Pagi hari, hari kedua porseni. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 06:30. Alarm ponselku berdering menyuruhku bangun, jadi aku segera mematikannya dan mencoba membangunkan tubuhku.
"Nnggh... Yuya-kun... Jangan tinggalkan aku."
Saat aku baru saja ingin membangunkan tubuhku, aku dicegah untuk melakukan itu oleh Kaede-san yang melingkarkan lengannya dengan erat di pinggangku serta menempelkan pipinya ke dadaku. Dia kemudian mulai mengigau seolah-olah dia masih berkelana di dalam mimpi.
"Yuya-kunn adalah... Yuyan-kun-ku seorang... Aku tidak akan memberikannya kepada siapa pun."
Lengannya yang memelukku semakin erat. Ketimbang merasa sakit karena pelukannya itu, aku justru malah fokus merasakan buahnya yang melimpah, tapi..., dia ini tipe orang yang tidak akan memakai pakaian dalam ketika dia tidur di malam hari, dan karena akhir-akir ini cuaca semakin hangat, jadi dia memakai piyama yang lebih tipis. Dengan kata lain...., yah, kurasa aku tidak perlu mengatakan apa-apa.
"Itu adalah suatu kehormatan bagiku untuk meminta Yuya-kun mengelus-ngelus kepalaku... nyam, nyam, nyam."
Dari sudut pandang yang sebaliknya, itu juga berarti bahwa merupakan hak istimewaku saja untuk mengelus-ngelus kepala Kaede-san. Bahkan dalam ngigauan tidurnya, sikapnya yang posesif ini sangat imut, membuatku secara natural langsung mengelus-ngelus rambutnya seolah-olah aku sedang menyisirnya. Harusnya sekarang aku cepat-cepat bangun, tapi aku tidak ingin meninggalkan momen bahagia ini.
"Ehehe... aku suka sekali saat kepalaku dielus-elus olehmu.""Aku sendiri juga suka saat aku mengelus-ngelus kepalamu, Kaede-san."
"Terus, terus! Aku juga suka saat melakukan ciuman selamat pagi denganmu."
Baru saja aku ingin menjawab. "Ya, aku juga", tapi saat itu aku menyadari bahwa aku sedang berbicara dengan Kaede-san. Namun, itu sudah terlambat, karena Kaede-san telah merubah posisinya dan kini dia berada di atasku. Kami saling memandang untuk sejenak, dan kemudian bertukar ciuman ringan.
"Selamat pagi, Yuya-kun. Seperti biasanya, kau selalu cepat bangun pagi."
"Selamat pagi, Kaede-san. Sungguh jarang bagimu untuk bangun di jam segini."
"Issh, jangan berpikir kalau aku ini akan selalu menjadi tukang tidur! Asal kau tahu saja, aku ini juga seorang gadis yang akan bisa melakukan sesuatu jika aku mencoba melakukannya!"
Yah, seperti yang dia bilang, dirinya adalah gadis yang akan bisa melakukan sesuatu jika dia mencoba melakukannya. Tapi, aku tidak berpikir kalau itu buruk jika dia memiliki beberapa kekurangan seperti tidak bisa cepat bangun pagi. Membangunkan dirinya yang sedang mengantuk itu juga merupakan salah satu kesenangan rahasiaku, jadi tolong jangan ambil kesenangan itu dariku.
"Ya ampun... kalau kau mengatakannya seperti itu, bukankah itu artinya setiap pagi aku harus selalu berpura-pura masih tidur?"
"Yah, kurasa kau akan bisa melakukan itu dalam mimpimu."
"Issh... pagi-pagi gini kata-katamu udah nusuk aja."
Aku menepuk kepala Kaede-san yang menjadi sedih saat dia menempelkan wajahnya ke dadaku. Nah, haruskah sekarang kita bangun dari tempat tidur? Sebenarnya sih aku tidak ingin kau melepaskanku, tapi ayo cepat bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomanceSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...