CENTAURUS [END]

Centaurus 42

Jangan hujat aku ya..

Part ini mengandung bawang...

Harap tenang...

....

Sena diberitahu Eros bahwa keadaan mereka di istana mewah Rendra, sedang baik-baik saja, tidak tahu kalau esok.

Pukul 15:00, sepulang Sekolah.

Saat ini para cecurut sedang berkumpul dirumahnya.

Yakni, Alpha, Delvin dan Ersya, jangan lupakan Real.

"Mau apa kesini?" Tanya Sena ketus.

"Mau jengukin Vitha sama Eros, Bang" Jawab Delvin yang tahu dari cerita Alpha.

"Dirumahnya, ngak ada disini" Balas Sena lagi.

"Kita semua ngajak elo, Sen" Celetuk Real, mendapat gumaman dari Sena.

Sedangkan Alpha sejak tadi diam, entahlah perasaan nya tidak enak.

"Jea nya ada, Sen?" Tanya Real celingak celinguk.

"Ada dikamar, gue panggilin" Jawab Sena berjalan menaiki tangga.

Bertepatan dengan Jea yang turun dengan wajah bantalnya.

"Anak perawan baru bangun tidur" Goda Real dengan tampang tengilnya.

Plak

Sendal rumahan tipis itu melayang dengan sangat indah tepat mengenai dahi mulus Real.

Pelakunya tentu saja Jea.

"Bacod, anak babi" Semprot nya mengumpat.

"Sialan, dahi gue" Ucap Real mengusap pelan dahinya yang memerah.

"Kasar banget, dek" Goda Real lagi, melihat Jea berjalan kearah dapur untuk mengambil minuman.

"Kalian mau kemana?" Tanya Jea menatap Ersya, mengabaikan godaan dari Real.

"Jengukin Vitha, Eros" Jawab Ersya datar.

"Ohhh" Angguk Jea, setelahnya dia berlari lagi kearah kamarnya.

"TUNGGUIN GUE SYA, GUE NEBENG BARENG LO" Teriak Jea menggelegar.

.....

S

eperti ucapan Jea tadi, kini mereka didalam perjalan menuju istana Rendra.

Delvin, dan Alpha menggunakan motor CBR150R, juga Ersya yang tengah membonceng Jea.

Real dan Sena berada dalam mobil sport hitam biru milik Sena.

"Sya, akhir-akhir ini lo jarang balapan?" Tanya Jea sedikit keras agar tidak terhalau oleh kerasnya knalpot motor Ersya.

"Huum" Jawab Ersya.

"Kenapa?" Tanya Jea lagi, memajukan wajahnya, setelahnya dia meletakkan dagunya pada bahu lebar Ersya.

Ersya menegang, yang benar saja Jea ini.
Ersya bahkan ngak pernah bonceng cewek lain selain Mama nya.

"Males" Jawab Ersya datar mencoba menutupi kegugupan nya.

Setelahnya Ersya mendengar gumaman dari Jea.

Hampir memakan waktu 35 menit, akhirnya mereka sampai pada rumah megah Rendra.

Sebelum masuk, mereka dihadang dulu oleh penjaga gerbang.