CENTAURUS [END]

Centaurus 52

Alur ceritanya kita percepat aja ya ges.
Janlupa buat vote and koment, jika berminat bisa follow akun aku.

Terimakasih banyak.

...happy reading...

2 tahun kemudian.

Ada yang berbeda, semua akan berubah termakan waktu, tanpa terasa Vitha sudah lulus sekolah, kini dia melanjutkan studi nya, kuliah dengan jurusan teknik informatika.

Berbeda dengan Alpha yang memilih untuk meneruskan perusahaan ayahnya.

Sejak malam Itu, sampai detik ini Alpha dan Vitha tetap bersama, mereka tetap menjalin hubungan, tidak ada yang berniat untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.

"Vi, lo yakin Alpha bisa jaga hati?" Tanya Eros yang sedang membuat sarapan untuknya juga untuk Vitha pada pagi hari ini.

Jika kalian bertanya kemana kedua ibu mereka juga pembantu istana megah ayah Rendra, maka jawabannya ibu dari dua orang ini sedang berlibur ke Turki bersama Ayahnya, sedangkan para pembantu diliburkan atas kehendak Vitha.

"Yakin-yakin aja si" Jawab Vitha seadanya.

"Lo tau? sekertaris Alp-"

"Misya?, gue tau semua latar belakang hidupnya, lo pikir gue bakalan diem aja cewek centil itu ngerebut milik gue" Serobot Vitha ngegas.

"Alpha kalau emang serius sama lo Vi, udah ngajak tunangan dulu lah biar ada kepastian"

" Tapi bang, gue gamau terikat sama hubungan selebih pacar, apalagi sampai pasutri, belom siap gue". Jelas Vitha yang mengerti kekhawatiran seorang Eros sebagai kakaknya.

"Ck, ada orang yang gak kepingin nikah" Sinis Eros sembari meletakkan dua buah piring berisi nasi goreng ala-ala.

"Dahlah, males gue sama lo" Kesal Vitha berdiri dari duduknya dan merapikan kemejanya, dan bersiap pergi untuk berangkat kuliah.

"Pulang nanti minta jemput pacar lo"

"Iya, bacot"

....

"Permisi bapak Alpha, ini berkas-berkas yang harus anda tanda tangani, selebihnya  bisa bapak liat sendiri" Ujar sekertaris nya, yang memasuki ruangannya dengan mengetuk pintu dan membukanya tanpa mendengar persetujuan Alpha.

"Letakkan saja" Suruh Alpha yang terlihat cuek.

Misya selaku sekertaris Alpha mendengus kesal mendengar kalimat tidak ramah didengar itu.

Sebelum jabatan diturunkan ke tangan Alpha, dulu Misya bekerja atas pimpinan ayahnya Alpha, itupun jarang sekali bertemu, karena cabang kantornya sangat banyak.

Misya mendekat kearah Alpha yang masih terlihat sibuk dengan laptop nya. Sangat tampan, Alpha hanya memakai kemeja sederhana, membuatnya terkesan lebih gaol.

"Al, lo bisa hargain gue ngak?" Tanya Misya sedikit menuntut.

"Tolong yang sopan" Jawab Alpha tanpa melepaskan pandangannya dari laptopnya.