Centaurus 4

4.1K 358 59
                                    

Hai lagi gais.
Pakabar? Stay healthy ya...

Ooooiyaa jangan lupa tinggalin jejak yaa.
Vote+komen.
Soal typo tolong dimaklumi....
.
.
.
...

Simanis Jembatan Anc*l

"Entar lo hamil" jawab Ersya.

"Buset" batin Vitha.

"Lo sangean ya??" Tanya Vitha sambil menatap Ersya.

"Jangan nuduh" jawab Ersya ketus.

"Atau jangan-jangan lo gay?" Tanya Vitha nyaring membuat siswa-siswi yang berada didekatnya mendengar hal tersebut.

"Mulut lo dijaga, untuk apa cantik kalo mulut sama hati masih busuk" sarkas Ersya sedikit menegaskan nada bicaranya.

"iya-iya maaf" ucap Vitha pelan sambil meringis.

"Gini amat dah, ganteng tapi mulutnya pedes" batin Vitha.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan kelas 11 MIPA 2

"Sampe, masuk" suruh Ersya, sekilas menatap Vitha.

"Hm makasih ya Er" balas Vitha tulus.
Yang dibalas anggukan oleh Eesya.

Dari luar saja Vitha bisa mendengar betapa riuhnya tempat yang akan menjadi kelas barunya.

Melihat Ersya yang sudah berjalan lumayan jauh, Vitha pun membuka pintu kelas 11 MIPA 2, yg disambut dengan suara seorang perempuan yang sedang menyanyi.

"Kau mencintaiku karena nafsuuuuu~~~
Kau menyayangiku karena badankuuuu~~"
Nyanyi seorang perempuan dengan suara basnya.

"Aseeekkkkk" seru murid lainnya.

Vitha yang melihatnya hanya bisa melongo memperhatikan calon teman sekelasnya.

Yang Vitha kenal didalam sana hanya Tisya.
Dan sekarang Tisya malah asik konser dengan yang lainnya. Ada laki-laki yang memegang sapu lidi sambil membungkuk-bungkukkan badan menghayati peran jadi kang gitar, kang keyboard tengah duduk di meja guru, Tisya yang asik dengan spidol guru ditangan kiri dan kanannya cosplay jadi drummer, dan sang vocalis yg berada di tengah-tengah dengan memengang sapu anggap saja mic.

Beberapa murid lain duduk dikursi mereka masing-masing dan menyalakan senter hpnya, berasa konser beneran.

"Ternyata gelar doang IPA, tapi kelakuan tidak mencerminkan anak IPA" batin Vitha mencemooh.

"EHEMMM" dehem Vitha nyaring.
Membuat semua penghuni kelas menghentikan konser mereka dan menatap seorang perempuan yang berada di ambang pintu itu, masih tidak bergeming.

"KEMBALI KETEMPAT DUDUK MASING-MASING" bentak seorang guru BK yang tiba-tiba berdiri dibelakang Vitha.

Melihat adanya guru sontak saja membuat semua murid berlari menuju ketempat mereka masing masing dan membereskan apa yang mereka berantakin.

Setelah sekian lama hening tidak ada yg membuka suara, Guru BK tadi pun masuk dengan menarik tangan Vitha untuk ikut bersama nya.

"Kenapa kelas ini sangat berisik, bahkan lebih berisik dari kelas IPS??" Tanya guru BK itu prustasi.

"Soalnya jiwa sosialisasi kami tinggi bu" Jawab salah satu murid mengada-ada.

"Terserah kalian, Ibu disini mau memperkenalkan murid baru yang akan bergabung dengan kelas kalian. Ibu izin keluar, ibu ada kelas lagi setelah ini, jadi kamu Vitha silahkan perkenalkan diri" Suruh Bu Bk sambil menghembuskan Nafas lelah.

Setelah mendapat jawaban dan anggukan dari Vitha Bu Bk tersebut pun keluar dari kelas keramat itu.

"Hai nama gue Ranvitha Zeenath" Ucapnya singkat padat jelas minus senyuman.

Hening, semua murid dibuat melongo.

"Cantik-cantik serem"

"Apakah dia cosplay jadi sosok si manis jembatan Anc*l"

Begitulah bisikan-bisikan para mulut netizen.

"Hai Vitha sini duduk bareng gue" Seru Tisya melambaikan tangan.
Dibalas anggukan oleh Vitha.

Setelah Vitha duduk semuanya kembali ke urusan masing-masing.

Vitha merasa ada yang aneh dari kelas ini,
hanya Tisya yg duduk sendirian. Vitha pun bertanya kepada Tisya yg sedang menelungkupkan kepalanya kemeja.
"Lo duduk sendirian?" Ucapnya.

Mendengar pertanyaan dari sang sepupu, sontak saja Tisya langsung menegakkan badannya.
"Hm hooh sendirian" Gumamnya sambil menganggukkan kepala.

"Jangan bilang lo gaada temen?" Tanya Vitha menatap Tisya menyelidik.

"Temen ada nih semua manusia dajjal disini temen gue, tapi kalau yg deket banget sama gue itu yg ada cuman satu, susah cari temen yg se frekuensi Vit" Jawab Tisya dengan wajah menghadap ke jendela.

Mendengar jawaban sang sepupu, Vitha cuman bisa menghembuskan nafas kasar.
"Lo pilih-pilih?" Tanya Vitha lagi.

"Pilih-pilih teman itu harus Vit apalagi yg bakalan tau segala masalah hidup kita, karena tergantung teman bisa membawa kita kearah baik ataupun buruk, gue juga ga terlalu pilih-pilih banget, tapi ya gitu gue cuman hati-hati cari temen" Jelas Tisya panjang lebar.

Mendengar jawaban bijak dari sepupunya, Vitha tentu saja terkejut, darimana Tisya bisa sebijak itu.

"Oh" Ucap Vitha sekenanya.

Tisya yg mendengarnya hanya bisa mendengus.

...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hadoohhhhhhh
Capek gak? Capeklah.
Jangan lupa tinggilan jejak.
Ngefeel gk?

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang