar langsung meminum minuman yg ada diatas meja sambil berdiri.
"OMO BANYAK BANGET MAKANANNYA" Teriaknya setelah menghabiskan secangkir minuman.

"Minum duduk Vin" Tegur Ersya.

Menuruti kata Ersya Delvin pun duduk diikuti yg lainnya.

Setelah hening beberapa saat, muncullah orang yg mereka tunggu-tunggu.

"Wah rame ada apa nih" Tanya Sena melangkah lebih dekat ke arah Vitha lalu mendudukkan diri disampingnya.

Semua itu tidak luput dari pandangan Alpha yg membuatnya mendengus.

"Ini nih ada manusia yg bilang lo niru hidupnya" Kata Vitha melirik sinis Delvin.

Delvin yg merasa langsung terbatuk, membuat Tisya terbahak.

"Dia bilang motor lo niru motor dia Sen" Sambung Vitha membuat Delvin mati kutu.

Sena yg mendengar itu semua memasang raut wajah datar dan mengeluarkan pistol dengan peredamnya dari baju santainya, membuat Delvin pucat pasi saat melihat pistol ditangan Sena.

Vitha, Tisya, dan Jea terbahak melihat wajah pucat Delvin.

"Hahaha makanya kalo jadi orang tu jangan besar mulut" Kata Tisya terbahak.

Sena yg melihat wajah Delvin pucat membuatnya tidak tega.

"Emang bener gue niru motor lo, waktu lo nongkrong di kafe, gue gasengaja liat lo make motor kek gitu, gue jadi pen punya juga" Jelas Sena membuat Vitha menjatuhkan rahangnya.

Mendengar hal itu sontak saja membuat Delvin kembali bersemangat.
"OMO, DENGER KAN YG DIA BILANG. HELEH MAKANYA JANGAN ASAL NUDUH" teriak Delvin heboh.

Kali ini Vitha kembali disudutkan oleh Delvin, keaadan mudah berbalik.

Setelah acara penjelasan motor berakhir kini mereka sedang asik bermain game milik Sena. Ya, seperti sudah jadi teman dekat, padahal mah baru juga temenan.

Sedangkan yg ciwi-ciwi duduk di sopa sambil membahas hal-hal yg tidak terlalu penting.

Vitha merasa kepalanya sedikit pusing, tidak lama dia merasa hidungnya seperti ada yg keluar.

Menyentuhnya dengan jari, Vitha tercengang melihat darah ada dijarinya. Dia dengan segera pergi kekamar mandi untuk membersihkan nya.

"Gue ketoilet bentar" Ucapnya.

Alpha yg tengah asik bermain game bersama menghentikan aktivitas nya saat melihat Vitha pergi dengan wajah pucat.

Sontak saja membuat Alpha khawatir, dan berinisiatif untuk mengikuti Vitha dari jauh.

"Bang gue kedapur dulu ya" Katanya kepada Sena, yg langsung di angguki olehnya.

Tanpa banyak kata Alpha langsung mencari keberadaan Vitha, mungkin tidak terlalu jauh. Saat dia melihat Vitha masuk kamar mandi, dia juga ikut masuk dalam diam.

"Jangan nunduk" Suruh Alpha.

...
.
.
.
.
.
....

See you next part

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang