Kaede dengan cepat mendapatkan kembali kesadarannya. Sambil meminum teh hangat, kami sedang bersantai di ruang tamu yang tenang. Kaede, yang menatap piring di atas meja, berkata dengan sungguh-sungguh,
“Yuya-kun. Aku juga ingin makan kue coklat! Apa boleh aku memakannya?”
“Tentu boleh, tapi kenapa kau bertanya?”
“Karena... kue ini dibuat untuk dirimu, bukankah akan salah jika aku memakannya?”
Yah, mungkin memang begitu, tapi seperti yang Kaede sendiri katakan tadi, jika jumlahnya ada banyak, lebih baik dimakan bersama. Lebih buruk kalau memakan semuanya sendiri begitu saja. Tapi sekarang sudah hampir pukul 22:00. Apakah tidak apa-apa memakan sesuatu yang manis di waktu begini?
“Tidak apa-apa! Tidak peduli seberapa banyak makanan manis yang kumakan, itu benar-benar keadilan! Lagipula, aku tidak gemuk!”
Dia mengatakannya seperti seorang dokter yang menggunakan keahliannya sebagai senjata untuk mengatakan hal-hal yang membuat para wanita di dunia menggertakkan gigi. Yah, salah satu hal yang kuketahui tentangnya setelah kami tinggal bersama adalah Kaede makannya banyak. Tapi bentuk tubuhnya yang mempesona sama sekali tidak berubah, dan bahkan pelindung dadanya sepertinya telah diperkuat. Itu hanya imajinasiku, kan?
“Ah... Ngomong-ngomong, pakaian dalamku belakangan ini semakin ketat. Kalau Yuya-kun, pakaian dalam seperti apa yang kau suka?”
Haaaaah!! Eh, apa? Kau masih bertumbuh!? Dari pada itu, bisakah kau tidak mencondongkan tubuhmu ke depat sambil meremas bagian dada swetermu! Itu merangsang! Rangsanganya kuat banget malahan!!
“Kalau bisa aku ingin menyesuaikannya dengan preferensimu, jadi seperti apa? Pakaian dalam seperti apa yang kau ingin aku pakai?”
Dengan senyum iblis kecil, dia mendatangiku sambil bersandar di meja. Aku melakukan yang terbaik untuk menoleh ke arah lain untuk menjauhkannya dari pandanganku, tapi Kaede bergerak ke posisi yang sempurna dan muncul di garis pandangku.
“Apakah itu jenis yang berwarna putih? Motif bunga yang seperti celemek itu memang lucu, kan! Ataukah biru muda yang menyegarkan? Warna-warna yang cerah memang membuatmu merasa segar! Atau bagaimana dengan warna hitam yang memiliki pesona dewasa? Aku akan merayu dirimu dengan lebih banyak daya tarik seksual! Ngomong-ngomong soal rayuan, itu pasti warna merah muda, kan? Yah, warna merah muda memang terlihat mes—”
“Hentikaaaaan!! Aku tidak akan membiarkanmu mengatakan apa-apa lagi! Yang lebih penting, kau mau makan kue, kan!? Aku akan membawakannya untukmu, jadi duduk diam saja di sini!”
Tidak mungkin aku akan membiarkan kata ‘mesum’ keluar dari mulut Kaede. Aku memutuskan percakapan dan meninggalkan meja sambil membawa piring yang sudah kosong. Aku benar-benar tidak suka wajah Kaede yang menyeringai dan bahagia seperti itu. Sepertinya dia benar-benar menikmati reaksiku. Lihat saja kau nanti.
Aku mengeluarkan kue dari lemari Es. Dekorasi kue itu sangat indah sehingga kau mungkin akan berpikir bahwa itu adalah kue yang dibeli. Aku ragu-ragu untuk memasukkan pisau ke dalamnya, meski pada akhirnya kue itu akan dipotong-potong.
Dengan hati-hati aku memotongnya agar tidak kehilangan bentuknya, dan meletakkannya di atas piring. Garpu masih ada di atas meja, jadi aku tidak perlu membawanya.
“Nah, aku membakawanmu kue. Kau ingin makan, bukan?”
“Terima kasih. Eh, mana garpunya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomanceSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...