Pagi sekali Vitha terbangun padahal malam tadi dia tidur larut malam. Melihat samping, Alpha masih tertidur dengan pulas sambil memeluk guling, wajah yang selalu datar itu saat tidur lebih menggemaskan dibandingkan biasanya.
"Seperti nya tadi malam Alpha gak ngapa-ngapain gue, syukurlah" Gumamnya meneliti pakaiannya, dan kasur yang tampak biasa-biasa saja, sudah lebih dari cukup untuk membuktikan malam tadi tidak terjadi apapun selain mereka tertidur dengan pulas.
Vitha memutuskan untuk kekamar mandi, setelah selesai dia membangunkan Alpha untuk segera bersiap untuk sekolah dan Vitha menelepon Jea untuk meminjam baju seragam milik nya.
Setelah Jea sampai pada pintu apartemen milik Alpha, dia langsung masuk nyelonong ketika sudah Vitha beritahu sandinya dan meletakkan tas yang berisi seragam untuk Vitha, lalu pergi dari sana sebelum Vitha melihatnya.
Percayalah ini sangat pagi dua orang yang sudah Vitha tarik paksa dari mimpi nya adalah Alpha dan Jea, Jea tidak menyangka disuruh Vitha ke apartnya jam 5 subuh, dan Alpha yang tidak biasanya mandi subuh-subuh kini harus menggigil kedinginan karena cuaca subuh sangat dingin, terlebih Vitha tidak mengizinkan nya mandi menggunakan air hangat.
"D-dingin b-b-anget" Ucapnya kedinginan lalu menarik selimut untuk menutupi badan bagian atas miliknya, karena dia hanya menggunakan handuk mulai pusar sampai lutut.
Vitha yang melihatnya hanya tertawa geli, dia menaikkan suhu AC ruangan menjadi lebih hangat, dan itu sangat membantu untuk Alpha.
"Ayok makan" Ajak Vitha saat melihat Alpha sudah siap dengan seragam sekolah nya.
Alpha hanya mengangguk, menghampiri Vitha didepan meja makan yang sudah tersedia nasi hangat dan telor ceplok, yang sepertinya enak dimakan selagi masih hangat.
"Gue gabisa masak, bisanya cuman goreng telor doang" Jelas Vitha menatap wajah tampan didepannya yang sibuk memakan nasi dengan telor goreng buatan Vitha.
Kembali mengangguk mengiyakan adalah respon dari Alpha membuat Vitha tersenyum paksa.
Meneliti seragam Alpha, kok gaada kesan-kesan badboy yang Vitha suka ya?, apa Alpha bukan badboy seperti Eros?, sepertinya memang bukan dilihat bajunya yang rapi masuk kedalam, dasi yang tidak terlalu mencekik tapi cukup rapi dibandingkan anak-anak lainnya, hanya satu yang menjadi atensi Vitha saat ini, dimana rambut Alpha tidak pernah rapi, walaupun sebenarnya itu cukup membuat Alpha tampan dengan rambut berantakan, tapi itu tidak match dengan pakaiannya yang rapi.
Setelah selesai makan Vitha berinisiatif untuk merapikan rambut Alpha, tapi hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Sang empu.
"Biar rapi Al" Ucap Vitha mencoba membuat Alpha tenang.
Karena saat ini dia sudah menunjukan aura-aura permusuhan saat Vitha berani menyentuh rambutnya.
"Gausah repot-repot" Balasnya mengacak rambut basahnya asal membuat kesan badboy terasa pada diri Alpha.
Vitha yang mendapat respon seperti itu hanya mengedikkan bahunya. Lalu pergi mengambil sepatu nya.
"Gue nebeng Al" Pinta Vitha.
Alpha yang juga sedang memasang kaos kaki hanya mengangguk kepalanya pelan.
Pagi ini Alpha hanya bersuara ketika Vitha mencoba merapikan rambut nya dan saat dia kedinginan, selain itu dia hanya mengangguk atau berdehem.
Sesampainya disekolah Vitha disambut dengan berbagai cibiran yang merupakan tanda ketidaksukaan siswi-siswi saat melihat dirinya berangkat bersama Alpha.
"Apasih nebeng-nebeng bareng Alpha"
"Sok cantik banget"
"Iya gamalu apa kemarin aja sok deket banget sama Eros"
KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...