Centaurus 6

3.6K 326 80
                                    

Penasaran? Langsung aja jangan banyak bacod.
Jangan lupa vote and komen.
Typo? Maklumin.
.
.
.
....
Siapa dia?

"Nona Zee ayo ikut kami" Kata salah satu dari orang-orang berbaju hitam, memakai motor besar dan helm.

Mendengar hal itu sontak saja Vitha mengeraskan rahangnya.

"Mereka siapa Vit?" Tanya Tisya ketakutan.

Melihat Tisya yg ketakutan sontak saja membuat Vitha khawatir dengan keadaan sepupunya.

"Sya lo tenang ya, bentar lagi mereka pergi kok" Kata Vitha menenangkan.

Sebenarnya Tisya juga yg memberi saran agar mereka melewati jalan sepi ini, agar Tisya bisa mengemudikan mobil dengan tenang. Karena Tisya memiliki kecemasan tersendiri kalau menyetir dijalan yang ramai.

Melihat Tisya yg sudah berkeringat dengan wajah pucat, Vitha pun bergegas menelpon seseorang agar bisa membantu nya.

Panggilan pertama terputus

Panggilan kedua tidak terjawab

Setelah panggilan ketiga orang itu baru mengangkat handphone nya.

"Halo Zee" Ucap seorang laki-laki disebrang sana.

"Halo, lo dimana?, bisa tolongin gue?" Jawab Vitha cepat.

"Sorry Zee gue lagi ada misi diluar kota, gabisa bantu lo, kemarin sebelum lo pergi, gue ada ngasih lo kotak hitam mirip case hp kan?" Tanya orang diseberang sana.

"Ah ada kok, tunggu gue cari" Jawab Vitha menggeledah isi tasnya.

"Nah nemu, lalu?" Tanya Vitha lagi.

"Coba buka ada pisau kecil dalamnya, bisa lo pake" Jawab orang itu.

Mengikuti instruksi dari sang ahli, dan wow ada 2 pasang pisau kecil dengan ukiran huruf Z di ujung mata pisaunya.

"Okay makasih Real" Kata Vitha kepada orang yang diteleponnya.

"Your Wellcome girl" Jawab orang yg bernama Real itu.

Beberapa menit untuk menyusun rencana Vitha pun memberikan satu pisaunya kepada Tisya untuk berjaga-jaga.

"Sya lo pegang satu pisau buat jaga-jaga" Kata Vitha menyerahkan pisau itu, yg disambut dengan baik oleh Tisya.

"Sekarang dengerin instruksi gue okay" Sambung Vitha yg diangguki oleh Vitha.

"Jadi gue bakal keluar buat ngecoh orang-orang itu, dan setelah mereka terkecoh dan buka jalan buat mobil, lo segera pergi dari sini dan pulang, okay" Kata Vitha dengan suara pelan, yg diangguki lagi oleh Tisya.

"Tapi lo gimana Vit?" Tanya Tisya.

"Gue bakal nyusul lo pake motor mereka ntar. Lo jangan raguin kemampuan gue" Jawab Vitha tenang.

Vitha dan Tisya bertatap-tatapan dan menganggukkan kepala, arti bahwa rencana dimulai.

Vitha keluar dari mobil dengan menyembunyikan tangannya dibelakang badannya, dan mulai mendekati orang-orang itu.

Para orang-orang itu pun turun dari motor mereka masing-masing dan menghampiri Vitha.

"Nona tuan memerintahkan kami agar segera membawa nona kembali" Kata salah satu dari mereka sambil menarik tangan Vitha agar ikut bersama mereka.

Sebelum orang itu membawa Vitha ke motornya, Vitha lebih dulu menyentakkan tangannya dari cekalan orang itu dan menusuk bahu kanan orang itu dengan pisau yg sejak tadi Vitha pegang.

jlebb....

"Akhhh sialan kau" Ucap orang itu meringis memegangi tangannya yang berdarah.

Vitha pun langsung menendang kepala orang itu yg langsung membuat orang itu pingsan.

Melihat hal itu orang-orang lainnya juga ikut membantu menangkap Vitha. Sembilan orang melawan satu orang Vitha.

Jlebbb.....

Srakkk....

Plakkk....

Soal berkelahi jangan di tanya, Vitha bahkan sejak kecil sudah lihai dalam bela diri. Apalagi memainkan benda tajam.

Bugg...

Jlebb...

Jlebbb...

Beberapa tusukan di berikan oleh Vitha. Mulai dari perut, dada, tangan, sampai mencolok mata mereka.

Buggg...

Sreet....

Dan sekarang hanya tersisa 4 orang lagi, 5 orang sudah terkapar tidak berdaya, ada yg kehilangan nyawa, dan ada yg hanya pingsan. Kondisi Vitha pun hanya ada beberapa luka pukulan diwajahnya tidak parah dan tidak mengurangi kadar kecantikan nya.

Vitha pun memberikan kode kepada Tisya agar segera pergi, dengan melambai-lambai tangannya.

Tisya yg paham pun langsung menginjak pedal gas, dan berlalu meninggalkan Vitha dengan beberapa orang yg tersisa.

Srett....

Vitha lengah, seorang dari empat orang itu melukai lengan Vitha dengan pisau yg ada ditangannya. Lukanya tidak terlalu dalam, tapi cukup mengeluarkan banyak darah.

"Ah shit" Umpat Vitha, dengan refleks melemparkan pisaunya dan mengenai mata orang yg melukainya.

Jlebbb...

Tanpa basa basi Vitha langsung mencabut pisaunya dan menancapkan di dada orang itu. Seketika nyawanya melayang.

Semua itu tidak lepas dari pengawasan tiga pemuda, yakni Alpha, Delvin, dan Ersya.

"Wow daebak" Gumam Alpha.

Melihat Alpha dan Ersya masih speechless dengan apa yv mereka lihat, Delvin pun mengeluarkan suaranya.

"Gimana Al sekarang dia sendirian, bantuin ga?" Tanya Delvin melirik Alpha.

"Kok seragamnya kayak kita ya" Kata Ersya pelan, yg membuat Delvin dan Alpha saling bertatapan.

"Bantuin gece" Seru Alpha, menggas motornya mendekati Vitha dan beberapa orang yg tersisa.

...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hayoloh kepo gak kelanjutan nya gimana?.
Makanya bantu author supya byk yg baca cerita ini ya.

See you.....




CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang