Vitha lagi jalan-jalan ke ponorogo gais....
Khusus kapal Alpha-Vitha nih gaes....
Happy reading....
Setelah mengirim Andreas Wixel pada bendahara, dan menjamin keselamatan nya.
Semua anggota kini berkumpul pada markas, yakni apartement bekas Vitha.
"Sialan, gue ketembak peluru lari" Umpat Real, memegang lengan kanannya yang tergores cukup dalam.
Vitha terngaga mendapati Eros dan Real yang terlihat berdarah-darah.
"Lah, kalian kenapa?" Tanya Vitha menyentuh kening Eros yang terdapat goresan luka cukup panjang.
"G-gue ta-"
"Lo kenapa gagu?" Tanya Vitha semakin curiga.
"Eros tergores pagar besi, pas mau naik ke gunung" Jawab Sena cepat mendapat pelototan dari Eros.
"Lah?" Vitha tertegun, setelahnya dia tertawa.
"Sialan, ini nih anak orang kaya kagak pernah mendaki gunung" Ucap Real pelan, menoyor bahu sang sahabat.
...
Vitha menyerngit mendapati nomor yang tidak di kenal, mengiriminya sebuah pesan yang terlihat seperti screenshot papan pesan seseorang.
Saat ini dia sedang berada pada perpustakaan, membacai materi yang sempat tertinggal karena bolos.
Dia menggeram marah saat tau isi pesan tersebut.
Dia tidak percaya, Alpha sejahat itu dengannya.
Dia bergegas pergi untuk menemui Alpha, yang sempat Ersya bilang, mereka mau latihan basket.
"ALPHA" teriak Vitha menggema di lapangan indoor.
Alpha yang tengah memantulkan bola basket kedalam ringnya menoleh terkejut, bahkan Ersya dan Delvin juga melakukan hal yang sama.
"Kenapa Vi?" Tanya Alpha, mendapati wajah Vitha yang berubah terlihat seperti ingin menangis.
"Lo bisa jelasin ini?" Tanya Vitha pelan, menyerahkan ponselnya pada Alpha.
Alpha melotot sembari menggulir beberapa foto lainnya.
"Bukan gue" Jawab Alpha dengan tegas sembari menatap dalam mata Vitha.
Vitha mengangguk setelah nya di berlalu pergi dari hadapan Alpha.
"Pergi, susulin gih" Suruh Ersya.
Alpha segera melepaskan rompi khusus basket dan berlari mengejar Vitha.
Vitha berjalan cepat kearah kelas nya Eros.
Brak...
Vitha mendorong keras pintu kelas Eros, membuat semua orang teralihkan pada Vitha yang sedang menatap tajam orang-orang.
"Ngak sopan, ganggu orang belajar" Tegur ibu Amah sedikit sinis, dia bertugas mengajarkan bahasa Indonesia.
"Eros" Panggil Vitha datar, tanpa menghiraukan teguran dari Ibu Amah.
Semuanya menatap Eros dan Vitha bergantian.
Eros yang merasa terpanggil, menaikkan sebelah alisnya bingung.
Dia berdiri, dan berjalan kearah dimana Vitha berada.
"Siapa yang menyuruhmu untuk meninggalkan kelas saya?" Tanya Ibu Amah dengan nada marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENTAURUS [END]
FantasyRoman tipis-tipis. Action 99%. Romance 1%. Jika memang dirinya tidak dibiarkan untuk bahagia, lalu mengapa mereka datang untuk mengisi kebahagiaan itu???. Eros, orang pertama yang membuatnya tahu arti kasih sayang dan cinta. Tapi, itu sia-sia. Terny...