Centaurus 56

732 52 10
                                    

••happy reading••

£££

Senja memang waktu yang tepat untuk menikmati akhir hari, menikmati rasa lelah yang berangsur-angsur hilang, menikmati rasa senang dan sakit secara bersamaan.

Tepat saat pukul 18:00, Eros dinyatakan sadar, dan berhasil melalui masa komanya.

Tepat saat itu juga dia mendengar kabar dari ayahnya, bahwa untuk mendapatkan penawar racun untuk dirinya, ayahnya rela menjual putrinya yang tak lain adalah Vitha kepada Alexander.

Eros menggeram marah, lagi dan lagi Vitha ujung dari permasalahan dirinya, Vitha yang selalu terkena imbas dari dirinya.

Untungnya Zayn, yang tak lain adalah Real, sahabat sehidup semati nya datang untuk menjenguk dirinya.

Saat itu juga Eros meminta bantuan agar mencarikan keberadaan Vitha.

Setelah mendapat kabar bahwa Vitha berada disebuah markas yang tidak boleh disebutkan namanya itu.

Eros segera bergegas pergi, walaupun sudah dikatakan untuk beristirahat selama beberapa hari kedepan, nyatanya itu hanya bualan semata untuk seorang Eros.

"Zayn, anter gue ke tempat Vitha"

£££

"Al, l-lo" Vitha tidak dapat menyembunyikan raut cemasnya mendapati Alpha yang semakin mendekat kearahnya dengan membawa pisau ditangannya.

Bruk

Sebuah tendangan keras sebagai sahutan dari Alpha, Vitha terpental beberapa meter.

Uhuk
Uhuk

Dirinya sudah tidak makan seharian, kini sudah disuruh melakukan kegiatan yang membuat tenaganya habis?.

Alpha kembali mendekat kearah Vitha yang tersandar pada sebuah tembok.

"Lo selalu merepotkan", ujarnya dengan suara beratnya, berjongkok dan mengayunkan pisaunya kearah leher Vitha.

Namun, dengan cepat Vitha berguling kesamping, membuat ayunan pisau itu hanya memotong angin.

"Who are you? Al, sadar. Al", Vitha berucap prustasi.

Dia berdiri dengan sempoyongan, memegang pinggang sebelah kirinya yang lumayan berdenyut nyeri.

"Gak harus sekarang" ringisnya pelan.

Alpha berjalan pelan kearah Vitha yang masih mencoba mengontrol rasa sakitnya.

Dia meletakkan kembali pisaunya kedalam bajunya.

Dia tersenyum remeh, "emang udah tugas gue buat bunuh Lo", ujarnya mencekik leher Vitha.

Kaki Vitha sampai terangkat, wajahnya memerah, mencoba menggunakan baik-baik nafasnya agar tidak semakin tercekik.

Bruk

"Hah, gue masih cukup kuat, buat bikin Lo kejengkang ternyata", ujar Vitha songong dengan masih menormalkan nafasnya.

Alpha dibuat makin marah, seorang perempuan yang berada didepannya ini benar-benar berani membuatnya tersungkur.

Yang ada dipikirannya sekarang saat ini hanya, 'bunuh dia'.

CENTAURUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang