Centaurus 36

1.2K 112 18
                                    

Fotonya Ersya emang cakep banget😍😍😍

Ini partnya khusus Jea, Real, sama Ersya ya..
Segitiga bermuda...
Punten...

<<>>

Malamnya Real menelpon Jea dan Ersya untuk kerumahnya. Real mengirimkan lokasinya.

"Assalamu'alaikum" Ersya masuk setelah mengucapkan salam, Jea terperangah melihat penampilan Ersya.

Sedangkan Real hanya menatap horor Ersya.
"Lo habis dari mana?" Tanya Real.

"Abis dari mesjid, gue langsung kemari" Jawab Ersya dengan datar.

Jea dan Real mengangguk tanda paham, Jea merasa malu, dia mengenakan pakaian yang terbilang cukup terbuka. Sedangkan Ersya, bikin Jea merasa tertohok, ter lempar-lempar.

"Ck, gue ga enak nih" Ucap Jea gelisah.

"Kenapa lo?" Tanya Real heran, karena tidak biasanya Jea merasa tidak enak saat bersamanya.

"Ya lo liat aja sendiri, pakaian gue gimana?" Ketusnya. Baju diatas pusar, dengan celana sepaha.

"Iya ya Je, lo astaghfirullah banget" Bukannya bikin Jea merasa lebih baik, Real malah memperburuk.

"Lo gak papa kan Sya?" Tanya Real.
Ersya menggelengkan kepalanya, dia bahkan tidak melirik sedikit pun ke arah Jea.

Ersya gamau nambah dosa gara-gara liat badan Jea.

Jea menghembuskan nafasnya kasar. Ersya ini anak baik, taat beribadah, sopan. Kok mau berteman sama mereka.

"Jea, fokus" Real menepuk pelan pipi Jea, membuatnya tersadar kembali.

"Ahhh iya-iya"

"Anjing, malah desah" Real menatap Jea horor, sedangkan yang di tatap merasa bingung.

"Kagak ada desah gue, tolol" Damprat Jea menendang kaki Real cukup keras.

"Itu tadi apa, ahhh ahhh" Real menirukan suara Jea, dia malah ngotot untuk beradu argumen dengan Jea.

"Itu refleks kampret" Jea ngegas, berhadapan dengan Real harus ekstra sabar.

Ersya, hanya diam melihat perdebatan, yang dia sendiri tidak tau, apa inti permasalahan yang sedang didebatkan.

"Jadi, ngapain?" Tanya Ersya setelah sekian lama diam.

Jea dan Real menghentikan perdebatan mereka, lalu tersenyum tidak enak pada Ersya.

"Jadi, gue disuruh Eros buat latih kalian"

"Agar profesional, gitu"

"Ersya lo belajar tentang hacker, Jea lo persenjataan" Real mulai menjelaskan semuanya.

Jea menyerngit, tidak terima dengan apa yang di usulkan oleh Real.

"Gue mau jadi hacker, Real" Ucapnya ngegas dengan mata melotot.

"Iya, nanti gantian. Kalau nanti kalian udah paham, bisa saling bantu kan" Jelas Real yang mulai prustasi.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang